Finance

51 13 2
                                    


"Kenangan yang paling indah adalah ketika kita menghabiskan satu hari bersama orang yang kita cintai, dimanapun tempat nya, percayalah tempat itu akan menjadi tempat favorit kita sepanjang masa"

Happy reading 😊


Seorang gadis sedang duduk dibawah pohon besar, memeluk kaki nya, dan menelungkupkan kepala nya. Disebuah danau sang jejak kenangan nya, danau yang menjadi tempat favorit nya untuk bahagia. Tapi sekarang tempat ini menjadi saksi berapa banyak bulir air mata yang tercipta.

 Tapi sekarang tempat ini menjadi saksi berapa banyak bulir air mata yang tercipta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Diatas perahu itu, rachel dan lian biasa menelusuri tiap sisi dari danau ini. Perahu bercat jingga selalu menjadi perahu pilihan mereka, entah apa sebabnya lian selalu memilih perahu itu. Menghabiskan hari sampai matahari senja menghampiri. Sunset selalu indah jika dilihat dari pohon yang sedang menaungi rachel saat ini.

Danau ini seakan menjadi pengobat rindu nya, pendeteksi kenangannya.

"Gue kangen lo"gumam Rachel lirih

Rachel berdiri dan berniat untuk berjalan menuju sebuah perahu favorit mereka dulu. Tapi sebelum dia beranjak sebuah tangan kekar menggenggam tangannya erat.

"Kenapa lo disini"tanya Rachel pada pria tersebut.

"Lo tega chel, gak cerita kalo ada tempa seindah ini disini"

"Siapa lo"balas Rachel dengan mimik mengejek, dan berusaha menampilkan senyum dibalik luka yang dia rasakan sekarang.

"Jangan berusaha terlihat baik-baik aja didepan gue"

"Gue baik-baik aja, jun" tapi sayangnya ucapan Rachel tak mendukung suasana nya sekarang. Bulir air mata sudah tertumpuk dimata gadis ini.

"Keluarin aja chel, anggap aja ini air mata terakhir yang keluar dari mata lo"ucap Juna, dan menghilangkan jalur air mata yang tercipta dipipi Rachel, dengan tangan nya.

"Gue boleh pinjem bahu lo"

"Hmmm"

Rachel pun menyandarkan kepalanya dibahu Juna.

"Makasih"gumam Rachel

Juna mengelus pundak Rachel memberikan kekuatan.
"Makasih buat apa"

"Karena ada disamping gue sekarang"

"Sama-sama"

"Jun, lo mau gak temenin gue naikin perahu itu"

"Enggak, buat apa"

"Plis.. Kali ini aja, gue lagi pengen aja nikmatin keindahan danau ini"

"Tapi janji jangan nangis lagi"

"Iya, gue janji"

Rachel mengacungkan jari kelingkingnya kearah juna.
"Buat apa" tanya Juna heran.

"Janji, kalo gue gk bakal nangis lagi"

"Hmmm"
Juna pun mengalungkan jari kelingking nya kejari kelingking Rachel.

Mereka pun beranjak menuju perahu tersebut.
"Kita naik perahu yang jingga aja ya"pinta Rachel.

"Kenapa gak warna hijau aja"

"Karena gue sama lian sering naik perahu cat jingga"

"Kan itu lo sama lian, tapi sekarang lo lagi sama gue, gue mau kita naik perahu yang hijau aja"

"Lo suka warna hijau"

"Gak, terlalu sih. Tapi warna hijau seakan memberikan kita kehidupan."

"Gimana, perahu yang hijau"lanjut juna meyakinkan.

"Yaudah deh"

Mereka pun menaiki perahu bercat hijau.
Menikmati indahnya danau disore hari, memori tentang Lian terputar lagi dibenak Rachel.

"Chel" tapi Rachel tak menanggapi, ia seakan pergi kedunia nya sendiri.

"Chel"

"Hm ya"

"Lo jangan flashback mulu, gimana lo mau ngelupain kalo kaya gini"

"Iya, jun. Gue gak bakal flashback lagi"

Keheningan menguasai tempat ini, rachel dan juna hanya bungkam menelusuri tempat ini.
Mereka hanyut dalam pikiran masing-masing.

"Jun"

"Hmm"

"Pulang yuk"

"Lo udah mau pulang"

"Iya "

"Yaudah, gue markirin perahu ini di pinggir situ"

Juna pun mengarahkan perahu tersebut menuju kedaratan.

"Yo, gue anter"pinta Juna

"Gue pulang sendiri aja deh, ngerepotin lo mulu"

Tanpa mengucap satu patah kata, juna pergi menuju motornya, Rachel mengikuti nya dibelakang.

"Pake" Juna memberikan jaket pada Rachel

"Buat apa"

"Mau hujan, lo liat langit deh. Lagi Mendung, terus lo naik motor gue, gue anter lo pulang"

"Gak ada penolakan"sambung Juna.

"Yaudah"

Juna mengantar Rachel pulang, tanpa mereka sadari dari tadi sepasang mata selalu memperhatikan mereka.

Diwajah orang itu terbesit senyuman
"Baguslah kalo kamu bahagia"gumam orang tersebut.







Next lagi.....
Maaf kalo gaje, apalagi typo...
Jangan lupa vote setelah membaca ya readers 😊
Terus berikan saran kalian buat author gaje ini 😁😁
Sekali lagi.. Makasih yang udah mau baca 😊

BUM ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang