Prolog

8 2 0
                                    

Nada melody cantika. Gadis berambut panjang dengan dihiasi poni depan.
sudah bangun dan bersiap-siap untuk pergi ke taman, karena sudah lama sekali dia tidak pernah lari pagi setelah peristiwa kecelakaan beberapa waktu lalu. Gadis berwajah ayu itu pagi ini mengenakan t-shirt berwarna abu dan celana training hitam, rambutnya diikat,  serta memakai sneakers berwarna senada dengan t-shirtnya.

Nada mengumbar senyum kepada orang-orang yang menyapanya termasuk saat ini dia mendengar pujian dari pemuda-pemuda yang melihatnya. Jelas saja mereka memuji Nada yang memiliki badan ideal dan kulit putih serta wajah indo berparas ayu itu.
"Aduh si eneng cantik sekali.." puji salah satu pemuda berambut gondrong itu kepada Nada.
Nada menganggukn kepalanya seraya tersenyum. "Amin, terimakasih.." ucapnya. Ia melanjutkan langkahnya sambil mengusap dahinya dengan handuk kecil yang tergantung di lehernya.

Sekitar 30 menit Nada menghabiskan waktu untuk lari pagi ditaman dekat komplek, sekarang dia memutuskan untuk pulang kerumahnya. Didepan rumah ada mang Ujang yang sedang mencuci mobil. Nada tersenyum “pagi mang ujang” sapa nada kepada supirnya itu. ”Eh, neng nada..pagi juga neng” mang ujang tersenyum sambil memeras air di spons yang dipakai untuk mencuci mobil. “mang ujang seneng deh, neng nada sudah sembuh dan tersenyum lagi” ucap supir itu dan nada kembali tersenyum kepadanya.
“Kalau gitu nada ke dalam dulu ya mang” Ucap nada lalu masuk ke dalam rumah. Rumah itu tidak terlalu besar namun masih terkesan mewah.

“Pagi neng nada.. sarapannya sudah ada dimeja neng” ucap bi lastri yang datang dari arah dapur. Sedangkan Nada sedang membuka lemari dingin dan menuangkan air dingin ke gelasnya.
“Pagi bi, nanti aja ya bi, nada mau mandi dulu” ucap nada dan segera menaiki tangga untuk ke kamarnya. Aura natural di kamar nada sangat terasa begitu dia masuk, Kamar berukuran large ini didominasi warna hijau dan putih, ada pot kecil yang ditanami tumbuhan bongsai berukuran kecil di atas meja yang berada di pojok kamar nada. Ditembok atas tempat tidur king size-nya terpampang figura besar belukiskan wajahnya. Dia menyalakan AC dan merebahkan tubuhnya di sofa.

Bismillahirohmanirohim..
Semoga cerita ini bisa diterima dan disukai oleh para pembaca yang budiman.
Mohon maaf kalau masih banyak kekurangan. Karena saya juga masih belajar.
Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi. Aminn

Terimakasih khususnya kepada teman2 yg sudah berkenan membaca cerita pertama saya. Semoga terhibur..:-)

Untuk saat ini masih prolog ya, tunggu kelanjutan ceritanya..:-)

Dunia untuk NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang