3 - mark

979 194 13
                                    

29-05-2009

Selamat pagi, Jung Yoon-Oh.

Kau masih membaca surat-suratku selama 1 tahun?

Ingatkah surat pertama yang kuberi pertama padamu?

Ya, tanggal ini, tepat tahun lalu.

Aku tahu suratku semakin tak becus, semakin runyam.

Bahasanyapun semakin tak jelas.

Ya Jae, aku membuatmu bingung.

Mungkin muncul di benakmu, di pikiranmu,

Siapakah kau?

Ya. Pasti akan terlintas.

Aku, TY.

Aku, yang tak pernah terlihat di depan matamu.

Namun aku akan selalu menemanimu, Jae.

Aku yang akan selalu menjadi sayap pelindungmu.

Aku juga yang akan selalu setia berada di sampingmu sepanjang hayatku.

Walau ajal harus menjemputku, aku akan selalu bersamamu.

Jung Jaehyun,

aku tak peduli jika kau tak menyukainya.

Aku merindukanmu.

Hari ini hujan, tepatnya sejak pukul 3 pagi.

Ya, bisa dibilang aku tak bisa tidur.

Hujannya tak cukup deras, hanya saja anginnya kencang.

Dingin, itu yang aku rasakan.

Aku membeli satu cup coklat hangat, dan karena itu aku merindukanmu.

Ketika aku dan kau akan bertemu di cafe langganan kita, dan aku menunggumu sekitar 2 jam lamanya.

Aku basah kuyup, menunggumu untuk datang karena telah lama aku tak bertemu denganmu.

Aku menangis di cafe itu, aku mengira kau melupakan janji kita.

Namun tidak, kau muncul.

Kau menggunakan jaket kulit berwarna coklat muda, dengan rambutmu yang basah kuyup.

Kau tersenyum, langsung menghampiriku.

"Bagaimana kabarmu?"

Itulah pertanyaan simpel yang kau utarakan saat pertama kali kita bertemu.

Aku tak menjawabnya, hanya tersenyum kecil.

Obrolan yang berlangsung sekitar 2 jam 54 menit dan 3 detik itu berjalan mulus, menceritakan kesibukan kita masing-masing.

Ya, aku menghitung waktu kita mengobrol.

Aku tau itu hal bodoh, namun aku sangat suka untuk menghitung setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik aku melihat matamu yang bersinar dan bibirmu yang terus bergerak, entah apapun itu.

Jaehyun, mungkin aku telah mengatakannya berulang kali.

Kau mungkin sudah bosan melihatnya.

Namun aku merindukanmu.

Aku membutuhkanmu kembali.

Kumohon, kembalilah padaku.

dear, you. -jaeyongWhere stories live. Discover now