Sungguh aku merindukanmu, merindukan setiap tawa dan candamu.
Yang kini kau tinggalah abu.°°°
Ini adalah kisahku, Jeon Jungkook. Sepenggal kisah persahabatan yang begitu berarti dalam hidupku sampai kapanpun.
.
.
.
.
Hidup tak selalu indah setiap saat, tak selalu cerah setiap waktu. Seperti hidupku, kadang aku merasakan kebahagiaan juga kesedihan. Kebahagiaanku setimpal dengan rasa sedih di hatiku. Bahagiaku begitu besar dan memuncak, begitu juga rasa sedihku setelahnya.Saat itu aku merasa bahagia dan sangat beruntung memiliki sahabat seperti Park Jimin, yang selalu ada di sampingku dan selalu berkorban untukku. Dia teman, sekaligus sahabat dan hyung untukku.
Sejak kecil kami berteman, dia tidak pernah membiarkan siapapun menggangguku. Dia selalu memberi pelajaran kepada mereka yang selalu mencoba menggangguku.
Waktu itu pernah, saat kami duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar, ada segerombolan anak yang bertubuh besar daripada kami yang mejahiliku. Mereka menempelkan permen karet pada rambutku hingga aku menangis. Tapi Jimin saat itu tidak tinggal diam, dia membawa kayu dan memukul mereka semua sambil berkata, "jangan pernah ganggu temanku!" hingga mereka semua kabur entah kemana. Kendati tubuh Jimin mungil, dia sangat berani menentang mereka yang bertubuh besar darinya. Kedengarannya konyol, tapi begitulah Park Jimin. Bahkan dia sering ku sebut, the power of Jimin.
Setiap sekolah kami selalu berangkat dan pulang bersama, dia membawa sepeda dan selalu menjemputku setiap pagi di rumah. Kadang juga dia ikut sarapan dulu di rumahku sebelum pergi ke sekolah.
Kami kemanapun selalu berdua, kentara kami begitu dekat, kan? Tapi aku tidak suka saat seseorang yang melihat kami selalu bersama dan mengatakan bahwa kami itu mirip. Aku tidak suka, karena jelas tubuhku lebih tinggi dan lebih kurus. Mataku bulat dan lebih besar, bahkan aku lebih manis darinya karena aku memiliki gigi kelinci. Sedangkan dia, bertubuh bantet dan pendek, matanya pun sangat minimalis. Mirip dari mana coba, mirip dari Hongkong?
.
.
.
.
Seperti yang aku katakan tadi, Jimin selalu ada di sampingku dan berkorban untukku. Saat kami duduk di bangku kelas satu sekolah menengah pertama, aku pernah terjatuh hingga lututku berdarah. Rasanya begitu sakit dan perih, untuk di tekuk saja sulit rasanya. Jadi Jimin memilih untuk menggendongku. Aku tahu, tubuhku berat. Tapi dia kuat dan terus menggendongku. Meski awalnya dia meledekku, mengatakan bahwa aku akan menangis seperti waktu itu, dia tetap bersedia menjadi yang paling depan untuk berkorban.Saat di kelas, aku pernah lupa membuat pr. Dan aku di hukum untuk berdiri di depan kelas sembari tangan memegang kedua telinga dan sebelah kaki yang di angkat. Aku tidak tahu, yang jelas Jimin juga ikut berdiri di depan kelas sembari melakukan hal yang sama sepertiku. Padahal dia sudah mengerjakan pr tersebut. Jika aku bertanya untuk apa dia melakukannya, dia bilang, "untuk menemanimu."
Sudah ku bilang, Jimin selalu ada di sampingku bahkan berkorban sekalipun. Bisa di bilang aku sangat beruntung berteman dengannya, kan? Kini aku sadari bahwa definisi sahabat adalah Park Jimin.
Terkadang aku harus bagaimana? Selalu merasa bahagia memiliki Jimin yang begitu setia menjadi temanku? Ketahuilah, terkadang aku tidak sanggup hati setiap melihat apa yang dia punya selalu membaginya bersamaku. Aku tidak sanggup saat dia terus-terusan berkorban demi aku. Sedangkan aku? Aku tidak bisa berbuat apa-apa untuknya.
Jika aku bertanya, "Jimin, kau mau apa?" Dia selalu kebingungan dengan pertanyaan yang aku lontarkan. Padahal maksudku adalah untuk membalas budi kebaikan yang selama ini dia beri. Namun setelah aku menjelaskannya, dia selalu bilang, "sahabat itu tidak boleh pamrih, tidak boleh meminta imbalan. Bukankah begitu, teman?" Dia malah mencolek daguku mencoba menggodaku kala itu. Masih ku ingat dia berkata begitu sembari menampilkan senyum lebarnya hingga mata sipitnya semakin menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon Jungkook Oneshoot | complete ✔
Fiksi Penggemar[Completed] Kumpulan oneshoot, story of Jeon Jungkook. BTS fanfiction Genre : Brothership/ family ⚠ Maaf cerita ini hanya ada tiga cerita oneshoot, dan saya tidak akan melanjutkan cerita Jungkook bersama member BTS lainnya.