Bab 2

31 4 1
                                    

Talitha pov

Saat aku bangun, tau-tau aku berada di kasur. Eits, jangan berpikir yang enggak-enggak. Aku bangun di kasur uks kok, hehehe. Tapi ada yang beda nih, ternyata ada kakak gue.

"Lo ngapain?." Tanya gue sok kesel gitu. Kalian tau kan?

"Eh, udah bangun. Jangan ngambek gitu dong. Lo juga, masa dihukum gitu aja pingsan sih." Ejek kakak ku sambil mengelus-elus pipiku. Kalian jangan tertipu ya, elus-elus nya tuh kasar btw.

"Lo itu yang salah. Lo tuh yang ninggalin gue, terus lo juga yang ngebuat gue dihukum. Lo tau gak, gara-gara elo gue jadi telat bangun, terus gue gak sempet sarapan dan lari-lari an gara-gara ojeknya mogok..." ucapan gue terhenti gara-gara kakak gue nutup muka gue pake bantal.

"Bisa diem gak?berisik banget ya lord."

"Nama gue Talitha Kak, bukan lord."

"Ah, udah terserah lo deh. Gue mau nugas lagi. Oh ya, lo jangan kemana-mana, istirahat aja ya. Dah" katanya sambil mengacak-acak rambutku.

"Ih, masak gue ditinggalin sih." Kataku sambil mengerucutkan bibir.

"Nanti ada yang jagain dek."

"Kalau yang jaga ganteng sih gue mau kak, hihihi"

"Gak ada yang ganteng selain gue." Dan menghilang sudah kakakku setelah mengucapkan itu.

Sambil berpikir-pikir gue mulai tau nih siapa yang jaga. Jangan-jangan nenek lampir itu lagi. Aduh, mending gue kabur aja daripada nenek lampir itu yang jaga. Eh, tapi kayaknya gue emang apes deh.

"Mau kemana lo?katanya sakit?atau pura-pura doang?"

Nah kan, mampus lo ta, ketahuan kan.

"Eekk hheemm" untuk menetralisirkan tenggorokan gue guys. Maklum, kayak maling ketahuan nyuri, hehehe.

"Apaan sih? Dateng-dateng selalu sewot. Kurang kasih sayang ya lo?"

"Lo itu yang kurang kasih sayang. Namanya juga jomblo."

Ok, jadi buat kalian yang gtw tuh nenek lampir siapa dia tuh pacar kakak gue alias Diana Febriani. Sebenernya dia tuh seumuran sama gue. Bedanya dia tuh pinter jadi dia masuk sekolahnya lebih cepet dari gue. Alhasil dia tuh kakak kelas gue. Dan daripada ngedebatin hal yang gak penting, mending gue ngalah dan kembali tidur.

"Serah lo deh." Setelah itu kembali ke kasur. Gue sih untung-untung aja kalau disuruh tidur lagi. Secara kan gue gak perlu ikut mos.

Gak lama gue baring, samar-samar gue denger ada anak yang lagi ngomong-ngomongan sama nenek lampir.

"Kak, kakak anak osis?" Tanya anak itu yang kayaknya sih cowok. Soalnya kalau dari suaranya sih suara cowok.

"Tuh anak bego apa tolol ya? Bukannya anak osis pake scraf? Apa gue yang keliru?" Batin gue. (Gue sebagai author juga batin mbak. Mbak nya ngolok2 orang kok gak ngaca gitu loh?*annoying*)

"Bukan sih, kenapa? Lo sakit?" Tanyanya mungkin agak ketus geng, tapi nada2 perhatian. Cielah paham gak tuh?

"Ini kak, kepala aku pusing. Mungkin terlalu lama berdiri. Boleh saya baring di uks?" Tanya anak itu dengan nada-nada melas.

"Oh iya-iya. Eh tapi kasurnya lagi penuh. Em.....

Ta, lo minggir deh ini ada anak yang lebih membutuhkan" Katanya sambil ngusir gue.

"What??!!dasarneneklampirgataudiribikinpusingtujugkelilingmintaditampolsandal." (Hayo siapa yang baca?wkwkwk*author).

"Lo gila?lo gatau yah kalau gue tadi pingsan?lo juga gatau yah tujuan lo disini itu buat jaga gue. Kok sekarang lo ngusir gue sih? Emang lo mau..."

"Iya-iya tau. Ya udah geser aja deh biar dia baring sebelah lo. Kan kasurnya besar." Katanya sambil suruh gue geser. Dasar nenek lampir gesrek.

Eh bentar-bentar. Apa katanya?berarti gue sekasur dong? Makkkkkk!!!! Gue dah gak suci. (Maklumi yah anak polos.)

"Lo jangan cari-cari kesempatan ya, tu-tuh ka-kasur ge-gede awas ka-kalau lo deket-deket." Lah kok gue jadi gagu sih?masak gue salting?

"Iya." Jawabnya. Singkat banget ya Allah. Dosa apa aku cuma dijawab orang 3 huruf aja?

Akhirnya dikarenakan udah gaada pembicaraan dan gue adalah orang yang pelor(nempel molor), jadi gue ketiduran deh.

***

Gatau mukjizat dari mana tiba-tiba gue kebangun. Hehehe. Tanpa sengaja dan tanpa pikir panjang aku noleh ke arah kiri. Eh gatau nya ada cowok. Tapi kok kayaknya gue kenal dia ya?

Setelah gue inget-inget yang ada hati dan kepala gue kayak dipukul palu. Pusing tapi emosi meluap-luap.

"Lo, Rendy?" Kataku pelan. Tak kusangka dia bangun mungkin karena kepanggil?

"Kok bisa tau?" Dengan suara serak-serak kas bangun tidur.

Tak kusangka kenangan itu langsung muncul di kepalaku. Air mataku langsung menetes begitu saja dan aku tau mungkin dia juga bingung mengapa aku begini.

"Jangan pernah deketin gue!" Kataku tegas dan langsung pergi keluar dari uks.

"Loh Ta, lo mau kemana?" Kudengar teriakan dari Diana tapi tak ku hiraukan hanya satu tujuanku.



Menyendiri.


***

Ok, aku tau pasti banyak yang bertanya-tanya kenapa cerita ini gk update. Singkat cerita, bab 2 nya itu aku udah tulis tetapi dikarenakan terjadi banyak hal yang akhirnya bab 2 nya hilang. Tapi gpp, aku akan buat lagi ceritanya dan cerita selanjutnya.

Juga aku kan lagi duduk di kelas tiga jadi banyak tugas dan ujian. Alhamdulillah udah selesai. So doain yang terbaik ya.

Aku sangat berterima kasih buat kalian yang baca, vote, dan comment 😘

TZL❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang