Chapter VI

510 25 6
                                    

Semua karakter yang muncul disini bukan milik saya
Aku cuman minjem doang gak lebih.

Warning:
Cerita mengandung alur dan penulisan yang membosankan.
Jika readers sekalian tetap ingin membaca tolong siapkan obat mata dan kepala.
Dan, jangan lupa tekan tombol exit jika tidak kuat membaca

Happy reading.

Sebuah hotel bintang 5 di kota kyoto. Tepatnya di lantai 16 ada sebuah ruangan besar yang saat ini banyak dihadiri orang, sedangkan diluar ruangan ada 4 orang berpakaian jas hitam sedang berdiri, mereka adalah bodyguard khusus yang menjaga pintu masuk ruangan tersebut.

"Jadi mereka sudah mulai meminta bantuan fraksi injil?"

Tanya seorang pria bertubuh tinggi dengan memakai kimono hitam dengan lambang bunga es berwarna putih dipunggungnya.
"Benar fujisaki-sama" jawab seorang laki-laki muda memakai jas hitam berkepala botak memakai kaca mata hitam dengan kulit coklat gelap.

"Kalau begitu beritahu 'dia' mengenai hal ini" perintah fujisaki pada anak buahnya.

Setelah anak buahnya pergi fujisaki menatap semua orang yang hadir di ruangan itu "kalau begitu kita bergegas sekarang" lalu fujisaki berdiri dan keluar dari ruangan. Lalu di ikuti oleh yang lainnya.

Ditempat lumayan jauh dari kyoto tepatnya di sebuah goa, ada seorang laki-laki sedang duduk tenang di singgahsananya. Wajahnya tidak terlihat karena tertutupi olah bayangan gelap 'seperti dugaanku dia pasti meminta bantuan pada mereka' batin sosok itu mnyeringai, lalu sosok itu berdiri dan akan melangkah namun tiba-tiba muncul robekan dimensi. Dan dari dalm robekan dimensi tersebut muncul seorang pemuda sambil membawa tombak yang dibungkus kain putih, "bagaimana rencananya?" tanya pemuda tersebut sambil mberjalan pelan kearah sosok yang sedang berdiri di depan singgahsana. "Sebentar lagi akan kita mulai, kau siapkan saja pasukanmu" ucap sosok itu sambil kembali duduk dengan menyilangkan kakinya.

"Kau jangan menghawatirkan hal itu, mereka lebih dari siap"

Change scene

Di tempat gedung tua yang menjadi arena pertarungan issei melawan iblis liar misterius.

Tempatnya kini hancur lubang besar dimana-mana dan banyak api yang mengelilingi area pertarungan mereka.

Tes

Tes

Tes

Tetesan darah mengucur cukup deras dari ujung pedang merah yang berhasil menembus jantung salah satu lawan di pertarungan tersebut. "Kau terlambat menyadari dengan siapa kau berhadapan iblis brengsek" ucap issei yang sudah menggunakan mode balance breaker. Mata iblis liar itu melirik pedang merah yang berhasil menusuk jantungnya, "i-ini? Ka-ka-kau?". Iblis itu tak sanggup melanjutkan kalimatnya dia sungguh terkejut melihat issei memiliki salah satu pedang yang hebat. "Kenapa? Apa kau tidak menyangka kalau aku punya pedang ascalon?" ucap issei dalam mode balance breaker. 'Sial' rutuk iblis liar itu dalam dirinya, lalu perlahan namun pasti tubuh iblis misterius itu terurai menjadi debu yang tertiup angin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UnknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang