Chapter - 3

18.4K 1.1K 28
                                    

Ares menghentikan mobil nya di parkiran sebuah sekolah TK yang cukup populer di ibu kota. Ia melirik pada Rama, anak nya yang duduk di samping sedang berusaha melepaskan seatbelt.

Ia keluar dari dalam mobil, berjalan memutar untuk membuka pintu mobil untuk Rama.

"Ayo " ujar Ares, meraih Rama dalam gendongan. Tapi, Rama memberontak.

"No, Aku bisa jalan sendiri. Udah gede " jawab Rama.

Ares menggeleng kepalanya, kemudian menurunkan anak nya agar berjalan sendiri. Anak laki - laki itu memegang tangan Ayah nya dan berjalan menuju sekolah nya.

Tiba di kelas, Ares dan Rama di sambut oleh Bu Ema. Guru nya Rama. Wanita itu terlihat begitu antusias saat melihat Rama datang bersama Ayah nya.

"Pagi Pak Ares, Pagi Rama " sapa Bu Ema, pada Ares dan Rama.

"Pagi juga Bu Ema " jawab Ares dengan senyuman ramah. "Saya mau anter Rama nih. Tolong di jagain ya Bu " lanjut Ares.

Bu Ema, mengangguk saja. Dengan mata terus menatap lurus pada Ares. Ia terlihat tersipu malu dan juga terpesona dengan Papa Muda di depan nya. Penampilan Ares dalam pakaian kantoran khas eksekutif muda begitu cocok di badan atletis nya. Dengan tinggi yang memang di idam kan para pria. Dengan wajah tampan yang selalu bisa meluluh lantakkan hati wanita. Termasuk Bu Ema.
Si guru centil berwajah imut. Dengan tubuh yang sedikit gempal.

"Iya, pak. Bapak tenang aja. Rama pasti aman sama saya. " Jawab Bu Ema.

Ares mengangguk percaya. Kemudian beralih pada Rama yang tengah menatap ibu guru nya dengan tatapan aneh. Lalu beralih pada Papa nya. Dan beralih lagi pada guru nya. Dan yang di lakukan berikutnya ialah. Rama menepuk dahi nya sendiri kemudian menggeleng kepala layaknya orang dewasa yang sedang memiliki beban berat.

"Rama, Belajar baik - baik ya. Nanti Mama yang jemput. Oke?!" Ujar Ares.

Rama mengangguk, ujung matanya melirik pada Bu Ema yang masih saja mesem - mesem melihat Papanya. Membuat Rama tidak suka dan juga geli sendiri.

"Iya Pa " jawab nya mengangguk.

"Ramaaaa !" Seruan itu mengalihkan perhatian ketiga nya.

Seorang anak laki - laki bertubuh gempal sedang berlari kecil ke arah nya. Dengan di ikuti oleh seorang gadis cantik yang mengenakan dress terusan berwarna merah.

"Remon " Rama balik menyapa.

"Pagi Papa nya Rama " sapa Remon menyalami Ares.

"Pagi Remon. Mana Papa sama Mama nya ?" Jawab Ares, dan bertanya kembali.

Ia melirik pada perempuan yang berdiri di belakang Remon. Dan memberikan senyum ramah dan sopan.

"Papa Mama lagi gak bisa antar. Aku di antar Kak Shilla. " Jawab Remon, menoleh pada perempuan di belakang nya.

Ares hanya ber oh tanpa suara. Kemudian kembali menoleh pada Kakak nya Remon yang tengah memandangi nya dengan lekat dan bahkan tanpa berkedip.

"Nah, Rama. Papa pergi ya. Belajar yang rajin. Bye jagoan !" Pamit Ares pada anak nya. Kemudian beralih pada Bu Ema dan Shilla secara bergantian. "Bu, saya duluan, " lanjutnya.

"Iya pak, hati - hati. "

Ares hanya mengangguk, dan berlalu pergi meninggalkan kelas anak nya. Tidak lupa memberi senyuman terakhir pada Shilla yang masih terus menatap nya dengan terpesona.

"Itu beneran Papa nya Rama ?" Tanya Shilla tidak percaya pada Bu Ema.

"Iya, ganteng ya. "

Samar - samar Ares masih bisa mendengar obrolan itu. Namun, ia hanya tersenyum saja. Udah biasa, ia mengenakan kaca mata hitam nya dan berlalu menuju parkiran untuk segera ke kantor.

Marriage By Accident ( Season 2 ) - END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang