Part 2

84 5 4
                                    

Fia duduk ditaman dengan pandangan Dan raut muka datar seperti biasanya. Namun siapa sangka,didalam hati dan fikirannya tersimpan ribuan luka yang selalu ia simpan dalam kesendirian.

Flashback on
Brakk..

"Maaf bu saya telat" ucap fia sambil mendobrak pintu kelas dengan nafas terengah-engah.

"Sekarang udh jam berapa?" Tanya guru itu sambil menggeram marah atas keterlambatannya yang sudah melewati batas wajar.

"Yaelah bu,liat sendiri Napa. Sayang tuh jam bagus-bagus tapi kagak bisa dipakai" ucap fia enteng.

"Keane Fiada Berlin!" Ucap guru itu melengking

"Saya bu" ucap fia santai.

"Kamu telat 1jam,ngapain aja kamu hah?! Kamu fikir ini sekolah punya nenek moyang kamu? Sudah datang telat,baju dikeluarin,rambut diombre,sepatu warna,Trus apalagi tu dasi diiket dikepala. Mau jadi berandal kamu!?" Ucap guru itu menggebu-gebu.

"Aelah bu,ngaca bu. Setidaknya pakaian gue ga ketet kek yang lu pakai,mending kalau body goals. Lah ini lipatan lemak dimana-mana. Trus gue gini-gini natural ga kayak lu yang bedaknya udah nyampe 5 centi,bibir jontor kek disengat lebah dan ini trend bu aelah masa gini aja ga ngerti katanya guru gaol, cupu" ucap fia enteng sambil menyeringai

"HAHAHAHAHAHAHAHA" ucap temen sekelas yang seketika riuh. Mendengar sautan yang diberikan fia keguru killer tersebut.
Muka guru killer itu pun sudah merah padam karena malu bercampur marah.

"Kamu!? Kamu tidak pernah diajarin sopan santun sama kedua orang tua kamu hah?! Oh saya tau pasti orang tua kamu malu punya anak yang modelan kayak kamu,mangkanya mereka tidak sudi mengurus dan mendidik kamu! Oh atau mama kamu itu terlalu sibuk dengan dunia sosialitanya sehingga mengabaikan kamu. Dan papa kamu pasti seorang koruptor dan Sekarang menjadi buronan Polisi diluar sana" ucap guru itu dengan sinis dan disertai dengan tatapan merendahkan ke Arah fia

Hening.. Teman sekelas fia yang tadinya ricuh seketika diam. Dan ketakutan,mereka sudah menebak apa yang akan dilakukan fia.

Raut muka fia yang datar menjadi semakin datar dan dingin. Pandangannya seketika menajam dan mengeluarkan aura mengintimidasi.

"Udah?" Ucap fia datar dengan tatapan mengintimidasi. Seketika membuat semua merinding.

"Plak
Duagh
Duagh
Krek
Brugh"

Seketika guru tersebut pingsan disertai dengan luka dan patah tulang ditangan dan kaki akibat menerima serangan fia yang bertubi-tubi. Tidak ada yang berniat memisahkan atau membantu guru tersebut,karna mereka pasti akan bernasib sama sekalipun niatnya cuma untik memisahkan.

"Jangan.pernah.ganggu.hidup.keluarga.dan.ketentraman.gue!" Ucap fia datar dan pergi meninggalkan suasana mencekam.

Flashback off

"Gue udah berusaha menerima dan bertahan ditengah kesendirian gue selama ini. Gue berusaha membuat semua kembali normal,setidaknya gue mampu merasakan arti hidup. Papa,aku kangen apa papa bahagia disana? Fia ingin ikut papa. Fia sendirian disini. Mama? Bahkan aku sangsi memanggil wanita itu dengan sebutan mama. Mama mana yang tega menelantarkan anaknya,mama mana yang tega memukuli anaknya yang tidak melakukan kesalahan sekalipun,mama mana yang tega meninggalkan anaknya dan lebih mementingkan dunia sosialitanya dibandingkan menemani anaknya yang sedang menderita karna sakit? Tolong tunjukkan padaku dimana mama seperti itu?"batin Fia

#thanks udah baca.
Cerita absurd saya

Annoying Teacher vs BadgirlWhere stories live. Discover now