Sekarang adalah 3 hari setelah pengumuman Vernon. Seungkwan hari ini resmi tinggal di mansion keluarga Choi. Ia disambut oleh 3 orang pelayang yang kini sibuk membawa tasnya. Ayolah, ia hanya membawa 1 kopor, 1 tas tenteng, dan 1 backpack, apa yang mereka harapkan?
"Kamar tuan Seungkwan akan berada di sisi kiri Mansion, Sesuai dengan wilayah tuan Vernon," Mereka mengantarkan Seungkwan sampai ke depan kamarnya.
"Jika Tuan Seungkwan butuh apa - apa. anda bisa menekan bel di meja nakas anda. Bel itu terhubung dengan paviluan para pekerja. Saya Lee Seokmin yang akan melayani anda,"
"Terima kasih, Seokmin-ssi,"
Seungkwan baru akan membereskan barangnya saat Vernon dan Jeonghan masuk ke kamarnya. Dengan segera ia berdiri dan menunduk kepada mereka.
"Jangan begitu. Mulai sekarang, kau adalah bagian dari keluarga ini, Pesta pernikahan akan dilakukan dalam 1 bulan. Selama 1 bulan, Jeonghan akan mengajari mu segala yang perlu kamu ketahui, belajarlah yang banyak dari dia," Jeonghan melambai dari belakang.
Seungkwan mengangguk, "Bisa, kita bicara sebentar? hanya berdua?" ia bertanya pada Vernon.
"Bisa tinggalkan kami, Kak?" Jeonghan hanya mengangguk ringan, mengucap pelan bahwa jika telah siap, Seungkwan bisa menemui nya di ruangan pribadinya.
Vernon mengambil tempat untuk duduk di kasurnya, Seungkwan menutup pintu kamarnya, "Apa yang ingin kamu katakan?" Tanya Vernon tepat sasaran.
"Apa kau yakin dengan keputusanmu Hansol? Mengumumkan pada banyak orang bahwa aku adalah tunangan mu? dan kita akan menikah? apa kau yakin?"
"Tentu saja. Aku sudah dapat restu dari kak Seungcheol, "
"Bukan itu maksudku, bagaimana dengan yang lain? kolega kalian? pegawai kalian? dan masih banyak yang lain,"
Vernon menatapnya dalam, "Karena itu aku minta kau belajar yang banyak dari kak Jeonghan, karena kini, kamu bukan hanya Boo Seungkwan, kamu adalah bagian dari keluarga Choi, pasangan hidupku, itu artinya, kau punya andil dalam Choi enterprise. Dan aku percaya, kau adalah orang yang tepat. Aku menjadikan mu pasangan mu bukan hanya karena aku jatuh cinta padamu. Aku memilihmu karena aku percaya padamu untuk membantuku dalam mengelola Choi enterprise,"
Seungkwan terdiam, pernyataan Vernon cukup membuatnya berfikir panjang, "Belajar yang rajin. Aku percaya kak Jeonghan bisa menjadi mentor yang baik bagimu," Vernon mengecup pucuk kepala Seungkwan sebelum ia pergi keluar.
"Ah, kamarku ada di samping, kau bebas untuk masuk kalau kau ada perlu dengan ku," itu adalah yang vernon terakhir katakan.
Seungkwan bertemu Jeonghan keesokan paginya, setelah mereka sarapan bersama. Choi tertua telah berangkat menuju kantor pusat, diikuti Vernon yang bertugas di bagian cabang. Seungkwan sendiri menemui calon kakak iparnya itu di kamar pribadinya. Kamar Jeonghan terliaht rapi dengan nuansa putih, namun ruangan itu memiliki banyak sekali barang.
"Duduklah. Aku akan membawakan beberapa buku yang harus kamu pelajari sendiri," Seungkwan melihat Jeonghan yang mengambil buku - buku besar dari rak hanya meringis.
Jeonghan meletakkan 2 buah buku tebal di hadapannya, "Ini kamu harus baca sendiri. Isinya sejarah dan silsilah, terlalu makan banyak waktu jika aku harus mengajarimu,"
"Baiklah, aku akan membacanya,"
"Ada yang perlu kamu ketahui Seungkwan. Walaupun kamu adalah pasangan hidup hansol, dan dalam hal ini kamu adalah submissive, kamu tetap adalah dirimu sendiri,"
"Maksud kak Jeonghan?"
"Kamu adalah dirimu sendiri. Kamu bebas melakukan apa yang kamu mau lakukan. Kamu berhak atas dirimu sendiri, bahkan ketika titel keluarga choi melekat, kau berhak memutuskan untuk hidupmu. Ketika kau menikah bukan berarti kamu memberikan seluruh hidupmu pada pasangan mu. Lihat aku, aku masih punya kuasa atas diriku, dan Seungcheol menerima itu,"
"Apa yang kak Jeonghan putuskan untuk diri kakak? dan apakah Hansol mau menerima keputusan ku sama seperti kak Seungcheol menerima keputusan kak Jeonghan?"
"Aku adalah pasangan hidup pemilik sah Choi Enterprise, jika kamu berfikir i can everything that i want, right?" Seungkwan mengangguk.
"Lalu kamu tau apa yang aku lakukan?" kini Seungkwan menggeleng.
"Aku masih menjadi dokter di salah satu rumah sakit selama 30 jam seminggu,"
Seungkwan tak bisa menalarnya, ia sangat tau Jeonghan terlahir dari keluarga berada, dan menikah dengan Seungcheol pun atas dasar relasi yang berujung bahwa memang mereka berdua ditakdirkan bersama.
"Karena passion ku disana. Aku katakan pada Cheol bahwa aku tidak ingin keluar dari pekerjaan ku dan hanya duduk diam di rumah, aku tidak bisa. Dan ia menghargai itu, karena apa yang aku pilih merupakan bagian dari diriku. Jadi poin penting menjadi keluarga ini adalah, jangan berpura - pura dan jadilah dirimu sendiri. Jadilah Seungkwan yang apa adanya, karena itu apa yang di perlukan dalam keluarga Choi," Raut wajah Jeonghan terlihat tegas namun lembut, seperti kata - kata itu memang menjadi bagian paling penting.
Seungkwan tersenyum lembut, "Aku mengerti,"
"Seungkwan, remember, you are not hansol submissive. You are his live partner,"
-x-
This fanfic will have hidden massage that i want to portray. Please do spread it and give it lots of love!
YOU ARE READING
Living as Choi
FanfictionDear, Seungkwan... your life will change after this... But you know, i will do anything so you are not leave my side... You are bound to be here. beside me... HVC Kehidupan Seungkwan yang 180 derajat berubah karena penguman spontan dari si bungsu ke...