1

45 8 0
                                    


" Felix! " seru seorang gadis berambut pendek melihat seorang pemuda tengah berjalan memasuki gerbang sekolah

"eoh, Ana!" seru Felix sambil melambaikan tangan ke  sahabat kesayangannya itu

" Tumben dateng pagi, biasanya gerbang mau ditutup baru dateng?" tanya Ana memecahkan kehening diantara mereka berdua

"gue belum ngerjain tugas dadakan kemarin" jawab Felix sambil memakan roti yang ia bawa dari rumah

"sudah mengerjakannya" Felix sambil menoleh dengan mata berbinar binar menatap Ana.

Anapun hanya mengangkat bahunya sambil memakan roti pemberian Felix.

"yaah, padahal gue udah niat mencontek tugas lo!" seru Felix sambil menghentak-hentakan kakinya ke lantai.

Ana hanya tersenyum melihat kelakuan sahabatnya itu. Merekapun pergi berjalan beriringan menuju ke kelas.

"apa lo sakit?" tanya Felix melihat wajah Ana yang sedikit pucat

"gua baik-baik aja tuh"  menjawab pertanyaan Felix sembari membuka pintu kelas dan duduk di bangku belakang kedua dekat jendela. Felix pun iku duduk di samping Ana

"apa lo udah minum obat tadi pagi?" Felix memecah kehening diantara mereka berdua

"udah"  Ana sambil tersenyum

"jangan sampek lupa, lo tau kan  akibatnya!" ancam Felix pada Ana dengan tataan serius

"iya-iya" jawab Ana sambil membaca buku.

Bel berbunyi waktu pelajaranpun  dimulai...

***

Jam istirahat...

"Felix!!" panggil seseorang dari depan pintu kelas yang membuat seisi kelas menatap sumber suara.

"oh, Clara" Felix menoleh melihat sumber suara yang memanggilnya itu.

Felix pun kembali menoleh menatap Ana yang sedang membaca buku

"Ana lo mau ikut gue ke kantin bareng Clara gak?" Felix bertanya mengajak Ana

" gak, nanti saja gue menyusul" balas Ana menoleh sambil tersenyum

"gue mau ke perpustakaan dulu, bye monyet" meneruskan perkataannya meledek Felix sambil berdiri berjalan menuju ke perpustakaan dan melambaikan tangannya pada Felix

"Dasar kera!" ledeknya membalas ejekan Ana

Felix berpikir dalam hatinya ada yang aneh dengan Ana hari ini, biasanya diajak kekantik langsung mau, wajahnya juga pucat.

"Apa ada yang disembunyikan Ana dari aku" tanya Felix dalam hati.

Felixpun menghampiri Clara yang sudah menunggunya sedari tadi di depan kelasnya

"ayo" ajaknya meninggalkan kelas.

Mereka berdua adalah pasangan yang sangat dikagumi di seluruh sekolah karna ketampanan Felix dan kecantikan Clara yang membuat pasang mata yang melihatnya iri.

Banyak yang menyatakan cintanya kepada mereka berdua tetapi semuanya ditolak. Guru-guru juga sangat menyukai mereka berdua karna pintar dan sopan.

Perfect couple.

***

Ana duduk di perpus bersama buku-buku yang menemaninya. Ia mulai bosan dan pergi ke kantin. Di perjalanan ia bertemu ketua kelasnya yang bernama Alex yang sekaligus adalah sahabatnya.

"hai An, lo udah ngerjain tugas B Inggris, belum?" sapa Alex kepada gadis berparas cantik yang ada didepanya

"udah, lo mau kemana?" tanya balik Ana

"gue mau kekantin,mau ikut?" tawar Alex pada Ana

"sama, yuk kekantin bareng!" jawab gadis itu dengan gembira.

Mereka pergi berjalan beriringan ke kantin membuat pasang mata yang melihatnya menjadi iri pasalnya wajah mereka sangat cantik dan tampan meskipun mereka tau kalo Ana dan Alex adalah teman sejak kecil

Sampainya di kantin Ana melihat Felix dan pacarnya sedang makan berdua sambil tartawa.

"lo mau pesen apa?" tanya Ana pada laki-laki yang ada di sampingnya sambil melihat menu yang ada didepanya

Alex hanya menatap gadis yang bertanya kepadanya itu dengan lekat

"enough staring?" ucap Ana tanpa menoleh pada Alex

"gue tau kok kalo gue cantik, lo gak perlu natap gue kayak gitu" lanjut Ana dengan percaya dirinya

Alex jadi heran darimana datangnya kepercayaan diri yang sangat tinggi itu meskipun ia mengakui kalo Ana cantik.

"iya-iya lo cantik" ucap Alex sambil mencubit pipi Ana "gue jadi makin sayang" lanjutnya dalam hati

"bibi baksonya dua sam jus jerukya" Seru Alex pada petugas kantin

"ini baksonya mas"

" makasih ya" jawab Alex sambil tersenyum

Mereka berduapun ikut duduk di depan Felix dan Clara

"hai An" sapa clara pada sahabatnya itu. 

"hai" jawab Ana sambil melambaikan tanganya

"Felix lo traktir gue ya, ni bakso belum di bayar" sambil memperlihatkan mata yang berbinar binar.

Felixpun menjitak kepala Ana "trik lo itu gak bakalan mempan ke gue" sementara Alex dan Clara hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan mereka

"ish dasar jahat!" keluh Ana sambil mengusap kepalanya yang sakit

"Alex traktir gue ya" sambil memegang tangan Alex

"iya-iya nanti gue bayar" sambil memakan baksonya itu.

Selama beberapa menit, kehening yang nyaman menyelimuti mereka. Hanya terdengar dentingan alat makan diseling gelak tawa. Atau sedikit obrolan diantara dua tiga orang.

"sudah lama tidak ngumpul bareng kayak gini, biasanya kalian kan sibuk semua"  Felix membuka suara setelah menelan semua makanannya.

"iya, sudah lama" sahut Ana.

"Apakah kita masih bisa berkumpul seperti ini lagi....

Mungkin tidak...." ucapnya dalam hati

Jam istirahat selesai merekapun kembali kekelas.

" felix lo bisa ngak nanti temenin gue?" tanya Ana pada pria di sebelahnya itu yang sedang mengerjakan tugas

"gimana ya, besok ada turnanem antar sekolah, gue harus ikut latihan basket" jawab Felix dengan menyesal tidak bisa menemani sahabatnya itu

"ngak papa kok, kan ada Alex" jawab Ana sambil tersenyum pada Felix meskipun ada sedikit kekecewaan dalam hatinya.

"sorry ya" ucap felix karena merasa bersalah.

  
Pulang sekolah...

***

😊🙏














Please, Look at Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang