5

3.5K 40 6
                                    

3.25 AM

"BRAK,PRANGG"

Suara ribut membangunkan Lucard dari tidurnya,saat Lucard membuka matanya dia hanya diam,hingga akhirnya ia menyadari suara tersebut berasal dari kamar di sebrang kamar nya,ia beranjak dari tempat tidur dan mengetuk pintu kamar Vanessa

"Vannesa? Apa yang terjadi? Suara apa itu?"

Tidak ada jawaban.

"Vannesa,kau disana?"

Masih tidak ada jawaban.

Merasa tidak sabar,Lucard pun mendobrak pintu kamar Vannesa,setelah pintu terbuka,terlihat Vannesa sedang duduk di depan meja rias dengan kondisi yang sangat kacau serta kondisi kamar yang sangat berantakan,pecahan vas kaca tercecer di sekeliling Vannesa.

Lucard pun menghampiri Vannesa sambil berusaha agar tidak menginjak pecahan kaca

"Vannesa?Apa yang terjadi?" tanya Lucard

"Pergilah,biarkan aku sendiri,ku mohon" jawab Vannesa secara halus

"Tidak Vannesa,tidak mungkin aku meninggalkanmu dengan kondisi seperti ini,sebenarnya ada apa? Ceritalah kepadaku" pinta Lucard

"Tuan Lucard,saya mohon tinggalkan saya sendiri,ada yang ingin saya bicarakan dengan diri saya. Saya mohon pergilah,selagi saya meminta dengan baik baik" tukas Vannesa

"Baiklah,aku akan meninggalkanmu sendiri,beri tahu aku kalau kau butuh sesuatu,"

"Terimakasih"

Lucard keluar dari kamar Vannesa,ia tidak langsung pergi ke kamarnya,ia diam sebentar di depan pintu kamar Vannesa,saat ia ingin jalan ke kamarnya,di dengarnya Vannesa sedang berbicara dengan seseorang,suaranya sangat samar,Lucard mencoba menajamkan pendengarannya namun nihil,ia hanya tidak mendengar jelas apa yang Vannesa bicarakan. Hingga akhirnya ia mendengar Vannesa mengumpat dengan suara yang sangat keras,di susul suara benda jatuh,Lucard pun terlonjak kaget dan mundur beberapa langkah dari depan pintu.

"BRAKK"

Pintu dibuka dengan kasar,terlihat Vannesa yang sedang menintikkan air mata,beberapa detik setelahnya,Vannesa menghambur ke pelukan Lucard.

Lucard membalas pelukan Vannesa,ia mengusap ngusap punggung Vannesa dengan halus.

"Ayo kita masuk ke kamar ku," ucap Lucard

Vannesa mengangguk setuju.

Setelah masuk ke kamar Lucard,Lucard mendudukkan Vannesa di kasurnya,lalu ia duduk di sebelah Vannesa.

"Sebenarnya ada apa Vannesa? Ceritalah kepada ku" tanya Lucard

Bukannya menjawab,Vannesa malah memeluk Lucard dan menangis di pelukkannya,dan lagi,Lucard hanya bisa mengusap halus punggung Vannesa.

"Baiklah kalu kau tak mau cerita,tak apa Vannesa," ucap Lucard

"Tidak,aku ingin bercerita kepadamu" ucap Vannesa sambil menyeka airmata nya.

"Ceritalah," ucap Lucard

"Aku lelah,aku lelah hidup bersama dengan dia,kehadiran dia bagai benalu di hidupku,ia selalu mengatur ngatur diriku,ia selalu ingin merebut tubuh ini dariku,aku muak hidup seperti ini,kau tahu rasanya bagaimana satu tubuhmu terbagi untuk 2 jiwa? Sangat melelahkan,sampai sampai aku berfikir lebih baik aku mati dari pada harus hidup seperti ini" ucap Vannesa.

"Dia siapa? Bella?" tanya Lucard.

"Iya,bagaimana kau tahu?" tanya Vannesa kaget.

"Carlie menceritakan kondisi mu kepadaku tadi siang,jadi aku tahu"

DoubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang