Hari kedua ia belajar dengan Jeonghan, ia sudah menghabiskan 1 buku mengenai silsilah keluarga Choi. Hari ini jeonghan berkata akan mengajarinya menegnai tata krama dalam acara formal dalam jamuan. Lokasi nya kali ini berada di ruang makan yang sudah disiapkan oleh para pelayan.
"Sebelum kita mulai, apa yang sudah kamu pelajari?"
"Keluarga Choi memiliki 2 pokok utama perusahaan, Food and beverages dan Media. Bagian Food and Beverages sekarang dipegang oleh Tuan Seungcheol dan Hansol. Sedangkan bagian media merge dengan Agensi berita milik keluarga Kim dan berada di bawah anak kedua Choi. Dengan begitu, aku memiliki satu lagi keluarga ipar, yaitu keluarga Choi Minki dan suaminya Kim Jonghyun. Tuan Choi Seungcheol menjadi Chief Executive Officer di kantor utama Choi Enterprise, dan Hansol adalah managing director bagian Heatlhy baverages,"
"Bagus sekali kamu bisa mengingat itu dalam satu malam. Apa kau penasaran dengan Choi Minki?" Seungkwan mengangguk.
"Aku akan mengajakmu kesana, akan ku tanyakan jadwalnya. Ia juga cukup penasaran dengan dirimu. Kurasa kalian akan cocok. Ah, dia juga mentorku, jadi dia pasti mau ikut membantu ku mengajari mu,"
"Maaf, aku begitu merepotkan. Aku benar asing dengan yang seperti ini,"
Jeonghan tersenyum lembut, "jangan khawatir, aku pun dulu begitu. Mari kita mulai,"
Siang itu Jeonghan dengan telaten mengajari tata krama dalam sebuah perjamuan. Mendikte mengenai penggunaan sendok, garpu, dan pisau. Membenarkan letak tangan nya. Bahkan menggunakan properti seperti tas tangan dan ponsel untuk menunjukkan posisi yang benar. Beberapa kali Jeonghan sembat menegurnya karena tidak bisa berada pada posisi yang benar. Oh ia bahkan semapt menepuk punggungnya dengan keras karena ia terus saja merunduk.
"Sudah paham bagaimana tata krama dalam perjamuan?" Jeonghan memanggil pelayan untuk membereskan sisa makanan di meja makanan.
"Saya mengerti, saya akan coba melakukan nya agar semakin sempurna,"
"Baguslah,"
Seungkwan hendak berdiri saat Jeonghan menaruh segelas air putih di hadapan nya, ia melayangkan tatapan bertanya.
"Ada hal penting yang perlu aku tambahkan," Seungkwan mengangguk.
"Perjamuan bukan hanya soal makanan. Perjamuan lebih dari itu. Semua akan datang disana, kolega, pejabat, dan segala macam. Dan yang harus kamu tau, Tidak ada yang boleh kamu percayai di perjamuan itu. Semua yang kamu temui, akan memasang senyum dan tatapan ramah mereka, tapi kamu harus ingat, dibalik itu ada beribu rencana agar mereka berada di bawah Choi. Jangan percayai siapapun,"
"Bahkan Hansol?"
Jeonghan terkejut dengan pertanyaan Seungkwan, ia tertawa rendah, "Hansol adalah pengecualian, keputusan memercayainya atau tidak itu kamu yang memutuskan. Apakah kamu mempercayai hidupmu padanya atau tidak,"
Seungkwan terdiam, melihat Jeonghan yang kini sudah berdiri dan bersiap kembali ke kamarnya, "Oh," Jeonghan berbalik.
"Jangan percaya siapapun. Termasuk aku dan suami ku. Jika di perjamuan aku memberi mu minum seperti tadi, jangan pernah kau minum," dan ia mengedipkan sebelah matanya.
Seungkwan melihat calon kakak iparnya yang kini sudah naik ke atas. Ia mengalihkan pandangannya ke gelas berisi air di atas meja. Ia meminum air itu hingga tandas, "Jangan percaya Yoon Jeonghan," ucapnya sambil tertawa miring.
-x-
Judul Work berganti menjadi "Living as Choi"
Thank you
Please give this lots of love!!!
anybody find a hidden massage?
YOU ARE READING
Living as Choi
FanfictionDear, Seungkwan... your life will change after this... But you know, i will do anything so you are not leave my side... You are bound to be here. beside me... HVC Kehidupan Seungkwan yang 180 derajat berubah karena penguman spontan dari si bungsu ke...