Jihoon bosan dengan kesehariannya di rumah saat ini, bahkan ia terus menerus menangis hanya karena seorang Park Woojin. Ia mengingat kejadian - kejadian dirinya bersama Woojin sebelum hari itu datang. Dimana Jihoon dan Woojin masih seperti biasa layaknya seorang sahabat yang sering bertengkar. Jihoon sangat rindu masa - masa itu. Jika begini, seharusnya ia tidak usah tahu bahwa mereka saling mencintai.
Terlalu sakit untuknya.
Jihoon memilih untuk pergi ke sebuah minimarket yang terletak di dekat kos-nya sembari menghilangkan beban stressnya juga, dan stock makanan di kos juga sudah mulai menipis.
"Oh? Park Jihoon?"
Saat Jihoon hendak memilih makanan - makanan yang berada di minimarket tersebut, seseorang ternyata memanggil namanya. Ia segera menoleh ke arah suara tersebut, dan melihat Hyungseob yang berdiri disampingnya. "Hyungseob?"
"Aku baru saja ingin mengunjungi kos-an mu dengan Woojin, aku sudah berjanji dengannya untuk membuatkan sup kaldu ayam dan ternyata kita bertemu disini Jihoon"
"Ah-ya aku juga sedang membeli beberapa stock makanan untuk di kos"
"Tidak apa jika aku mengunjungi kos-an mu dengan Woojin? Dan meminta bantuan mu untuk memasak, Woojin bilang padaku bahwa kau suka sekali memasak. Apakah itu tidak merepotkan?"
Jihoon menggeleng sebelum menjawab pertanyaan Hyungseob, "tidak sama sekali, Hyungseob"
Sesampainya di kos, manik mata Hyungseob tidak bisa lepas dari setiap sudut ruangan. Bahkan ia melihat beberapa pajangan foto Woojin dan Jihoon yang terpampang rapi disamping tv yang berwarna hitam tersebut.
Hyungseob berjalan ke arah sebuah pintu yang terdapat gantungan di depannya dengan tulisan 'Woojin's Room' ia hendak membukanya, "jangan dibuka Hyungseob"
Jihoon melarangnya. Ya. Ia tidak ingin siapapun masuk ke dalam kamar Woojin, selain dirinya.
"Ah—maaf aku terlalu penasaran sama kos-an kalian"
"Tidak apa, bagaimana jika kita langsung membuat sup kaldu nya?"
Hyungseob mengangguk dan menghampiri Jihoon yang berada di dapur kecilnya itu. Ia mengikuti semua arahan Jihoon, dari mulai mengaduk kaldu hingga memotong beberapa daging ayam yang akan dimasukkan ke dalam kaldu tersebut. "Jihoon, ceritakan padaku menurutmu Woojin orang yang seperti apa?"
Jihoon menoleh ke Hyungseob, ia melihat orang itu tersenyum seperti memohon. "Woojin—
"Woojin orang yang menyebalkan. Dia sangat menyebalkan. Sangat menjengkelkan, dan orang yang sangat ku benci. Dia suka sekali menyakiti orang lain, maka dari itu aku membencinya!"
Jihoon tidak sadar jika ia berbicara seperti itu. Perkataan tersebut keluar langsung dari mulutnya tanpa aba - aba. Ia melihat Hyungseob yang sedang menatap datar Jihoon dan terlihat kebingungan, dengan cepat Jihoon langsung tersenyum menggeleng,
"tidak, aku hanya bercanda—woojin memang menjengkelkan, ia sangat suka sekali menggangguku. Bahkan sering kali menakutiku, tetapi sebenarnya ia teman yang baik. Woojin selalu membantuku ketika aku berada didalam kesusahan"
"Benar, saat dikampus pun ia sering mengerjai teman - temannya. Bahkan teriakannya sangat berisik. Ketika aku berada di kelas yang sama dengannya, ia selalu berteriak dan tertawa. Benar - benar membuatku pusing"
"Ya, begitulah Park Woojin"
"Jihoon, apa kau tidak pernah menyukai Woojin?"
Jihoon terlonjak kaget dan menoleh dengan cepat ke arah Hyungseob, "maksudku, kalian sudah bersahabat sejak lama. Apakah tidak ada yang pernah jatuh cinta diantara kalian?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Elígeme, Por Favor! • 2PARK • Woojin x Jihoon
FanfictionTelat. Itulah ucapan woojin untuk kondisinya saat ini dengan jihoon. - - - Cast - park woojin -park jihoon Bxb-baku-bahasa. [SLOW UPDATE]