Bukankah menyesali sebelum terlambat itu lebih baik daripada menyesal saat semua sudah terlambat?
°°°
Memangnya apa yang sulit bagi kalian untuk belajar? Kalian hanya perlu membaca buku pelajaran itu, mengulangnya kembali supaya kalian memahami dan kalian akan mengingat setiap materi dan teori-teori di dalamnya. Ya, tentu saja hal itu yang paling di benci. Membosankan.
Bagi Jungkook, belajar itu bukan hanya hal yang membosankan. Tapi juga suatu hal yang benar-benar di anggapnya kaku dan cupu. Pasti orang yang belajar itu adalah orang-orang nerd, si kutu buku yang selalu menyendiri dan berkacamata tebal.
Lebih baik seperti dirinya, yang membenci seluruh mata pelajaran tapi banyak teman, dengan begitu hidupnya di penuhi banyak warna. Baginya, sukses bukan soal kepintaran semata, tapi karena keberuntungan orang itu. Begitu pikirnya. Tapi, apakah Jungkook sendiri salah satunya, si orang yang beruntung itu?
Kini Jungkook memejamkan matanya, sembari mulutnya berkomat-kamit membaca mantra sebelum mengerjakan soal tes bahasa Inggris yang di berikan oleh hyung-nya sekaligus guru privat bahasa Inggrisnya itu.
"Apa yang kau lakukan, Jungkook? Cepat kerjakan soal itu!" Titah Namjoon, yang merupakan hyung dari Jungkook.
Jungkook langsung menghentikan aksi konyolnya, dan langsung menatap lembaran soal yang ada di hadapannya. Tiba-tiba Jungkook merasa mual, setiap kali melihat butiran-butiran soal di setiap lembarnya. Jungkook ingin muntah.
Betapa bencinya dia melihat soal, apalagi bahasa Inggris pelajaran yang paling tidak di sukainya. Jungkook tidak suka semua mata pelajaran. Tapi, di hidup Jungkook ada dua mata pelajaran yang paling dia benci, yaitu matematika dan bahasa Inggris. Karena bagi Jungkook, matematika itu membuat otaknya serasa di penuhi angka dan rumus-rumus matematian. Dan bahasa Inggris, bagi Jungkook dia bukan orang Inggris, wajar saja dia tidak bisa berbahasa Inggris.
Jungkook memasang muka dongkolnya kala mencoba mengerjakan satu persatu soal itu, dengan kepala pening dan penat tentu saja tidak bisa membuahkan hasil yang baik. Jungkook uring-uringan melihat soal yang sama sekali tidak dia mengerti.
"Aish! Soal macam apa ini? Mana ada bahasa Inggris memakai rumus," celoteh Jungkook melihat soal yang perintahnya adalah mengubah kalimat pasif menjadi aktif dengan rumus present perfect tense.
"Bukannya aku sudah memberikan materi itu minggu lalu padamu? Aku sudah menyuruhmu menghapalkan dan memahaminya, Jungkook!"
Jungkook mengacak-acak surai hitamnya, tanda frustasi. Dia terus mengulang-ulang membaca soal itu berulang kali, tapi tidak ada satu pun yang dia mengerti. Rasanya dia ingin merobek kertas itu menjadi berkeping-keping dan bermain game di ponselnya saja dengan sepuasnya.
Tapi Namjoon terlihat begitu intens menatap setiap inci gerakan Jungkook untuk mengerjakan soal itu. Bukannya mengerjakan soal, tangan Jungkook malah gencar bermain-main dengan pensil dan penghapus yang berada di atas meja, dan sibuk menggambar animasi-animasi yang ada di pikirannya.
"Jeon Jungkook!" Tegas Namjoon yang membuat mata bulat Jungkook kembali jreng, kala matanya sudah mulai mengantuk tanda bosan berpikir mencari jawaban yang tepat.
Kini sudah waktu ke dua puluh menit bagi Jungoook untuk mengerjakan soal, masih ada waktu sepuluh menit lagi untuknya menyelesaikan soal itu. Tapi ternyata apa? Lihatlah, Jungkook baru mengisi lima dari lima puluh soal disana. Benar-benar super sekali manusia yang bernama Jungkook ini.
Jungkook masih tidak perduli dengan waktu, meski terlihat sedang membaca soal dengan serius, Jungkook sama sekali tidak memikirkan jawaban. Namjoon masih setia mengamati Jungkook dari meja lain, melihat perkembangannya tiap menit ke menit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon Jungkook Oneshoot | complete ✔
Fanfiction[Completed] Kumpulan oneshoot, story of Jeon Jungkook. BTS fanfiction Genre : Brothership/ family ⚠ Maaf cerita ini hanya ada tiga cerita oneshoot, dan saya tidak akan melanjutkan cerita Jungkook bersama member BTS lainnya.