"Terima kasih atas mawar kemarin,""Apa pun yang bisa membuat lukamu sembuh."
"Maaf,"
"Untuk apa?"
"Maaf aku belum bisa mencintaimu,"
"Aku akan menunggu."
"Sampai kapan?"
"Sampai kau berhasil melupakannya."
"Itu mustahil, karena dia belum memberiku jawaban atas penantian."
"Baiklah,"
"Jadi jangan menunggu ku."
"Aku tidak menunggu. Aku hanya akan menemanimu, setidaknya sampai kamu menerima jawaban dari sang waktu."—Aulia Pancari
Kadang kita dilukai, untuk melukai hati yang lain.#sajakpatahdesember
Sent from my Samsung Galaxy smartphone.