Chapter - 5

16K 1.1K 25
                                    

" Rose, saya pulang duluan ya "

Pamit Ares pada sekertaris nya, wanita berkaca mata itu mengangguk dengan sopan. Dan membiarkan boss nya untuk pulang.
Dengan langkah santai ia berjalan menuju lift sambil membuka hp untuk mengecek notif yang baru saja masuk.

Si Judes kesayangan : Sayang, titip martabak telor ya.

Ares tersenyum begitu lebar membaca chat dari Sheira. Ia memang sangat suka mengganti - ganti kontak istri nya di hp. Sesuai dengan mood nya saja. Pernah sekali Sheira melihat nama kontak nya di hp Ares dan wanita itu langsung menatap nya tajam. Sedangkan Ares hanya tersenyum lebar tanpa dosa.

Ia pun mulai membalas Chat istri nya. Dan masuk kedalam lift.

Tiba di lantai basement hp nya kembali bunyi. Kali ini ada telfon dari Papi nya. Ia langsung menjawab nya.

"Hallo Pi " sapa Ares melangkah menuju mobil nya.

"Kamu udah pulang ?" Tanya suara tegas dari seberang.

"Hm, baru aja di basement " jawab nya masuk kedalam mobil.

"Papi masih ada sedikit kerjaan, kamu tolong jemput Kak Shania di rumah sakit ya. Malam ini kakak bakal nginep. Soalnya Alul lagi ke Bali. Tadi, kakak minta Papi jemput tapi Papi malah pulang telat "

"Oh, boleh kok Pi. Biar Ares yang jemput " jawabnya.

Dan setelah mendapat jawaban itu, Keynal langsung menyudahi telfon nya. Dan Ares mulai melajukan mobilnya meninggalkan pelantaran basement.

Dari kantor menuju rumah sakit tempat Kakaknya dinas tidak lah terlalu jauh. Hanya menghabis kan waktu dua puluh menit ia sudah menghentikan mobil di lobby rumah sakit.
Kakak nya sudah menunggu di depan bersama dengan Akbar anaknya.

"Kok Kamu yang jemput ?" Tanya Shania heran.

Ia menyuruh Ayah nya yang menjemput karena mobil nya sedang di bengkel.

"Iya, Papi masih ada kerjaan Kak " jawab Ares.

"Kenapa Papi gak ngasih tau, kan Kakak bisa naik taksi atau nebeng Abang " jawab Shania, sudah duduk di samping Ares.

Ares menoleh pada Shania, ia menatap kakaknya dengan heran sebentar sebelum ia kembali melajukan mobil nya.

"Emang kenapa kalau aku yang jemput? Kan aku juga sekalian pulang tadi " jawab Ares.

Shania diam saja, tidak lagi menjawab. Karena tanpa ia jawab Ares sudah tau alasan nya apa. Sheira. Dia hanya ingin menjaga perasaan Sheira saja. Ia Sadar dan tau kalau adik ipar nya itu sangat pencemburuan banget. Apalagi jika sudah menyangkut dengan nya dan Ares.

"Mampir beli martabak dulu ya, Sheira tadi titip " ujar Ares, mulai menepikan mobil di sebuah gerobak matabak.

"Mau!" Seru Akbar tiba - tiba saja. Membuat Ares menoleh padanya dan tersenyum.

"Iya, Abay mau martabak apa ?"
"Manis, yaca cokat "

Ares mengangguk, dan kemudian keluar dari dalam mobil nya.
Shania memilih menunggu di dalam mobil dengan mata menatap kepergian Ares sebentar. Sebelum akhirnya ia beralih pada hp nya.
Notif chat dari Alul, suami nya baru saja masuk.
Menanyakan ia sudah pulang atau belum.

Dan tidak sampai setengah jam, Ares kembali dengan dua kotak martabak. Dan memberikan satu pada Akbar.
Anak itu langsung membuka nya.

***

Ketika Ares masuk kamar ia melihat Sheira duduk di tepi kasur dengan mata menatap tajam padanya. Membuat Ares menatap nya dengan heran.

"Aku pulang kok langsung di tatap membunuh gitu sih ?" Tanya Ares meletakkan tas dan martabak di atas meja rias. Kemudian langsung menghampiri Sheira.

Marriage By Accident ( Season 2 ) - END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang