Satu

230 72 70
                                    

Di suatu pagi yang cerah.

Seorang gadis yang sedang berlari lari kecil di koridor kelas 10, menuju kelas nya yg terletak dilantai 2.

Erin Safitri, Siswi kelas XII IPA yang memiliki paras yang cantik,rambut terurai panjang ,memiliki sifat pendiam namun menyimpan banyak rasa.

*****

"Hey rin!, Tumben lu kesiangan" ucap kenza teman sebangku erin.

Kenza salsabila, teman SMP erin, sekelas dan sebangku sama erin. Memiliki paras cantik, rambut sebahu, dan cerewet.

Erin mendesah pelan "iya"

Erin menyelipkan anak rambutnya, dan mengambil buku novel yg ada dalam tas nya.

"Lu sudah makan?" Tanya reza.

Reza andriansyah, berparas tampan, berpostur tinggi, hobi musik, bisa memainkan alat musik dan playboy!

Serontak membuat erin terkejut. Erin mengangguk kecil.

"Gak mungkin, kan lu kesiangan"

Erin menelan saliva nya "Pasti ada mau nya" bisik erin.

"Tenang saja! Gue gak ngapa ngapain lu kok" ucap reza santai.

Erin terkejut ternyata dia mendengar ucapan erin padahal volume suaranya udah kecil.

Erin hanya mengangguk kecil.

"Yuk!"

Erin berhenti sejenak karena ragu atas ajakan reza.

Tapi, reza malah menarik tangan erin dan merasakan betapa halus nya tangan erin saat di sentuh reza yang membuat cewek cewek di kelas iri.

"Modus lu modus, dasar playboy tai ayam!" Ucap kenza mengejek reza.

Reza menatap tajam kepada kenza "Apaan sih lu!"

Erin tak kuat atas genggaman tangan reza yg begitu erat, serontak berteriak "LEPAS!"

Reza refleks melepaskan tangan erin dan erin kembali ke bangkunya dengan mood yang berantakan.

"Gue dah kenyang!"

"Gara gara si kenza nih! Dasar cewek knalpot!" Gumam reza.

Kenza berdecih"Salah lu juga kali,pegang tangan anak orang tanpa seizinnya! Dasar tai kucing!" Balas kenza.

"Dasar cewek knalpot cap angin kentut! Huuu" reza menjelerkan lidah ke kenza.

Kenza sontak mengeluarkan jurus cubitan setan cap jari iblis ala kenza.

Reza mendesah keras "sakit! Lepas!"

"Gakmau kecuali kalo lu minta maaf duluan!"

"I-iya deh gue mi-nta maaf, hentikan!"

Erin sudah tak tahan lagi dengan ocehan mereka berdua, erin meraih ponsel yang terpasang earphone di dalam tas nya dan mendengarkan lagu kesukaannya sembari membaca buku.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang