Mereka adalah definisi keluarga yang bahagia. Mapan, menikah dan dikaruniai seorang anak yang cantik.
Tak ayal banyak pasangan yang mengatakan iri akan kehidupan mereka.
Chanyeol dan Kai nama pasang yang membuat banyak pasang mata selalu memusatkan perhatiannya pada kedua pasangan itu. Jangan lupakan gadis kecil berusia lima tahun yang sedang dalam gendongan Chanyeol.
Pemandangan yang indah.
Park Chanuel, gadis kecil yang mereka adopsi tiga tahun yang lalu. Jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat gadis yang saat itu masih dalam gendongan pemilik panti.
Gadis yang mampu membuat Kai memikirkannya semalaman. Chanyeol dan Kai sangat paham, mereka mengerti. Mereka bukan termasuk pasangan pada umumnya. Kai tidak akan bisa dikaruniai buah hati dari rahimnya.
Dia seorang lelaki, mana bisa dia mengandung janin dalam rahimnya.
Sempat mengalami rasa tertekan akibat memikirkan kehidupan yang sempurna, Chanyeol mengusulkan Kai untuk melakukan adopsi.
Keputusan Chanyeol membuahkan hasil, Kai menyetujuinya. Mengunjungi salah satu panti sosial yang ada di Seoul, Kai melihat anak-anak yang hidup bahagia walau tanpa adanya orang tua yang mendampinginya.
Ada rasa sedih dalam hati Kai, melihat mereka tanpa kasih sayang utuh. Rindu menyerang relung hatinya. Dia teringat akan orang tuanya di kampung halamannya sana.
Chanyeol dan Kai bermain dengan anak-anak di sana. Bercanda, tertawa, bahkan lelucon yang Chanyeol lontarkan membuat anak di sana tak bisa menghentikan tawanya.
"Tuan Park, perkenalkan dia Sohee. Orang tuanya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas, saudara-saudaranya tidak ada yang ingin merawat Sohee kecil kami."
Seorang Ibu menggendong bayi mungil yang menangis.
Kai menatapnya dalam. Tega sekali saudara-saudaranya itu, membiarkan seorang malaikat kecil seperti gadis mungil ini.
"Bolehkan saya menggendongnya?"
Kai meminta izin kepada pemilik panti. Diserahkannya gadis itu sehingga kini berada dalam gendongan Kai.
Lihatlah, betapa cantiknya dia. Kai menimangnya, menyebutkan kata-kata penenang bagi gadis cantik dalam gendongannya. Berhasil, gadis mungil ini diam, gadis mungil ini merasa nyaman dalam pelukan Kai.
"Chan."
Kai menatap Chanyeol, memohon sesuatu yang tidak dapat ia utarakan.
Chanyeol mengerti, dia paham arti tatapan yang Kai berikan.
"Dia putri kecilmu Kai. Putri kecil kita."
Bahagia yang kini Kai rasakan. Dia semakin mendekap erat gadis dalam gendongannya.
Semua proses yang dibutuhkan untuk menjadi orang tua sah Chanuel sudah terlaksanakan dengan baik. Kini Chanyeol dan Kai berstatus sebagai orang tua mereka. Dan Chanuel merupakan anak mereka.
Mereka memutuskan memberi nama pada gadis mereka Park Chaneul. Chan yang berarti biru dan neul singkatan dari ha-neul yang berarti langit.
Mereka berahap kelak nama ini akan memberikan sebuah harapan yang indah bagi keluarga mereka.
Chanyeol begitu mencintai Chaneul, dia sangat bahagia saat akhirnya Chaneul menjadi kelengakapan dalam rumah tangganya.
Kai mengamati bagaimana interaksi Chanyeol dengan buah hati mereka. Kini telah tersemat nama "Papa" dan "Ayah" dalam panggilan keduanya.
Chanyeol ingin dirinya dipanggil "Papa" oleh sang Buah hati, sedang sang "Istri". Kai ingin kelak anaknya memanggil dia "Ayah".