Arrived

49 20 6
                                    

Pesawat sebentar lagi akan lepas landas. Aku buru buru membereskan barang barangku yang sempat berceceran di atas bangkuku kemudian mengencangkan sabuk pengaman.

Kutolehkan kepalaku kearah kanan. Yerin dan Maruko masih sibuk dengan barang barang mereka. Aku tersenyum kecil melihat mereka yang kerepotan.

Gubrak !

Bunyi pesawat yang baru saja menginjakkan rodanya diatas landasan Narita Airport membuatku memejamkan mata sekilas entah untuk apa. Aku terus merasakan guncangan yang menyenangkan itu sambil tersenyum kecil.

Kenapa belakangan ini aku suka tersenyum ?

Ketika pesawat sepenuhnya berhenti, aku membuka mataku sambil mendengar komando dari pramugari. Atau pilot ? Entahlah. Aku tidak terlalu tahu soal itu.

Kulepaskan sabuk pengaman yang sedari awal perjalanan mengikat perutku. Beberapa orang mulai berdiri. Termasuk beberapa anggota rombonganku juga.

Aku tidak berniat untuk berdiri. Tidak ada barang yang kusimpan diatas bagasi. Jadi, tidak perlu repot repot bukan ?

"Guys, welcome to my country !" Bisik Maruko padaku dan pada Yerin tiba tiba.

"Oh Maruko," gumamku lalu tertawa. Disusul oleh Yerin dan Maruko.

"Hei ! Kalian membicarakan apa hm ?"

Suara Haeji membuat kami berheti tertawa dan melirik kearah Haeji dan Yeseul yang duduk bersebrangan dengan kami.

"Entah, tanya saja pada Ahra. Dia yang tertawa duluan. Padahal tidak ada yang lucu," kata Yerin sedikit sinis. Aku tau, niatnya paling hanya untuk bercanda.

"Yak !" Teriakku kesal. Meski sepenuhnya, aku tidak mengeluarkan suara yang cukup keras. Jadi tidak ada yang menjadikanku pusat perhatian. Kecuali keempat sahabatku.

"Ahh... aku tak sabar mengelilingi Jepang untuk kesekian kalinya,"

Yeseul menyenderkan punggungnya pada senderan pesawat dan meregangkan tangannya. Aku menggeleng pelan.

Yeseul memang kaya. Dia bahkan lebih kaya ketimbang diriku. Sudah berkali kali Yeseul mengunjungi Jepang. Jumlahnya bahkan tidak cukup dihitung jari. Tapi entahlah... Dia tidak pernah bosan dengan Jepang.

Aku mulai berbaris ketika beberapa orang didepanku sudah berjalan keluar dari pesawat.

Jujur, ini trip pertamaku ke Jepang. Lebih menyenangkan lagi bahwa perjalananku ke Jepang diawali bersama teman temanku.
---
"Hanyang Junior High School !" Teriak Ms. Chae sambil mengibarkan bendera berlambang sekolah kami. Aku yang awalnya sedang bercanda gurau dengan teman temanku.

Kami berlima berbaris sesuai urutan. Para gurupun memulai absen. Ketika dirasa sudah lengkap, kami mengikuti langkah guru guru menuju MRT. Kami dipisahkan beberapa gerbong dan urutan Agar guru guru lebih mudah mengontrol agar tak ada yang ketinggalan.

Aku mendapat urutan kedua gerbong keempat. Didampingi dengan Mr. Jae dan teman teman yang lain.

Aku yang kedapatan tempat duduk terus menoleh kearah jendela kereta. Meski aku tahu, hanya pandangan gelap yang tidak ada artinya. Mengingat ini kereta bawah tanah.

"Anak anak, sebentar lagi kita akan turun di stasiun Shinjuku. Jangan sampai ada yang ketinggalan !" Perintah Mr. Jae.

"Nde !" Balas semua murid serempak.

Mungkin kami sedikit mendapat pandangan tak suka dari beberapa orang. Jepang memang terkenal dengan negara yang hening.

Aku bisa merasakan itu. Tetapi aku hanya membiarkannya.

Hard Choice [Bts Fanfiction] • vminkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang