<Gugup
Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku tak memperhatikan ms. Eirin. Ragaku berada disini, namun fikiranku ada di tempat lain. Ya, aku memikirkannya. Apa yang harus kukatakan padanya untuk minta maaf? Jujur aku sangat gugup. Ini kali pertama aku bermasalah dengan seseorang selama aku disini. Fikiranku tak tenang, seakan jiwaku menjerit ketakutan. "Kuat lah Briona" batinku dalam².
Waktu terasa berjalan amat lambat. Entah untuk yang keberapa kalinya aku menatap jam tangan yang melekat di tangan kiriku. Dan ya, study hari ini berakhir. Aku harus meminta maaf padanya. Semua mahasiswa berhamburan keluar ruang, dan kini hanya tersisa aku dan dia.
"Em- say-a minta maaf. Saya tau saya telah membuat anda malu... Maafkan saya," ujarku mengawali.
Dia hanya memandangku 5 detik dan berlalu begitu saja. Tentu saja itu membuatku jengkel. Aku mulai berjalan cepat untuk mengimbangi langkahnya.
"Apakah anda tidak bisa menghargai seseorang? Saya sedang berbicara dengan anda!"
Aku sesegera mungkin menutup mulutku. "Maaf, saya tidak bermaksud membentak. Memang hak anda untuk tidak memaafkan saya, namun sejak kecil saya diajarkan untuk memaafkan sesama,"
"Itu urusan anda. Yang saya tau saya belum memaafkan anda," balasnya dengan sangat dingin padaku.
Tanpa sadar air mata membasahi cadarku, hatiku serasa ditusuk pisau. Yah,itulah yang kurasakan saat ada seseorang yang mengacuhkanku. "Maaf saya permisi," imbuhku sebelum berlalu.
***
"Bee?" panggil Kiar membuyarkan lamunku. "Kamu sakit Bee?"tanyanya lagi.
"Engak kok Ki. Hanya lagi nggak selera makan aja. Aku kekamar dulu ya Ki," ucapku yang langsung berlalu. Aku tak mau sahabat serumahku itu khawatir padaku, apalagi dia sendiri juga punya banyak masalah.
Aku membaringkan tubuh mungilku ke atas kasur yang empuk itu. Hatiku masih terasa sesak, dan perasaanku juga tak tenang. Aku mulai memejamkan mataku dan berharap kejadian ini hanyalah mimpi, walau kutau itu adalah hal yang sangat mustahil.
Kriet...
Pintu kamarku terbuka, dan terlihat sosok berbadan mungil memasuki kamarku.
"Bee... Nggak baik merahasiakan sesuatu. Aku yakin kegelisahanmu akan hilang saat kamu menceritakannya pada orang lain," ucapnya penuh makna.
Tbc
****Adakah yang menantikan cerita ini?
Yuk baca!
Jangan lupa tinggalin jejak ya😁
Salam manis ZhaBil2

KAMU SEDANG MEMBACA
Briona Afsheen
SpiritüelMenceritakan tentang seseorang yang tidak ingin dicintai jika bukan karna allah. Dia adalah wanita bercadar yang memiliki kisah kelam dibalik cadarnya. karya @zhabil2