Apa Mereka Bisa Dipercaya?

1K 193 8
                                    

"Ada banyak tantangan yang harus ditaklukkan. Salah satunya adalah tantangan untuk mencintai diri sendiri. Sudahkah kamu menaklukkan tantangan itu? Jika belum, mari kita berusaha bersama."

.

.

Mohon maaf jika ada hal-hal yang tidak berkenan di hati kalian, karya ini ditulis murni untuk hiburan. Karya ini hanya fiksi!

.

Sorry for typos

.

.

Enjoy~

.

.

.

#01. Apa Mereka Bisa Dipercaya?

Hari demi hari berlalu seperti biasanya dikehidupan para anggota BTS. Mereka menghadiri berbagai acara televisi, konser, fanmeet, dan lain sebagainya. Oh, mungkin tidak biasa, karena para anggota kini sibuk mencari tahu tentang cara merawat balita di mesin pencari ketika mereka mendapatkan waktu luang, hal ini juga berlaku pada Yoongi. Anggota yang nyaris selalu tidur kapan pun dia mendapatkan waktu luang itu bahkan memliki catatan kecil tersendiri tentang cara merawat bayi. Pengambilan gambar untuk episode perdana mereka ditunda, dikarenakan jadwal mereka yang padat dan beberapa kendala yang dihadapi oleh kru Hello, Baby. Kini setelah dua minggu berlalu, mereka mendapatkan kejutan.

BTS baru saja menyelesaikan konser mereka dan ketika mereka menuruni panggung, mereka menyadari terdapat kamera-kamera dan wajah-wajah baru di antara para kru yang biasa membersamai mereka di setiap konser.

"Oh, apa ada staff baru?" Seokjin bertanya pada Namjoon yang berjalan di sampingnya, dagunya mengendik ke arah dua buah kamera di dekat pintu keluar hall dan beberapa orang di sana. Namjoon mengikuti arah yang dimaksud Seokjin.

"Aaah, mereka staff dari acara Hello, Baby." Sang pemimpin berujar setelah mendapati stiker berlogo khas acara ragam yang akan mereka ikuti. "Annyeonghaseo.. Aku Namjoon Appa." Namjoon berujar ketika mereka telah berhadapan dengan kamera tersebut. Seokjin di belakangnya tertawa.

"Helloo~~ Aku adalah Worldwide Handsome Daddy." Si anggota tertua berujar tanpa lupa memberikan flying kiss ke arah kamera.

"Halo.." Yoongi menyapa kamera singkat, sembari berlalu menuju ke ruang ganti. Hoseok menyusul di belakangnya, memamerkan senyuman cerianya pada kamera.

"Halo! Halo! Aku Hosiki Appa, apa bayinya sudah di sini? Apa kami akan bertemu dengannya hari ini?" rapper berkepribadian ceria itu mulai mencecar kamera dengan berbagai pertanyaan.

"WAAAHH! AKHIRNYA DATANG JUGA!" Suara lantang Taehyung terdengar dari ujung tangga, semua orang menoleh ke arah pemuda bersurai madu tersebut, "Jungkookie! Jiminnie! Lihat! Lihat! Mereka sudah datang! Bayi kita!" pemuda itu berseru semangat ke arah dua orang pemuda lain yang bersegera menuruni panggung. Ketiganya kemudian berlari ke arah kamera, membuat Hoseok memilih untuk melanjutkan langkahnya menuju ke ruang ganti. Memilih untuk tidak turut serta dalam kehebohan ketiga adiknya.

"Bayi? Bayinya dimana?" Jimin bertanya, kepalanya menoleh ke sana kemari, mencari sosok bayi yang akan mereka asuh.

"Dia laki-laki, atau perempuan?" kali ini Jungkook yang angkat suara.

"Laki-laki! Aku mau laki-laki! Bayi kami laki-laki kan?" Taehyung bertanya dengan raut serius.

"Sebaiknya kalian segera berganti pakaian. Kami akan menemui kalian setelahnya." Seorang lelaki berjanggut pendek berbicara dari samping sang kameramen. Perkataanya segera dituruti oleh ketiga anggota termuda BTS tersebut.

