no llores por favor

1.3K 168 19
                                    

Pagi ini sepertinya tidak bersahabat dengan jihoon, ia merasakan demam ditubuhnya ketika beranjak bangun dari ranjangnya bahkan berjalan keluar pun cukup lemah, jihoon tertatih membuka pintu kamarnya,

"Woojin......" ia memanggil pemuda itu dengan lemah.

Dan beruntungnya yang dipanggil sedang berada di meja makan dekat dengan kamar nya, ia pun menoleh ke arah jihoon dan menghampirinya.

"Kau kenapa? Wajahmu pucat"

"Aku sepertinya demam, bisakah kau—

Woojin langsung menyentuh kening jihoon dengan tangannya, ia merasakan juga suhu yang sedikit panas ditubuh jihoon, "kau demam, tidurlah akan aku buatkan bubur"

"Tidak perlu, aku hanya ingin susu panas—

"Tidurlah, kau juga perlu makan dan siapkan obat cadanganmu"

Jihoon tak membantahnya justru ia menuruti perkataan woojin dan kembali ke tempat tidurnya.

Membuat bubur memang membutuhkan waktu lama, dan akhirnya woojin berinisiatif untuk membuatkan susu hangat terlebih dahulu kepada jihoon.

ia membuka pintu kamar jihoon dan melihat teman kosnya itu sedang tidur terlelap, sangat damai dan indah. Jantungnya berdetak begitu cepat, rasanya ingin sekali mencium bibir manis itu seakan ada pilar yang membatasi pikirannya.

Woojin menyimpan susu hangatnya di atas meja yang berada disamping jihoon dan ia duduk di pinggir ranjang untuk membangunkan pemuda manis itu.

"Jihoon......minumlah, aku buatkan susu hangat untukmu" ia mengusap wajah manis itu dengan lembut.

"Jihoon—bangun lah hey"

Jihoon pun membuka matanya dan melihat woojin yang ada disampingnya kini, ia membangunkan tubuhnya untuk sejajar dengan woojin,

"Kau minum dulu susu ini agar bisa mengisi tubuhmu karena buburnya masih cukup lama"

Ia memberikan susu hangat kepada jihoon dan tidak sadar memandangi jihoon begitu lama. Ia merindukannya.

"Bagaimana bisa kau tiba - tiba demam seperti ini?"

"Aku tidak tahu, ketika bangun tidur tubuhku langsung terasa lemah dan sedikit panas"

"Kemarin kau pergi seharian bersama daniel hyung, apa kalian—

"Kami tidak melakukannya. Ia sangat menyayangiku dan selalu bilang tidak akan pernah menyakitiku!"

Perkataan itu seakan menusuk hati woojin, ia tahu sindirian itu untuknya. Jujur, woojin tidak bermaksud untuk bertanya seperti itu tadinya ia hanya ingin bertanya apakah mereka terguyur oleh hujan atau tidak tetapi jihoon langsung memotong perkataannya.

woojin mengangguk, ia sekarang benar - benar paham bahwa dirinya sudah melukai hati jihoon begitu besar.

"Aku tahu, daniel hyung tidak akan pernah menyakitimu........aku hanya ingin bertanya apakah kalian terkena hujan saat tadi malam atau tidak,

Aku akan kembali ke dapur untuk melihat bubur, habiskan susu itu"

Jihoon memejamkan matanya ketika woojin meninggalkannya, tangannya pun menggenggam erat gelas kaca yang di pegangnya. "Bodoh kau park jihoon"

Ia melihat ponsel nya yang terus menerus berbunyi,

Daniel mengirim beberapa pesan dengan isi yang sama.

Niel hyung
Aku akan menjemput mu sayang!

Jihoon malas, ia mengabaikan pesan dari daniel. Entah kenapa ia tidak ingin bertemu dengan kekasihnya itu, rasanya ingin pergi dari orang — orang disekitarnya.


Elígeme, Por Favor! • 2PARK • Woojin x JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang