Musim Gugur

5 0 0
                                    

Pertengahan semester di kelas 3 SD, aku datang sebagai murid baru di salah satu sekolahan yang dikelilingi banyak bukit, karena ayahku pindah kerja didaerah sini, aku memasuki ruang kelas yang bertuliskan 3B ,saat istirahat aku duduk diteras kelas dibawah naungan pohon yang sedang bermekaran bunga nya, dimana aku melihat sosok laki laki yang sedari tadi bermain sepak bola bersama teman cowo yang lain, lamunan ku terhenti ketika mata kami bertemu, dia tersenyum dan berlari kearahku dengan pede nya mengulurkan tangan dan.."hai, namaku Shouki Ichiba, kau bisa memanggilku shou, namamu?" sembari meringis, aku heran dia menyuruhku serta membolehkanku memanggil nama pertamanya padahal kenal saja belum ,aku mendongak keatas lalu berdiri, ternyata aku lebih tinggi darinya hihihi kujabat tangannya "Yuki Miharu". Dia memeggang tangan ku erat "Baik Yuki-chan mari kita berteman" balasnya. "hei, kau belum meminta izin padaku jika kau memanggilku menggunakan nama awalan ku" aku memarahinya. "baik baik aku akan meminta izin "Yuki chan bolehkah aku memanggilmu memakai nama depanmu" wajahnya seperti anak anjing yang minta dibelai haha, "hei, kau sudah memanggil nama awal ku 2 kali ini" aku terdiam, sejenak suasana menjadi awkward dan aku bertanya padanya "apa alasanku harus mengizinkanmu memanggilku memakai nama awalanku"
"kan kita sudah berteman"
"apa itu alasan yang cukup kuat?"
"yap" dia menjawab mantap
"baiklah, aku mengizinkanmu"
"sekarang aku balik bertanya, mengapa kau mengizinkanku memanggil nama pertamamu?"
Aku terdiam lama lalu bel masuk berbunyi.
"karena kau teman pertamaku"
Aku menjawabnya sambil memasuki kelasku, ku lihat dari balik jendela dia masih memikirkan apa jawabanku tadi ditempat kita bertemu , lalu dia tersenyum sambil berlarian menuju kelas, kelas 2A. Adik kelas ternyata, bagaimana dia bisa berani mendekati kakak kelas, setahuku di sekolah lamaku dulu, aku mendekati kakak kelas saja tidak berani apa lagi menatapnya seperti yang shou lakukan kepadaku, sejak saat itu aku salut kepada shou atas keberaniannya, lalu aku memanggilnya paus, paus yang berani, paus yang memiliki tubuh yang sedikit gendut dan agak pendek seperti paus ,imut sekali hihihi.

****
Waktu berjalan hingga aku berada di tahun terakhir Sekolah Dasar, dan Shou berada di kelas 5, saat itu musim hujan melanda daerah kami, dimana pulang sekolahnya aku langsung ganti baju dan diam diam keluar rumah dengan sepeda onthel gunung warna biru yang aku dapatkan ketika aku menang lomba menggambar, sampai di garasi, ku dengan bunyi bel sepeda shou lalu aku bergegas berjalan sambil menuntun sepedaku didepan gerbang "hei, jangan bunyikan belmu nanti kedengeran sampe dalem rumah"
"kenapa memangnya" lalu dia membunyikan bel nya berkali kali hingga ibuku keluar.
"hei siapa disitu, oh shou, hei Yuki kau mau pergi dan tidak pamit kepada ibumu ini dulu?"
Aku hanya meringis
"baiklah, bermainlah tapi cepat pulang, jaga dia shou"
"aku pasti akan menjaganya hehe".
Saat aku dan shou beristirahat disebuah warung untuk membeli minuman aku katakan kepada shou sebelum ia hendak menyantap minumannya ,aku bilang bahwa aku akan melanjutkan jenjang SMP di tempat kelairanku, Shou tidak jadi menyantap minumannya, senyumannya tidak terlihat diwajahnya, lalu dia menunduk sebentar dan menatapku "apakah kita bisa bertemu lagi?"
Sebenarnya aku juga tidak tahu apakah aku dan shou bisa bertemu lagi, ah langit hari ini berwarna abu abu menggambarkan situasi saat ini bersama aku dan shou diteras warung.
"aku tidak bisa berjanji, tapi akan aku usahakan pada saat liburan sekolah aku akan pulang ke sini :)" aku berkata seperti itu berharap itu sedikit menenangkannya.
Sedikit senyum nampak di wajahnya aku pun juga ikut tersenyum.
"suatu saat aku akan membeli hp dan kau juga ya, nanti kita kirim pesan seperti yang ayah ku lakukan kepada ibuku saat ini, mereka juga sedang berjauhan tapi mereka sering berkomunikasi dengan alat itu, aku berharap kita bisa berkomunikasi melewati alat itu, oke?" kata shou
"baiklah aku akan memintanya pada ibuku nanti"
"siipp hehehe" senyuman seorang paus seperti ketika saat ia menyemburkan air melalui punggungnya.

****
Langsung ku buka handphone, lalu ku baca pesan pesan dari shou yang dikirimkan pukul 13.00 "apa kau tidak merindukanku? Aku sudah kelas 6 sekarang ,aku bakal menyusulmu, aku akan bersekolah di sekolah yang sama denganmu tunggu aku", aku tertawa membacanya entah kenapa saat aku membaca pesannya aku membayangkan ekspresi wajahnya juga. aku membuka pesannya dijam 14.30 setelah pulang sekolah, ya jam pulang SMP lebih siang dari pada SD, dimana ketika aku membalas pesan di jam itu Shou sedang tidur siang, setelah membalas pesannya aku menuju kasur dekat meja belajarku ,aku lelah, aku mengantuk. Aku mendengar adzan lalu aku bangun sudah magrib, aku langsung mengambil handuk, mandi dan sholat, lalu membuka hp, belum ku dapati pesan dari shou. Entah mengapa 4 bulan terakhir ini, kami menjadi jarang berkomunikasi melalui sms, aku berfikir yah mungkin karena shou sudah kelas 6 jadi dia memfokuskan belajarnya agar bisa menyusulku hahaha.

*****
Lama lama aku kesal kepada shou aku selalu mengirim pesan kepadanya, katamu kau akan memasuki sekolah yang sama denganku, katanya kau akan menyusulku, tapi aku lihat di daftar kelas 7 tidak ada nama Shouki Ichiba dan dia tidak pernah membalas pesan pesan yang aku kirim kepadanya, ketika ku telfon selalu sibuk. Kini aku menduduki tahun ke 2 SMP ku, lambat laun sampai aku berada di tahun terakhir atau tahun ke 3 SMPku, aku mulai melupakannya, dan membuka lembaran baru bersama orang orang yang baru disini.

AKU DAN SANG PAUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang