Bagian 2 : Trouble

5.5K 369 15
                                    

Oke deh Cekidot!

Dilarang mengcopy isi cerita! Terima kasih atas perhatiannya!!

Dilarang mengcopy isi cerita! Terima kasih atas perhatiannya!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 2 : Trouble

(¬_¬")

Emily memandangi kedua sahabatnya yang tengah membaca surat dari Emon. Wajah Emily terlihat gelisah dan frustasi disana, dia tidak percaya Emon kembali. Emily memang ingin bertemu kembali dengan Emon dan meminta maaf kepadanya, tetapi bukan dengan cara seperti ini. Emon, pria itu seakan sedang mengancamnya dengan isi surat tersebut.

Emily sudah menceritakan kepada kedua sahabatnya bawah tadi ada pria tampan suruhan Emon yang datang untuk menemuinya. Disaat Emily sangat yakin pria tampan yang datang menemuinya adalah Emon, lain lagi dengan kedua sahabatnya. Kedua sahabatnya sangat yakin pria tampan itu bukanlah Emon.

Mereka telah melihat rekaman cctv ruangan kerja Emily dan mereka melihat pria itu di dalam rekaman cctv. Febby dan Dion sangat yakin Emon masih sama seperti dulu, bertubuh gendut dan pendek. Mereka juga yakin Emon tidak akan bisa berubah menjadi pria berwajah tampan dengan tubuh tinggi menjulang.

"F*ck!!" umpat Dion menatap Emily, "isi surat ini tidak bisa kita abaikan! Ini surat ancaman dari Emon! Emon kembali untuk balas dendam!! Film scream yang sering aku tonton akan menjadi kenyataan! Emon akan menjadi pembunuh darah dingin dan membunuh kita bertiga, lalu tubuh kita akan dimutilasi olehnya!!" serunya berlebihan, wajahnya terlihat ketakutan.

"Dion!!" teriak Emily dan Febby berbarengan, tubuh mereka bergedik ngeri mendengar perkataan asal Dion.

"Kamu tuh nakutin ajah!!" sahut Febby kemudian, wajahnya terlihat pucat.

Emily menggeleng, "tau nih, suasana lagi mencekam begini malah bilang yang tidak-tidak!" timpalnya kesal menatap Dion.

Dion menghembuskan nafasnya, "jujur aku sangat takut! Ini semua gara-gara kau Emily !! coba ajah waktu itu kau tidak mengajak kita membully si Emon, dia pasti tidak akan punya dendam dengan kita!" serunya menyalahkan Emily, Febby mengangguk setuju mendengar perkataan Dion.

Mata Emily kontan melebar ketika Dion menyalahkannya, "Enak ajah kau menyalahkanku!!!" balasnya dengan nada tinggi sambil bertolak pinggang. "Yang beri julukan Emon si mata kuda siapa?! Kau kan?!"

Dion berpikir, "iya juga yah?" ucapnya menyengir membuat Emily berdecak kesal.

"Terus gimana dong nih Em?! Aku tidak mau mati muda! Aku belum kawin!" sahut Febby frustasi.

Emily hanya menatap kedua temannya dengan pandangan malas. Bukannya mencari solusi mereka malah menambah suasana menjadi mencekam. Dia harus bisa mencari cara agar bisa menyelesaikan permasalahan ini. Emily bangkit dari duduknya, wajahnya terlihat berpikir keras.

Febby dan Dion hanya menatap Emily tanpa ikut berpikir mencari cara.

"Bagaiman kalau kita sekarang menemui Emon?!" tanya Emily berseru kepada kedua sahabatnya.

Mr. Reymond & EmilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang