Bab 2

61 7 0
                                    

Caroline merebahkan dirinya dikasur dengan kasar, memejamkan matanya dan menghela nafas.

Mungkin pepatah yang cocok untuk dirinya saat ini adalah

"sudah jatuh tertimpa tangga pula".

saat bekerja tadi dirinya melihat ada seorang anak kecil yang sedang dimarahi oleh ibu-ibu karena tidak sengaja menabraknya dan membuat air minum ibu-ibu tersebut tumpah mengenai gaun yang dipakainya.

Caroline tidak tega melihat anak kecil itu dimarahi selama hampir 1 jam. lalu dia bertindak, dia menegur secara halus ibu-ibu tersebut. Bukannya menerima malah dirinya yang terkena semprot ibu-ibu tersebut dan dilaporkan kepada manager.

Alhasil dirinya dipecat karena ibu-ibu tersebut adalah salah satu tamu penting di tempat itu.

Kesialannya belum berakhir sampai disana, saat perjalanan pulang dirinya hampir tertabrak mobil !!!. bukannya keluar dan meminta maaf karena supirnya yang mengemudi dengan kecepatan diatas rata-rata yang menyebabkan dirinya hampir tertabrak, lelaki itu hanya membuka jendela mobil lalu melemparkan uang yang cukup banyak kearahnya dan kemudian mobil itu melaju kembali dengan kencang.

Sial !!!

Arogan sekali laki-laki itu!! Caroline belum sempat memarahi dan memberi pelajaran kepada laki-laki itu, mobilnya sudah melaju dengan cepat meninggalkan Caroline dengan sumpah serapahnya.

"Semoga ban mobilnya kempes dijalan sepi, kalau perlu di hutan saja. biar dimakan singa sekalian!!." Doanya dalam hati.

Kruuukkkk.....Kruukkk...

Rasa lapar menyadarkannya dengan keadaannya sekarang,sejak tadi sore higga sekarang dirinya belum memakan apapun. Caroline memengang perutnya sejenak,lalu beranjak menuju dapur untuk mengisi perutnya yang sudah berdemo sejak tadi.

Hanya ada dua potong roti coklat didalam tudung saji itu, lalu dia membawa potongan roti itu dan segelas air putih menuju ke ruang tv. Sebelum makan dirinya berdoa terlebih dahulu, mengucapkan syukur karena hari ini dirinya masih bisa menikmati makanan, Walaupun sederhana.

..................................................................................

"dimana Emily?" tanya Nicholas sembari membuka jas hitam yang sedari tadi melekat ditubuhnya.

"Non Emily sudah tidur dikamarnya Tuan". balas Bi Imah,seorang pekerja dirumahnya. mengambil jas milik Nicholas lalu menuju ke belakang.

Nicholas langsung menuju kekamar Emily, gadis yang disayangi dan dicintainya.

Aroma parfum buah milik Emily langsung tercium begitu Nicholas membuka pintu kamar gadis itu. Rasa penat dan lelah yang sejak tadi dirasakannya hilang begitu saja saat melihat malaikat yang dicintainya tidur dengan lelap dengan memeluk guling kesayangannya.

dengan perlahan dia menutup pintu itu lalu menaruh dasi dan tas kerjanya dimeja pink milik gadis itu. dan ikut berbaring disampingnya sambil mengelus rambut halus milik Emily dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.

Dirinya benar-benar berbeda 180° setiap bersama gadisnya ini. tidak ada kemarahan, kekejaman, arogan. Semua sifat itu akan lenyap saat dirinya bersama gadisnya ini.

Kantuk mulai menyerangnya, sambil terus mengelus rambut Emily, dirinya juga mulai tertidur secara perlahan.

..................................................................................

"ke kantor Tuan?" tanya Bi Imah sambil menuangkan teh kedalam gelas milik Nicholas.

"Iya, ada rapat mendadak dikantor. Kalau Emily sudah bangun dan mencari saya, telepon saja." Nicholas meminum teh yang sudah tersedia diatas meja makan dan berjalan menuju mobilnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CarolineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang