Festival

428 50 11
                                    

.....

Malam ini tidak seperti biasanya. Aku melangkahkan kakiku memasuki gerbang hutan.

"Kakak sudah lama menungguku?" Tanyaku pada sosok kak Kento.

"Tidak juga." Ucapnya singkat.

"Kau sudah siap?" Tanya kak Kento.

Aku menganggukkan kepalaku. Ya, malam ini kami berencana untuk datang ke festival siluman yang tiap tahun di adakan di hutan ini.



Flashback

"Anthony, apa kau mau datang ke festival siluman bersamaku?" Tanya kak Kento padaku.

"Hah? Festival siluman?" Ucapku bingung seraya menghentikan kegiatanku dan menatap sosok pemuda di sampingku.

"Iya, festival yang diadakan penghuni hutan setiap tahun." Jelas kak Kento.

"Ohh.. baiklah kalau begitu." Ucapku sambil menunjukkan senyum andalan ku.

End of Flashback




Sekarang disinilah kami, ditengah keramaian dari festival yang diadakan oleh para penunggu hutan.

"Wahhh..." Ucapku kagum.

Tidak seperti yang aku bayangkan sebelumnya. Festival ini nampak biasa saja. Tidak ada kesan menakutkan, melainkan seperti festival musim panas yang normalnya diadakan oleh manusia.

"Kupikir festival ini akan menyeramkan." Ucapku menatap kak Kento yang saat ini tidak memakai topengnya, melainkan hanya menyampirkannya di sisi kepalanya.

"Jangan khawatir, perayaan ini sama seperti perayaan yang diadakan manusia pada umumnya. Tujuannya hanya untuk bersenang-senang." Balasnya.

"Lagipula, jika ada apa-apa aku pasti akan melindungi mu." Lanjut kak Kento sambil tersenyum lembut.

Hatiku menghangat mendengarnya.

"Jangan mengatakan hal seperti itu, aku jadi ingin memelukmu." Gumamku menundukkan kepalaku. Mencoba menyembunyikan semburat merah pada wajahku.

"Sebenarnya aku juga ingin sekali memelukmu, Anthony." Ucap kak Kento pelan.







Kami mulai mengelilingi area festival. Mengunjungi satu persatu stand makanan dan permainan.

Benar seperti ucapan kak Kento. Ini tidak menakutkan. Malah aku justru merasa sangat senang.

"Mereka semua seperti manusia biasa." Ucapku saat melihat segerombolan penghuni hutan.

"Ya seperti yang kamu lihat, kebanyakan penghuni hutan merubah bentuk mereka mirip dengan manusia. Namun selain itu juga terkadang manusia ada yang nyasar ke festival ini." Jelas kak Kento.



"Nah Anthony, pakai ini." Ucap kak Kento sembari menyerahkan sebuah tali padaku.

"Ikat ini di pergelangan tangan mu supaya kamu nggak tersesat." Jelasnya.

"Baiklah." Aku menerima tali itu dan mengikatnya pada pergelangan tanganku.

"Ngomong-ngomong, kita seperti sedang kencan ya."

"Memang kencan kok."

"Hah?!"

Aku menatapnya bingung...

"Anthony, musim panas tahun depan, aku tidak akan menunggumu lagi." Ucap kak Kento tiba-tiba.

Aku merasakan sesak di dadaku saat mendengar ucapannya. Ia tidak akan menungguku lagi...

"Ketika kita berpisah, aku sangat ingin bertemu denganmu. Walaupun kau berada di antara kerumunan orang, aku ingin menemuimu."  Lanjutnya.

Kak Kento melepas topengnya dan memakaikannya pada wajahku.

Ia kemudian mendekatkan wajahnya, menciumku tepat di bibir ku yang tertutup oleh topengnya.

Aku merasakan jantungku berpacu dengan cepat.

"Topeng itu kuberikan untukmu."

Sesak, itu yang aku rasakan. Musim panas tahun depan, kak Kento pasti tidak akan ada di tempat itu lagi. Di tempat dimana ia biasa menungguku.

Pasti ini pertemuan terakhir kami...






Sepanjang perjalanan, kami hanya diam. Terlalut dalam pikiran masing-masing.

Saat tiba-tiba ada seorang anak berlari di samping kami dan hampir terjatuh.

'hup'

Namun sebelum itu, kak Kento meraih tangan anak itu. Mencegahnya agar tidak mencium tanah.

'whuss'

Angin berhembus menerpa kami.

Mataku membulat menatap tangan kak Kento yang mulai memudar.

"Anak itu.." gumamku.

'terkadang ada manusia yang nyasar ke festival ini' aku teringat ucapan kak Kento.

"Dia bukan manusia." Ucap kak Kento sambil memperhatikan tangannya yang mulai memudar.

"Kakak!" Aku melepas topengku dan berlari ke arahnya.

"Anthony, akhirnya aku bisa memelukmu."  Ucap kak Kento dengan senyumannya.

Aku berlari menabraknya, memeluknya dengan erat. Air mataku mengalir tanpa bisa aku tahan.

"Kakak, aku mencintaimu." Ucapku disela pelukanku dengan kak Kento.

"Aku juga mencintaimu, Anthony." Balas kak Kento yang memelukku dengan erat dan kembali mencium bibirku.

Aku memejamkan mataku. Meresapi setiap sentuhannya.

Perlahan tapi pasti aku merasakan tubuhnya memudar.....











Hingga akhirnya aku hanya bisa memeluk pakaiannya...















"Aku mencintaimu..."






.....


END

Akhirnya selesai juga :)
Maaf untuk yang tidak puas dengan endingnya :"
Dan terimakasih untuk yang mau baca sampai akhir..

YukinoYK

Forest of The Fireflies [Momota x Ginting]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang