"Mau nya jadi pacar lo ,lo mau nggk..."
***
Didalam sebuah kelas,tepatnya di sisi pojok ruangan, terlihat segerombolan siswa, ada yang sedang sibuk memainkan ponselnya,ada yang tengah tersenyum senyum sendiri memikirkan sesuatu.Ada pula yang tengah penasaran terhadap isi tas seseorang yah siapa lagi kalau bukan devano.
Ia penasaran apa isi tas cewek yang tengah ia kagumi sekarang, baru saja ia mau membukanya ,terdengar suara teman temannya didepan kelas yang sepertinya tengah menggoda seorang cewek cantik yang kebetulan sedang lewat,yah seperti biasanya,tapi yang membuatnya penasaran,kenapa cewek ini berteriak memanggil namanya.
Suara nya seakan tidak asing lagi baginya. Tapi ia tidak terlalu memperdulikan itu, ia pun kembali fokus membuka tas fannya. Dan tiba tiba.
Brakk
Pintu kelas ditendang sekeras kerasnya.semua orang pun tertuju pada asal suara itu. .
Vano terkejut ,yah bagaimana tidak , lihat kini siapa yang tengah datang mengunjunginya."Eh sayang,ngapain kesini,kangen yah sama aku." seisi kelas langsung heboh, tidak sedikit para cewek disana yang berbisik bisik. Ada pula yang menatap fannya dengan tatapan tidak suka.
Fannya sudah muak , ia pun mulai bersuara." Balikin tas gue bangsat." cewek cewek mulai bernafas lega, seperti biasanya mungkin ini hanya cewek mainan vano bukan pacarnya sungguhan.
"Oh iyh tas kita ketuker yah,kamu sih yang main ambil aja..."
Fannya mulai geram sendiri.ia pun melangkah menghampiri tempat duduk vano."Siniin tas gue."
Ia melempar tas vano tepat mengenai wajahnya,kemudian ia mengambil tas miliknya .Baru saja ia melangkahkan kakinya untuk meninggalkan kelas vano,tiba tiba tangan kanan nya digengam paksa oleh vano dan ditarik keluar dari kelasnya."apaan sih lo,lepasin tangan gue."
Saat keluar kelas,fannya sudah tidak melihat kehadiran cindy yang tadi ia suruh untuk menunggu nya diluar,yah mungkin gadis itu bosan sehingga kembali duluan. Fannya tidak mempermasalahkan itu,yang ia permasalahkan sekarang adalah vano yang terus menarik dan membawa nya entah kemana.
Ternyata vano membawanya ke rooftoop sekolah. Ia pun mulai melepas tangan fannya."MAU LO APA SIH..?"tanya fannya yang sudah muak.
"Mau nya jadi pacar lo ,lo mau nggk."katanya dengan ekspresi watados nya." Ogah"fannya menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
Sudah vano duga, gadis didepannya ini tidak seperti gadis lainnya ,yang dengan mudahnya mengiyakan ajakannya padahal baru ketemu. Inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi vano.
Oh yah ia melupakan satu hal ,dia belum tau nama gadis didepannya ini. Diliriknya bet nama yang tertera pada seragam fannya."Zefannya clarissa putri."batinnya.
"Oh yah zef kenalin nama gue devano alanta lo bisa panggil gue vano."
"Nama gue fannya bukan zef." sambil melirik vano malas.
"Iya deh fannya,jangan ngambek dong sayang.ih lucu deh kalo ngambek jadi tambah sayang." Vano menoel dagu fannya.
Pipinya memanas, ia yakin sekarang pipinya sudah bak seperti tomat.Ia pun membuang mukanya malu kalo sampai vano lihat.Tapi tetap saja vano sudah melihat sekilas pipi fannya yang memerah,vano tersenyum penuh kemenangan. Lagian cewek mana sih yang nggk baper kalo digodain sama cowok paling ganteng seantero sekolah,gini gini fannya juga masih cewek,jadi wajar aja kalo dia baper."Strong fannya, ingat harga diri."batinnya
"Apaan sih lo,manggil manggil sayang,emang gue siapa nya elo,pacar aja bukan."
"Jadi lo maunya jadi pacar gue, ok kalo gitu hari ini tanggal ini dan detik ini juga lo resmi jadi pacar gue."
Degg
Baru saja fannya ingin mengucap sepatah kata, vano sudah lebih duluan menempelkan jari telunjuknya di bibir fannya,yang mengisyaratkan untuk tetap diam.
"Keluar dulu yuk yang,nggk enak disini berduaan,banyak setannya.Takut khilaf "Fannya menepuk jidatnya singkat. Tidak ada penolakan,ia menurut saja ketika vano menggandengnya keluar rooftoop,entahlah pikirannya kini sedang rumit,yah kalian pasti tau apa dan siapa penyebabnya.
Mereka berdua menjadi pusat perhatian+ trending topik di JHS . Bagaimana tidak ,kedua the most Wantednya sekolah kini tengah bergandengan tangan.
Dari kejauhan sesosok tengah mengamati kedua insan ini, terbesit rasa kesal dan marah dalam benaknya.
Fannya yang seakan baru tersadar pun lansung menghempas tangan Vano kasar."LEPASIN BANGSAT" Fannya langsung pergi dari sana dan berjalan menuju kelasnya. Disela sela kepergiannya vano meneriaki sesuatu."NTAR PULANG BARENG GUE.."
"Peduli setan." umpat fannya pelan.
Hari ini jam terakhir mapelnya adalah Sejarah, yah pelajaran kesukaan fannya. Ia paling tidak bisa kalo sampai melewatkan pelajaran ini. Walaupun dia notabennya bad girl ,yang sering buat onar,sering bolos,tapi kalo udah menyangkut pelajaran ini dia nahan untuk nggk bolos.
Tapi kini ,ia bahkan tidak bisa fokus ke mapel kesukaannya, sesuatu tengah mengganggu pikirannya. Siapa lagi kalau bukan vano. Cindy, teman sebangku fannya mulai heran,tumben tumbenan sahabat nya ini nggk memerhatikan sih pipi bakpau alias bu Siska yang tengah menerangkan mapel kesukaanny malah ia asik melamun sendiri.
Apa dia tengah ada masalah,tapi tumben nggk cerita,biasanya kan ia langsung membagi masalah yang ia alami padanya. Sudah beberapa menit cindy mengawasi fannya, fannya sedari tadi tetap saja melamun. Atau jangan jangan...
Cindy menepuk bahu fannya singkat, takut takut ntar fannya kesurupan lagi ,kan konon katanya disekitar area kelasnya ini terkenal angker. Ia nggk mau kalo sahabat satu satunya ini sampai kesurupan ,bisa repot ntar urusannya.
"Fan jangan ngelamun,ntar lo kesurupan gimana? Ntar gue juga yang repot kan."
Pletak
Cindy mengelus pelan jidatnya."siapa juga yang kesurupan sih."cindy dihadiai pelototan oleh fannya."terus lo kenapa dari tadi gue liat ngelamun mulu,lagi ada masalah? Sini cerita ke gue"
Fannya pun mulai menceritakan semua yang mengganggu pikirannya .
"APA.."suara cindy meninggi sampai ke telinga sih pipi bakpau. " Yang rame silahkan keluar. " cindy membisu, ia tau benar siapa sih pipi bakpau, yah ia termasuk dalam daftar guru killer di JHS
"fan gimana nih, gue nggk mau kalo ntar dihukum disuruh jalan jongkok muterin lapangan,kan nggk lucu ."
Lagi lagi suara cindy sampai ke telinga sih pipi bakpau. "Sekali lagi yang rame silahkan keluar,atau perlu saya seret."Ok ini udah nggk lucu. Cindy mulai panik, tapi fannya dengan entengnya jawab "udah serain sama gue."
Fannya berdiri dan tanpa pamit ia langsung keluar dari kelasnya."Oh jadi kamu ,mentang mentang yah anak.."
fannya membalikkan badan dan memberi tatapan tajam ke sih pipi bakpau, ia mengisyaratkan untuk tidak melanjutkan perkataannya, ia hanya tidak mau kalau teman temanya tau siapa dia sebenarnya.
Karena jika semua orang tau siapa dirinya, maka ia akan sulit membedakan siapa teman yang benar benar baik dan yang hanya berpura pura baik didepannya.
***