"Jeno, jaga Jaemin dan jangan lupa untuk pergi ke klinik Kun jam 12 nanti" ucap Yuta yang sedang bersiap untuk berangkat kuliah
"Iya hyung tenang aja deh, Jeno mah nomor 1 kalo tentang Nana" ucap Jeno sambil menunjukan eyesmile nya
"Udah izin ke mama kamu kan Jen?" Tanya Winwin
"Udah hyung, udah izin ke wali kelas juga kok. Tapi ke Renjun belum hehehe" ucap Jeno
"Jeno, kalo emang kamu sayang Jaemin kenapa ga tembak lagi aja sih?" Ucap Yuta dengan santai mengingat bahwa Jaemin masih di kamar mandi
"Hyung, aku gaakan maksa Jaemin. Semua terserah Jaemin, syukur kalo dia nerima aku. Tapi kalo dia nerima Renjun gapapa kok. Asal dia bahagia" ucap Jeno dengan eyesmile nya
"Kamu setia banget deh Jen" ucap Winwin sambil mengelus kepala Jeno
Di sisi lain, Jaemin sedang bersembunyi ruang makan yang tempatnya bersebelahan dengan ruang tamu.
Ya. Jaemin mendengar semua itu dan perkataan Jeno membuat Jaemin semakin merasa jika dirinya bukanlah orang yang baik.
Satu tetes air mata jatuh lagi dari mata Jaemin. Selain menahan rasa sakit pada kakinya yang ia paksakan untuk berjalan. Ia juga menahan rasa sakit pada hatinya- tidak, lebih tepatnya rasa bersalah. Itu yang Jaemin rasakan sekarang.
Jaemin bersusah payah untuk berjalan kembali ke kamarnya sembari mengusap air mata nya tetapi
BRUK
"Nana?!"
"Na! Aku sudah bilang jika ada apa apa hubungi aku! Kenapa kamu malah memaksakan jalan sendiri huh?!" Bentak Jeno sambil membantu Jaemin berdiri dan saat Jaemin sudah berdiri Jeno menyadari jika Jaemin menangis
"Na? Kamu nangis? Hey aku minta maaf. A-aku tidak bermaksud membentakmu aku khawatir Na. A-aku-"
"Jeno-ya mianhae jinjja mianhae" ucap Jaemin sambil memeluk Jeno
"Na? Kenapa? Kita ke kamar dulu ya" ucap Jeno langsung sigap menggendong Jaemin
Sesampainya dikamar, Jeno mendudukan Jaemin di kasurnya lalu duduk disamping Jaemin
"Na. Aku minta maaf, aku benar benar tidak bermaksud untuk membentakmu tadi. Aku benar benar khawatir Na. Aku takut terjadi sesuatu kepadamu" ucap Jeno sambil menatap Jaemin yang sedang menunduk
"J-jeno-ya. Apa kau tidak tersakiti?"
"Apa maksudmu Na? Kenapa aku harus tersakiti. Aku tersakiti jika kamu tersakiti" ucap Jeno sambil mengelus kepala Jaemin
"Aku membuatmu sakit iya kan? Karena semua sikapku. Karena semua yang aku lakukan? Termasuk menggantungmu
Renjun juga pasti sangat tersakiti? Iya kan? Aku ini beban untukmu dan Renjun? Iya kan?" Ucap Jaemin sambil menahan isak tangis nya
"Na, aku sudah bilang ini berapa kali? Sepertinya sudah 1000 kali. Lebih malah. Aku tak apa, aku bisa nunggu kamu Na. 4 tahun ini aku nunggu kamu dan lihat sekarang, aku masih di depan kamu Na, dan masih menjadi Jeno yang sama" ucap Jeno
"Apa yang harus aku lakukan No? Aku harus memilih siapa? Aku-"
"Na, semua ada padamu. Aku gabisa maksa kamu Na. Aku gabisa maksa kamu buat milih aku. Cuma kamu yang tau siapa pemilik hati kamu. Siapa yang paling serius diantara aku dan Renjun" ucap Jeno
"Jeno-ya terimakasih. Aku akan memikirkannya dan aku janji akan melakukannya dengan cepat" ucap Jaemin
"Ga usah buru buru. Aku selalu ada disamping kamu kok" ucap Jeno lalu memeluk Jaemin
KAMU SEDANG MEMBACA
WHICH ONE [NOMIN] [RENMIN]
Fanfictionwhich one i should pick? "Na , aku menyukaimu." -rj "Na , aku mencintaimu." -jn "kalian sahabatku. aku- aku menyayangi kalian" -jm REMEMBER THIS IS BXB DAN BUAT SHIPPER NYA NOMIN RENMIN AUTHOR JADIIN RENJUN SEME NYA OKE! GASUKA?? NAGAJUSEYO~~~~~