Dua

27 5 0
                                    

    Hari ini akan jadi hari yang panjang, lamunku dalam diam. Yah, aku masih memikirkannya. Bagaimana mungkin ada manusia seangkuh itu! Astagfirullah, tanpa sadar aku telah bermaksiat dipagi ini.

Suara musik terdengar mulai mendekati pintu rumah, "itu pasti Kiar" aku sesegera mungkin menyibukkan diriku dengan membaca buku.

"Morning Bee. Sarapan yuk,aku laper" ucapnya sambil memasang muka memelas andalannya.

"Duluan aja ki"jawabku cepat.

"Jangan sedih mulu dong bee. Tenang aja, kalau aku ketemu tu orang, bakalan gueh tinju sampai babakbelur" ucapnya mantap.

Mau tak mau aku tertawa. Pasalnya, gadis yang berusaja ingin menggebuki orang itu adalah orang paling penakut yang pernah kukenal. Sangat miris mendengarnya ingin melakukan itu.

"Thanks ya ki. You are the best" pujiku padanya.

Dia terkekeh,sebelum melanjutkan kata-katanya."Nanti malam jangan kemana-mana ya. I want to introduce someone special,"

"Sorry, I have other business tonight. Maybe next time" tolakku mentah-mentah.

Aku sangat hafal sahabatku itu, sudah dapat dipastikan bahwa orang spesial yang dia maksud itu adalah seorang laki². Sebenarnya jadwalku hari ini hanyalah membaca buku diperpustakaan kota, tentu saja sangat mungkin bagiku untuk membatalkan rencana itu. Tapi ya, membaca lebih baik dari pada harus menemui orang itu.

"Kiar, aku pergi du-" aku mengedarkan pandanganku, kamar Kiar sangat berantakan. Baju²nya berserakan dikasur dan dilantai, dan bukannya membereskannya. Gadis itu malah sibuk merias wajahnya dengan balutan make up.

"udah cantik kok" ujarku yang berhasil membuat gadis itu terkejut.

"Udah mau pergi?"

"iya, aku pergi ya. Aku nitip pesen"

"Hmm?"

"Sesungguhnya berpacaran itu mendekati zina, dan berdandan berlebihan itu menggundang maksiat"

Wanita itu mengerjap, dan dia terlihat sedang berfikir keras. "Kita ngk bakalan ngapa²in kok"

"Terserah sih ki. Aku cuman saran" jawabku sambil beranjak pergi. Aku memasang syal dileherku,bukannya tanpa alasan, karna walaupun sudah tertutup cadar rasa dingin masih tetap masuk,dan aku adalah orang yang alergi dengan dingin.

"Bee?"

"Kenapa ki?"

"Aku ikut kamu aja ya bee,"

"Kan kamu mau dinner Ki. Gabaik lho ingkar janji"

"Ampun deh" jawabnya sambil memutar kedua bola mata nya kesal.

Aku terpingkal melihat tingkah lakunya, dia sangat imut. Yah, bukan Kiara Larasati namanya jika dia tak imut dan menggemaskan.

Tbc
******
Assalamu'alaikum Readers...
Bagaimana kabarnya? Semoga selalu dalam perlindungan-Nya ya.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya😍😍😍
Salam manis dari ZhaBil2

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Briona AfsheenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang