Prolog

11 1 0
                                    

"Pagi Izka!!" Sapa Theresia dengan riang.
"Pagi," Jawabnya singkat
"Kamu kenapa? Tugas OSIS numpuk lagi?" Kata Theresia sambil mendatanginya
"Iya, dari kemarin," Jawab Izka sambil menunjuk kan beberapa berkas dokumen.
"Ya udah sini kubantu," kata Theresia tersenyum.
"Makasih There," Ujar Izka tersenyum.
"Iya," jawabnya membalas senyuman Izka.
Setelah beberapa menit kedatangan Theresia kesekolah, menyusul kedatangan Karina dengan wajah kusut seperti kurang tidur alias begadang.
"Karin, kamu kenapa? Kurang tidur lagi?" Kata Theresia
"Hmmm," jawabnya singkat.
"Iyalah, pasti nonton drama Korea lagi," ujar Izka
"Ampun dah, Izka aja yang suka nonton anime nggak kekgitu kali," kata Theresia sedikit tertawa
"Udah lah, nggak usah dibahas, 5 menit lagi bel masuk, bantu aku membawa berkas brekas ini ke ruang OSIS," kata Izka sambil menggenggam beberapa berkas.
"Nggak ah," jawab Karina dengan cepat
"Disana ada kak Akbar, kan Izka? Kamu yakin gak ikut?" Goda Theresia
Mendengar itu, Karina langsung berdiri dan mendekap beberapa dokumen.
"Siapa yang bilang aku nggak ikut, yaudah yok, nanti keburu bel," kata Karina bersemangat.
"Kalo udah nyangkut paut ke kak Akbar langsung melek matanya," Ujar Izka terawa yang di ikuti Suara tawa kedua sahabatnya.

{()}

Ruang OSIS dan Ruang Guru bersebelahan, ketika mereka selesai mengantar kan berkas berkas ke Ruang OSIS, mereka melewati Ruang Guru, disana ada Bu Tara, wali kelas mereka dan seorang anak perempuan yang mungkin adalah anak baru.
"Izka?" Panggil Bu Tara.
"Iya ada apa bu?" Tanya Izka sambil mengisyaratkan agar kedua sahabatnya untuk kembali ke kelas.
"Ini ada anak baru, namanya Dhita Natasha, dia pindahan dari Lampung ke Medan. Kamu bawa dia ke kelas, dan perkenalkan dia kepada teman teman dikelas kita. Ibu ada urusan sembentar, kamu jaga kelas, ya?" Kata Bu Tara tersenyum.
"Baiklah bu," kata Izka membalas senyuman Bu Tara. "Ayo kita pergi," kata Izka kepada anak baru itu.
"Kami pamit dulu, bu," kata Izka berpaling keluar Ruang Guru dan diikuti anak baru itu.

{()}

Mereka berjalan tanpa ada nya Kontak sosial. Hingga sampai di kelas, mereka hanya diam.
"Perkenalkan ini adalah Teman baru kita, namanya Dhita Natasha, dia pindahan dari Lampung," kata Izka dan anak baru itu tersemyum, setelah diberi aba aba, anak baru itu duduk dikursi yang kosong.
"Baiklah, kalo kalian ingin tahu tentang dia, silahkan bertanya nanti ketika jam istirahat. Karena berhubung Bu Tara lagi ada urusan, kelas adalah tanggung jawab ku," kata Izka tegas layaknya komandan yang memberikan arahan kepada anak buahnya.

{()}

"Jadi ini yang di namakan kelas yang paling disiplin, ternyata karena ketua kelas nya, kelas 11-1 ya, banyak yang mengatakan ketua kelas itu memiliki 2 sahabat ya, akrab, dan selalu bersama. Ck, munafik sekali. Mereka akan menjadi terget ku selanjutnya," ujar Dhita dalam hati dengan senyum sumringah.

I'm Sorry, FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang