6

16 4 3
                                    

"Ke...kenapa Kalian ada disini?"

"Jelas aku merindukanmu sayang" ucap taeyong dan menghampiri rejin

Mereka pun berkumpul di ruang tamu dan mereka larut dalam percakapan dari yang lucu, senang, bahkan serius tapi tidak untuk rejin selama percakapan di mulai ia selalu memasang muka tidak senang.

"Oh iya rejin-ah oppa dan wendy eonni akan segera menikah" ucap suga dengan keinginannya yang sangat manis (diabetes gua bang😌😌)

"MWO kalian akan segera menikah" sontak membuat mata rejin terbelalak

"Iya sayang kenapa kau sangat terkejut mendengar berita oppa mu ini akan segera menikah"

"Tidak hanya saja..."

"Hanya saja??" Tanya suga penasaran

"Ah sudah lah"

"Atau jangan - jangan kau sedih oppa mu akan menikah? Tenang saja rejin-ah oppa akan bersamamu sampai kau menikah dengan taeyong"

"Untuk menikah dengan nya aku akan memikirkannya dulu oppa"

"Loh memangnya kenapa bukankah hubungan kalian baik - baik saja"

"Ya memang baik - baik saja oppa tapi aku masih belum memikirkan untuk menikah, jadi jangan paksa aku" rejin pun meninggalkan mereka semua dan menuju ke dalam kamar

"Dia saja tidak tau yang sebenarnya"

---skip---

Saat semua berkumpul untuk sarapan pagi dalam keadaan yang sunyi pastinya rejin pun memecah keheningan

"Oppa bagaimana pekerjaan mu apakah semuanya sudah selesai?"

"Masih belum selesai semua, tidak keurus"

"Apakah kau membutuhkan seorang asisten oppa?"

"Ya hyung sangat membutuhkannya, yakan hyung" sambar jimin

"Ga nanya bantet" cetus rejin
(jahad amat lu)
Dan di beri tatapan sinis oleh jimin

"Bagaimana oppa?" Tanya rejin lagi

"Ya memang oppa membutuhkannya, tapi untuk mencari seorang asisten itu sangat susah rejin-ah"

"Oppa tenang saja aku mempunyai teman yang sedang mencari pekerjaan"

"Kau serius?" Tanya suga

"Iya oppa"

"Bawa ia kemari"

"Baiklah"

--skip--

"Oppa ini temanku yang akan menjadi asisten mu"

"Selamat pagi" sapa nana

"Pagi"

"Aku tinggal dulu ya" rejin pun pergi meninggalkan ruangan suga, Suga menginterview nana.

"Selamat kau bisa bekerja disini" ucap suga

"Terimakasih sajangnim" balas nana
*sajangnim = direktur utama /boss

"Sama - sama, kau bisa bekerja mulai hari ini dan disana ruangan mu"

"Baik sajangmin" nana pun meninggalkan suga dan menuju ruangannya

--nana pov--

Aku pun memasuki ruangan yang di berikan oleh sajangnim ruangan ini sangat luas bahkan aku bisa bermain bola di sini.
"Apakah benar ini ruangan ku? Ini sangat besar untuk seorang asisten sepertiku"

"Ada apa nana-ssi? apa kah kau tidak nyaman dengan ruangan mu?"

"Astaga dragon, oh sajangnim maaf apakah ruangan ini tidak terlalu besar untukku"

"Tidak sama sekali nana-ssi dan disini kau bisa tinggal kau tidak perlu pulang ke apartemen mu"

"Aku harus tinggal disini sajangnim?"

"Iya ini sudah peraturan dan ini tugas mu silahkan kau kerjakan"

"Baiklah sajangnim"

Tak kusangka suga sajangnim sangat baik tampangnya saja mengerikan tapi hati nya seperti twitty.

--nana pov end--

Nana mulai mengerjakan tugas yang di berikan oleh suga hari mulai gelap dan tugas nana pun belum selesai, ia pun merenggangkan otot - otot tangannya yang sudah mulai lelah.

Saat nana ingin mengambil secangkir minum ia melihat suga yang tengah tertidur pulas di sebuah sofa, ia berinisiatif untuk membangunkan suga tapi saat ia ingin membangunkannya seorang wanita memasuki ruangan siapa lagi kalau bukan kekasih dari suga.

"Kau?... kenapa kau ada disini?" Ucap wendy

"Aku bekerja disini, memangnya kenapa tidak boleh?" Cetus nana

"Kenapa sangat ribut? Sayang kenapa kau disini?" Tanya suga setengah sadar

"Tentu saja aku ingin bertemu dengan mu sayang tapi kenapa ada wanita ini disini?"

"Mulai saat ini ia bekerja disini sayang untuk membantuku"

"Tapi kenapa harus dia?" Sinis wendy

"Memangnya kenapa" sambar rejin yang tiba - tiba datang tanpa di undang

"Rejin-ah" gerutu nana

"Nana-ya kajja kita makan di luar"

"Oke, sajangnim saya permisi" nana pun pamit dan menatap sinis wendy 😒😒

-------

Tolong sabar ya

cosa nostraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang