9

19 3 0
                                    

A to the G to the U to the STD~

A to the G to the U to the STD~

"Ughh siapa sih pagi-pagi buta menelfon ganggu saja"

Pip

"Yak ini masih pagi kau tau!" angkatnya tanpa melihat siapa yang menelfon.

"Yeoboseyo Nana-ssi" suara berat terdengar disana.

"E-eh?! m-maaf Sajangnim saya tidak tau jika anda yang menelfon, sekali lagi maafkan saya" kaget Nana sampai terduduk tegak.

"Ya baiklah tidak apa-apa, santai saja" jawab di sebrang sana.

"Jadi ada perlu apa Sajangnim sampai menelfon pagi-pagi begini?" tanya Nana hati-hati.

"Bisa kau ke Seoul nanti siang? aku perlu kau disini, lagi pula tidak perlu lama-lama kan kau berlibur?" jawab seseorang disana sekaligus menyindir Nana yang lumayan lama mengambil libur di Jeju.

"A-ah ya saya paham Sajangnim, baiklah nanti siang saya akan berangkat "

.
.
.
.
.

Duagghh Duaagghhhh

"Akkkhhhh..khhh!!"

"Ada kata-kata terakhir Jaebum?"

"Hmm kurasa tidak ya? baiklah aku akan membuat ini terlihat mudah"

Lelaki itu sudah siap dengan tongkat baseball di tangannya dan akan mengayunkan nya lagi ke kepala Jaebum yang sudah berlumuran darah sambil merintih kesakitan. Ketika tongkat baseball itu hampir mengenai kepala Jaebum, seseorang bersuara berat yang sedang duduk di sofa hitam itu berseru

"Hei Victory Kim berhenti"

"Hyung! jangan mengganggu ku ish!" kesal Taehyung ketika Suga menggagalkan misi memecahkan kepala Jaebum, dan si empu yang kesakitan hanya berterima kasih dalam hati karena kepalanya tidak terkena tongkat baseball.

"Aku bukan mengganggu mu, aku hanya bosan"

"What? kau serius hyung??" tanya Jimin yang juga kaget akan ucapan Suga.

"Aku bosan, ganti dengan mainanmu yang lain misalnya belatimu" jawab Suga sambil tersenyum kecil lebih tepatnya menyeringai.

"Ahh baiklah" balas Taehyung terkekeh kecil kemudian menyeringai sambil meneliti tubuh di depannya yang sudah sekarat.

Ia mengambil belati panjangnya yang sudah lama tidak ia pakai, lalu berjalan kearah mangsanya yang sudah babak beluk berlumur darah.

"T-tuan a-aku, m-maaf kan a-aku tuan" Jaebum hanya mundur perlahan ketakutan ketika melihat Taehyung yang seperti akan mengoyak tubuhnya.

"Kenapa? memangnya aku akan melakukan apa?" tanya Taehyung pura-pura bingung sambil menyeringai seram.

"M-maaf kan k-kami t-tuan, k-kami akan mengganti s-semuanya"

"Angkat tanganmu" ucap Taehyung santai dan Jaebum pun menurutinya.

Sranggg

"Akkkhhhhhhhhhhh!!"

"Jimin pegangi kepalanya" suruhnya lalu Jimin pun menjambak kasar rambut Jaebum sampai si empu mendongak kesakitan.

"Aghhh! t-tuan maafkan kami tuan.." seru Jaebum sambil menahan perih ketika kedua tangannya sudah terpotong.

"Banyak omong kau!"

Srannggg

"Kkhhh..."

"Hahaha sekarang kau akan diam kan setelah kusobek mulutmu keparat sialan" tawa Taehyung senang dan Jaebum pun mati ketika selanjutnya Taehyung menusuknya tepat di kepala.

cosa nostraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang