4 : Kasus Pertama - Indian Red Scorpion

97 6 15
                                    

'Tolong aku. Ini menyakitkan, aku tak kuat.'

Arwah itu nampak ke permukaan, dengan kondisi yang sama persis. Selang beberapa detik, arwah itu menghilang kembali.

Jungkook pun kaget akan menghilangnya arwah itu. Ia berjalan, menelusuri jalan setapak itu lebih dalam. Jalan, jalan, dan jalan. Arwah itu berada di pinggir sebuah sungai. Tangannya terangkat, menunjuk sesuatu di telapak kakinya. Pandangannya yang lurus, membuat bulu kuduk Jungkook merinding.

Jungkook mendekat, arwah itu kembali menghilang. Sepertinya, arwah ini ingin bermain petak umpet bersama Jungkook. Tibalah Jungkook di tempat arwah itu berdiri, mencari-cari ... yang ditunjuk oleh arwah itu.

"Eh? Apa yang kuinjak?" ucap Jungkook heran. Ia berjongkok untuk melihat benda yang membuat langkahnya janggal. Ponsel, itu adalah ponsel hitam yang layarnya retak. Jungkook mencoba untuk menyalakan ponsel itu, tetapi ponsel itu tidak menyala. "Ah, mungkin ini rusak. Aku akan meminta tolong pada Namjoon hyung untuk meretasnya."

Jungkook kembali berjalan untuk kembali berkumpul dengan regunya kali ini. Ia mengikuti jalan setapak yang mengantarnya ke tempat arwah itu tadi. Tapi ....

Klontang!

Suara kaleng yang jatuh dari dalam hutan, membuat Jungkook langsung menoleh dan berlari masuk ke dalam hutan. Ia harus memeriksa, apa yang tengah berlangsung di sana.

Tap! Tap! Tap!

Derap langkah kakinya terus terdengar, ia berlari secepat mungkin. Mengejar semua kemungkinan yang akan terjadi di tengah hutan itu. Lari, lari, dan lari. Jungkook harus melihat apa yang sedang terjadi.

Hingga ....

"ARGHHHH!"

Jungkook menemukannya ... ia melihat semuanya. Seorang lelaki dengan postur tubuh besar yang menyuntikkan cairan pada tubuh lelaki yang satunya. Lelaki yang disuntik itu mengerang kesakitan dengan hebat. Namun, sang penyuntik itu hanya diam dan tersenyum sambil melihat ia kesakitan.

DOR! DOR! DOR!

Tiga buah peluru telah Jungkook lepaskan, tepat di kaki sang penyuntik, gugur. Jungkook langsung mendekat dan berseru, "Berhenti! Diam di tempatmu!". Penyuntik itu tak tinggal diam, tanah pasir hutan itu ia ambil segenggam dan melemparnya ke mata Jungkook.

"Argh!"

Lelaki penyuntik itu langsung berlari menahan luka tembak di tungkainya. Lelaki ini sepertinya saudara kembar dari Hulk, dia tidak merasakan sakit. Aneh.

"Argh! Sh*t! Dasar penyuntik sialan!" umpat Jungkook blak-blakan.

---

"Jadi kau dapat ponsel ini di mana, Kook-ah?" Pertanyaan itu langsung Yoongi tanyakan setelah Jungkook menceritakan semua kejadian tadi. Namun, tidak dengan kejadian arwah itu.

Cklek!

"Eoh?"
"Eh?!"
"Ada apa, Pak?" Tiga fase perubahan Yoongi. Kaget, sadar, tanya.

"Kalian akan berpindah markas. Sudah ada tempat tak jauh dari sini dengan fasilitas yang lebih lengkap. Kalian akan ditugaskan di sana sambil melanjutkan kasus ini. Apakah sudah ada perkembangan?" Ternyata itu adalah Komandan Kepolisian.

"Ah, seperti itu. Sudah ada sedikit perkembangan, Pak. Kami akan menyelesaikan kasus ini paling cepat dalam satu minggu." Namjoon menjawab mantap.

"Bagus jika seperti itu. Dan, di markas kalian nanti ada satu tim khusus lain yang juga bertugas. Ruangan kalian bersampingan dengan mereka, kalian bisa menjalin kerja sama jika kasus kalian terlalu sulit. Fighting!" Komandan lalu keluar dari ruangan. Semua anggota The Parative Team langsung melongo.

"Hah? Satu minggu? Kau serius, Joon-ah?" tanya Seokjin.

"Tentu. Kita harus membulatkan tekad kita, kita pasti bisa!" jawab Namjoon.

---

Semua barang bukti maupun barang pribadi The Parative Team sudah diangkut untuk dipindahkan ke markas baru mereka. Semuanya sangat semangat dan penasaran akan bentuk markas baru mereka nantinya.

"Semuanya sudah dipindahkan, Hyung? Jika sudah, aku akan pergi juga kesana sekarang," ucap Jungkook. Kalian maklum saja, Jungkook masih muda. Jiwanya masih penasaran akan dunia ini.

"Kau pergilah saja, kami bisa mengatasi semua ini."

"Terima kasih banyak, Seokie Hyung! Kau memang pengeritan!"

"Tentu saja! I'm your hope, you're my hope. I'm Jeyop!" seru Hoseok.

"J-Hope, Hyung! Bukan Jeyop," ralat Jungkook.

"Hah, iya-iya. Apalah namanya itu, aku hanya ikut-ikutan." Hoseok berucap cuek.

"Hahahaha!"

---

"Hyuna eonnie! Tak bisakah kau melihatku? Tak bisakah kau berhenti memperhatikan semua berkas penyelidikanmu itu?"

"Ugh, pencuri ini masih pemula. Terlalu mudah untuk menangkapnya. Aku akan melanjutkan memeriksa berkas lain. Fighting to myself!"

"Eonniee~ Tak bisakah kau melihatku?"

"Hatchii! Kenapa seperti ada yang menerpaku?"

"Aish! Tidak ada yang bisa melihatku di sini. Aku kesepian selama ini-- Eh, sudah berapa tahun aku sendirian di sini? Empat? Lima? Seratus? Entahlah ...." Seorang hantu gadis perawan SMA yang gentayangan di markas khusus sebuah kantor polisi. Entah itu karena dia meninggal di sana atau ada yang belum selesai ia lakukan semasa hidupnya. Hantu gadis ini bernama Heo Yeonwoo, ia sangat suka mengganggu seorang polwan yang bernama Kim Hyuna.

Cklek!

"Permisi, apakah ini markas khusus untuk The Parative Team? Saya Jeon Jungkook, salah satu anggota Parative Team."

"Eh, ya. Anda benar, Komandan sudah memberikan informasi ke kelompok kami. Ini adalah markas khusus untuk Parative Team juga kelompok kami. Selamat datang," jawab Kim Hyuna, polwan yang sering diganggu oleh Yeonwoo.

"Ahjussi baru?"

TBC.

A/N: Ini udah lebih panjang dari biasanya loh! Semoga suka ^^

© APSARADEWI.AGNI | 2018

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE PARANORMAL DETECTIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang