Part 5

35 1 0
                                    


Seperti biasa, pagi ini baek hyun juga bangun pagi pagi sekali dan bersiap berangkat kerja. Baekhyun membetulkan dasinya yang miring.

"Oppa. Apa kau selalu berangkat sepagi ini" sapa soo ah dengan suara serak nya

"kamjagya!" baek hyun kaget

"Kau sudah bangun? Apa tidurmu nyenyak?" tanya baek hyun

"Tidak juga" jawab soo ah singkat

"Wae?"

"Entahlah"

"Apa oppa perlu tidur disampingmu malam ini?" goda baek hyun

"Oppa"

"Hmmm.."

"Sana cepat berangkat kerja" usir soo ah

Baekhyun terkekeh.. "Ne.. ne.. kau ingin oppa belikan sesuatu?"

"Tidak usah. Jangan pulang telat. Itu saja. Pulanglah lebih awal" ucap soo ah setengah mengantuk namun terdengar sangat serius.

Baekhyun tertegun. Dia menatap soo ah lekat lekat. Kemudian menjawab "algeseumnida". Akhir akhir ini baekhyn memang sering lembur.

"Oppa berangkat ya, jangan lupa sarapan, minum obatmu dan berusaha yang terbaik saat terapi. Arachi?"

"Iya bawel" jawab soo ah

"Ganta.. Annyeong" ucap baek hyun berpamitan sembari mengacak acak rambut soo ah

"Aisss!?!" gumam soo ah kesal

-----

Soo ah sedang menikmati makan siangnya. Kemudian perawat datang membawa paket untuk soo ah.

"Soo ah ssi, ini paket dari suami anda. Dia berpesan tidak bisa menemani anda terapi siang ini"

Soo ah mengangguk berterima kasih. Soo ah bertanya tanya apa ya isi paketnya. Penasaran, soo ah membuka paketnya. Ternyata isinya handphone. Soo ah senang sekali. Soo ah langsung mengotak atik handphone barunya. Tapi dia bingung kenapa tidak ada tombolnya. Tak habis akal soo ah minta suster mengajarinya mengoperasikan handphone revolusi 2017. Soo ah cepat belajar. Handphone jaman sekarang sangat canggih gumam soo ah dalam hati.

"Oenni handphone ini keren sekali. Apa ini sangat mahal?"

Suster tersenyum "semua handphone memang seperti ini. Harganya tidak terlalu mahal juga sih. Standar aja. Model Handphone ini sama seperti suamimu. Couple phone" suster terkekeh

"Couple apaan. Oenni, berapa nomormu, aku akan mencoba menelponmu"

Soo ah asik bermain main dengan HP barunya. Soo ah membuka galeri melihat foto fotonya dan baekhun, foto kamarnya, foto apartemennya, foto kucingnya, foto hidupnya. Soo ah juga membuka akun snsnya yang biasa hanya dia buka lewat PC. Soo ah juga mengambil gambar nya di beberapa tempat di rumah sakit dengan gaya norak ditemani suster oenni yang akrab dengannya. Juga foto saat dia terapi. Suster menyarankan agar mengirim gambarnya ke suaminya. Tapi soo ah ragu. Sebenarnya dia tidak tahu cara menghubungi suaminya.

Setelah selesai terapi, soo ah kembali ke kamar. Ia melihat hasil selcanya bersama suster oenni di tempat terapi. Ia teringat saran suster untuk mengirimkan gambarnya pada suaminya. Akhirnya soo ah mulai mencari kontak suaminya. Soo ah mengetik " Hwang baek hyun" tapi nama itu tidak ada. Ah mungkin kontaknya ini. Soo ah mulai mengetik lagi "Baekhyun Oppa". Juga tidak ada. Tidak mungkin nama kontaknya nampyon kan? Gumam soo ah. Soo ah pun mengetik "nampyon". Nampyon juga tidak ada. Tapi tidak mungkinkan kalo kontak suaminya tidak ada di handphonenya. Soo ah meminta suster untuk menanyakan no hp suaminya dari data pasien. Soo ah pun mulai mengetik nomornya. Setelah diketik dan menekan dial, nama kontak ternyata ada, dengan tulisan "Nae Sarang". Soo ah mengeluarkan ekspresi seperti ingin muntah. Dia bergumam, "Mengapa aku semenjijikan ini". "Aku tidak percaya ini"." Apa mungkin oppa yang memasukkan nama ini". Pikir soo ah "Iya pasti dia".

Fall for you againWhere stories live. Discover now