-0o0o0o0o0-

Ketujuh pemuda tampan tersebut dikumpulkan di ruang pertemuan. Mereka tampak begitu antusias melihat wajah-wajah baru yang akan membersamai mereka selama perekaman acara ragam Hello,baby berlangsung. Mereka menduduki sofa yang terdapat di salah satu sisi ruangan, menghadap pada sang produser yang duduk di sofa tunggal dengan posisi membelakangi kamera.

"Jadi, sekarang kita akan mengadakan kuis singkat untuk kalian. Jika kalian bisa menjawab setidaknya tujuh dari lima belas pertanyaan yang diberikan, maka kalian akan dianggap lulus dan layak untuk mengikuti program ini."

"Apa?? Oh tidak.." Jungkook melebarkan kedua matanya.

"Beri kami waktu untuk belajar!" Namjoon berujar setengah berseru.

"Teman-teman, kita harus bisa lulus!" Hoseok berusaha menyemangati teman sekelompoknya.

"Jin Hyung, kupercayakan tes ini padamu!" Jungkook menepuk bahu Seokjin di sampingnya yang sibuk berselancar di dunia maya.

"Yak! Memangnya aku ini pakar tumbuh kembang anak!?"

"Kalian tenang saja, aku berpengalaman merawat bayi." Taehyung menepuk-nepuk dadanya yang membusung bangga.

Jimin menatap teman sebayanya itu dengan tatapan sangsi, "Kau? Tae, aku masih mengingat dengan jelas ceritamu tentang kau yang dilarang mendekati keponakanmu selama seminggu karena kau memberinya soda disaat umurnya bahkan belum genap satu tahun."

Semua mata kini tertuju pada Taehyung dengan tatapan menghakimi. Sementara yang menjadi pusat perhatian memamerkan senyum kotak khas miliknya. "Ehehehe... Aku kan hanya tidak tega melihat wajah penasarannya."

"Sudah, lebih baik kita membaca sebanyak mungkin informasi tentang bayi jika kita benar-benar menginginkan tampil di acara ini." Yoongi yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara. Setelahnya, selama 20 menit ruangan itu hanya diisi dengan suara gumaman-gumaman para anggota Bangtan.

"Apakah semuanya sudah siap?" sang produser bertanya.

"SIAAPPP!" Ketujuh pemuda tampan itu menjawab serempak.

"Baik, kita akan mulai kuisnya." Dengan itu kuis singkat yang menjadi penentu kelangsungan acara ragam Hello, Baby dimulai.

-0o0o0o0o0-

"Apakah ini benar-benar diperlukan?" Namjoon menatap horror ke arah boneka bayi dan sebuah popok di atas meja.

Sang produser mengangguk, "Tentu, kami juga harus mengetahui kemampuan kalian dalam menangani Bayi secara nyata." Ujarnya.

Para staf dan anggota Bangtan yang lain menyaksikan dari tempat mereka masing-masing, menunggu sang leader untuk melakukan sesuatu pada boneka bayi dan popok di atas meja.

"Teman-teman, apa harus aku yang pertama?" Namjoon menoleh ke arah anggota Bangtan yang lain.

"Kau kan ketuanya, Hyung. Tentu saja kau yang pertama." Jungkook menyahut dengan cengiran lucu.

Namjoon menghela nafas panjang, fokusnya telah kembali pada boneka bayi di hadapannya. Semua orang menahan nafas ketika pemuda bernama panggung RM itu memulai misi mengganti popoknya.

Kreeek..

Semua mata membeliak saat popok ditangan Namjoon robek menjadi dua ketika pemuda tersebut tengah berusaha melepaskan perekatnya.

"PD-nim, apakah kita benar-benar bisa mempercayai mereka untuk mengurus bayi?" sang cameraman berbisik tidak yakin.

END OF CHAPTER 01

Hello, aku datang membawa chapter pertama dari cerita ini. Semoga tidak mengecewakan. 

BORAHAE!

BTS Hello Baby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang