01

77 15 33
                                    

Teng..teng..teng. bel sekolah berbunyi

Chani berjalan masuk kelas dengan gontai untuk mengambil tasnya dan bergegas pulang, tangannya bergelantung seperti tidak punya tulang

"YAKK, darimana saja? Kau tau aku dari jam istirahat tadi mencarimu" teriak Hyewon sahabatku

"Mian, aku seharian di perpustakaan" jawabnya asal

"Perpustakaan? Sejak kapan kau suka membaca buku?ahh kau pasti ketiduran disana karena ACnya yang dingin kan?". Tanyanya beruntun

"Aniyaa, seharian aku dikurung disana untuk menata buku"

"Hahh??menata buku?"

"Tau ahh aku ceritakan besok saja ayo pulang, aku lelah" menarik narik tangan Hyewon

"Araseo"

Chani pov

Aku melangkahkan kakiku keluar gerbang sekolah, mulutku tak henti-hentinya berdecih kesal karena kejadian di perpustakaan tadi.

Ini semua gara-gara si dekil haechan, dia menuruhku pergi ke perpustakaan, katanya akan mengajari Fisika karena kemaren aku dapat nilai 45. Ya otakku memang tipe menengah kebawah, karena aku lebih suka praktik langsung daripada teori.

Flashback on

Saat aku masuk keperpustakaan, aku mencari sesosok berkulit tan. Lihatlah gaya anak ini, punggungnya bersandar di rak buku besi tidak lupa membawa buku ditangannya sebagai aksesoris.

"Ohh kamu sudah datang?" Haechan mengangkat satu tangannya lalu melambai menyuruhku mendekat

"Sudah, sekarang apa yang harus ku lakukan?"

"Cari bukumu lah!"

"Arraseo" aku mulai mencari buku di balik rak yang disandari haechan.

Ada perasaan mengganjal di hatiku kenapa anak ini tiba-tiba baik padaku

"Haechan-ahh kenapa kau tiba-tiba ingin membantuku belajar?" Tanyaku curiga

"Ini tidak gratis"

Sudah kuduga 😑

"Hmm aku harus bayar dengan apa?? Kau ingin kupon gratis kedai ibuku lagi?"

"Tidak tidak, Hmm...begini Kau kan sahabat Hyewon, minta ID Line dia donk" bisiknya

"Ckk minta aja sendiri, kau kan ingin dekat sama dia"

"Gimana caranya aku dekat kalau aku ga punya nomornya buat dekatin dia"

Aku berjongkok mencari buku fisika dirak bawah "iya deh"

"Gomawo" haechan nyengir lebar

"tapi sepertinya kau kalah satu langkah sama Woojin" sambungku

"Woojin??"

"Umm, kau kenal? Dia bahkan kemaren mengantar Hyewon pulang sampai rumahnya"

"MWOOO??"

BRAKKKKK

Jantungku hampir jatuh ke lantai. Aku hampir meninggal tertimpa rak buku besi karena tangan Haechan mengebrak rak buku itu hingga miring kearahku dan menjatuhkan puluhan buku di dua rak paling atas, beberapa ada yang jatuh menimpa kepalaku.

Semua pasang mata diperpustakaan menatapku karena suara yang ditimbulkan cukup keras hingga mengganggu ketenangan orang-orang kutu buku disana

"Ada apa ini? Astaga" petugas perpustakaan berjalan menghampiriku, memasang wajah kaget melihat keadaan yang memprihatinkan ini

Kim(bab) AhjussiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang