Blossom in Autumn

53 8 39
                                    

Blossom in Autumn

Spin off Teens of Love

Cast

Hong Joochan

Yoon Soyoon

Genre: Romance

Oneshoot

~Aku yang sampai saat ini masih teringat hari saat berpisah dengannya. ~

Saat itu musim gugur di bulan Oktober. Gadis yang senyumnya indah itu menungguku di sebuah bangku taman sambil memainkan ponselnya. Aku melihatnya tersenyum dari kejauhan. Senyumannya begitu menjadi candu bagiku, senyum pacarku Yoon Soyoon. Aku datang tergesa-gesa menghampirinya. Senyumannya menyihir tubuhku yang seharusnya lelah karena berlari, menjadi tak lelah lagi.

"Kau sudah datang," ucapnya manis.

Aku hanya berusaha tersenyum dengan napas terengah-engah. Peluhku pun tak sempat kuusap. Aku duduk di sampingnya sambil menyematkan sebelah headset yang telah terputar lagu. Aku memilih lagu musim gugur yang indah. Sebuah lagu dari Golden Child yang berjudul deureobwa jullae. Kami menikmati lagunya sambil mengamati helaian daun maple yang gugur di sekeliling. Tunggu, lagunya memang indah, tapi kenapa nuansanya sangat sedih? Aku baru tersadar dengan judul lagunya yakni 'mendengarkan'. Aku tepis pikiran buruk itu, dan aku hanya berpikir itu hanyalah sebuah lagu.  

"Aku suka lagu ini," kata Soyoon.

Aku menoleh padanya, kulihat dia memang terlihat menikmati lagunya. Aku bersyukur jika aku tidak salah memilih lagu. Aku berusaha meraih tangan halus Soyoon yang ia letakkan di atas lutut. Kugenggam tangan itu penuh harapan bahwa kami akan terus bersama. Namun Soyoon mengatakan sesuatu.

"Joochan –ah," panggilnya.

Kusahut dengan suara singkat. "Hem?"

"Kita harus berpisah."

Suara Soyoon yang tersamar oleh angin dan gesekan daun yang berguguran itu, sialnya aku bisa mengerti. Soyoon ingin kami berpisah. Tapi kenapa? Aku hanya terpaku beberapa detik sebelum mengajukan pertanyaan. Barangkali Soyoon hanya sedang bercanda. Hubungan kami baik-baik saja hingga saat ini, di usia kami yang ke-19 tahun tepat saat lulus SMA.

"Kenapa?" tanyaku lirih.

Kami memendam cinta selama tiga tahun sejak SMP, berada pada situasi friend zone saat itu. Lalu kami mulai mengakui perasaan kami saat kelas satu SMA. Perjalanan kami yang panjang rasanya tak adil jika harus berpisah. Terlebih lagi aku masih menyukai Soyoon.

"Aku mengatakannya bukan karena ingin. Aku masih menyukaimu, Chan –ah," balasnya. Soyoon menatap mataku, sehingga aku tahu ia tidak berbohong.

"Lalu apa alasanmu ingin berpisah?" tanyaku tak sabar.

"Kau ingat, dulu saat SMP kau pindah sekolah karena ayahmu, dan kini situasi berbalik padaku. Aku harus pindah ke Pulau Nami."

"Nami?" Aku terkejut dengan apa yang aku dengar. Bukan Busan atau tempat yang lebih dekat dengan Seoul, tapi Soyoon akan pergi ke Pulau Nami. Aku tak akan bisa mengunjunginya walaupun ia masih di Korea. Aku harus menabung untuk bisa ke sana, dan itu sangat sulit. Aku harus melanjutkan pendidikanku di Seoul dan berusaha membiayai kuliahku sendiri. Ke Pulau Nami bukanlah hal mudah.

"Maaf. Aku ingin melanjutkan hubungan ini, tapi aku takut itu membebanimu, Chan."

Suara Soyoon makin samar. Yang kudengar hanya suara daun maple apricort yang bergururan, atau mungkin suara retakkan hatiku saat ini.

Aku tak yakin apa yang akan kukatakan. Rasanya aku tak ingin menjawab apapun. Sungguh, berpisah itu berat. Bagi kami yang tengah mengalami cinta remaja, atau mereka menyebutnya 'cinta monyet' pasti akan mengalami hal yang sama. Aku tegaskan pada hatiku bahwa aku tak mau berpisah, tapi itu tak berarti.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 24, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Blossom in AutumnWhere stories live. Discover now