|2| M y - (H e a r t) - F r i e n d

268 33 7
                                    

-R e l a t i o n S h i t !-

Feel good when i see your smile.

-R e l a t i o n S h i t !-

Resya senyum-senyum sendiri di depan motor merah Reynand, menunggu kedatangan lelaki itu yang belum menampakkan batang hidungnya. Setelah berhasil membuat sebagian siswi histeris iri karena Resya di perbolehkan masuk dalam lapangan, senyuman di bibir ranumnya tak mau hilang.

Ia ingin membuktikan pada dunia bahwa sebanyak apapun pacar Reynand, prioritas lelaki itu tetap dirinya hanya Karesya seorang!

"Ca!"

Menoleh lalu melebarkan senyum hingga matanya menyipit, "Baru bubar ya?"

Reynand berjalan terpogoh-pogoh ke arahnya dengan pakaian yang sudah berganti dari jersey bernomor punggung 02 menjadi seragam semula, "Iya, habis foto-foto dulu."

"Oh gitu, by the way congrats ya kelas lo menang lagi." ucapnya tulus.

Lelaki itu tersenyum, menatap Resya lembut, "Thanks, where my gift?"

"Gift?"

"Mm-hm, kelas gue kan menang and kalau lo lupa gue loh yang paling banyak masukin bola ke ring, masa gak ada hadiahnya?"

Benar, lagi-lagi kelas Reynand juara pertandingan seperti sebelum-sebelumnya, lelaki itu juga paling banyak mencetak score. Kadang Resya heran padahal Rey bukan salah satu dari anggota basket tapi kemampuannya melebihi anak basket lainnya.

Resya berdecih, "Dasar pamrih!"

Tawa renyah mengalun, "Nanti malam tidur di kamar gue ya."

Mata gadis itu terbelakak, ia menarik Reynand lebih dekat, "Nanti ada yang dengar!"

"Gapapa."

Resya berdecak, membuang muka ke samping membuat Reynand terkekeh kecil, "Iya-iya, maaf Ca, nih gue kunci mulutnya." katanya mengangkat sebelah tangan di depan mulut lantas membuat garakan seakan mengunci.

Namun, gadis itu masih memasang wajah jutek, "Ayo pulang!"

-R e l a t i o n S h i t-

"Makan dulu sana." suruh Rey saat Resya duduk di sebelahnya.

"Suapin." selorohnya manja, mengerjap berkali-kali.

Reynand mendengus, "Manja." cibir lelaki itu seraya meletakan ponsel yang habis ia gunakan di atas meja kemudian bangkit dan beranjak ke meja makan.

Sedangkan gadis yang menunggu di sofa ruang santai hanya nyengir hingga gigi putihnya terlihat.

Tak berselang lama Reynand kembali membawa piring berisi lauk pauk di atasnya, setelah itu kembali duduk di samping Resya.

"Nih."

"Suapin, Reyyy.."

Decakan kembali terdengar, meski begitu ia tetap menyuapi Resya dengan telaten, "Udah gede masih di suapi."

RelationShit! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang