Sisi Lembutnya

211 21 12
                                    

(Nama) : namamu
(N/S)     : nama sahabat
(N/K)     : nama kota (kabupaten juga bisa) 😂

(A/n : maaf yg buat pecinta romance vulgar atau sebagainya. Soalnya ini content-nya fluff aja. Gomen teba🙏🏼)


°•×•°

Dimalam yang dingin itu, (nama) sedang berselimutan sambil bermain gadget di kamarnya sendirian. Orangtuanya sedang ada keperluan diluar. Suara hujan menjadi musik di telinganya. Mata hitam cerahnya terpaku ke layar kaca handphone hitam miliknya, mengamati fanart-fanart di app P*nterest itu. Disaat ia hendak mendengarkan musik, tiba-tiba ada suara ketukan pintu depan.

'Siapa itu? (N/S)?…Ada apa dia datang malam-malam kesini? Disaat hujan seperti ini-'

Tok tok tok

Lamunannya terpotong dengan suara ketukan itu lagi. (Nama) pun mendengus kesal.

'Yasudahlah' pikirnya. Lalu ia beranjak ke lantai bawah menuju pintu rumahnya. "Sebentar!" Ia teriak. Lalu ia membuka pintu itu.

Mata hitamnya terbelalak sedikit, betapa terkejutnya (terkejoet) ia melihat orang di depannya. Ya. Surai merah muda, dan mata merah bak kucing yang menjadi ciri khasnya berada di depan gadis bersurai hitam. Akashi Seijuro. (A/n : di cerita ini oreshi udh ambil alih ya :v)

"Juro?"
"...tolong hentikan dengan nickname itu."
"K-kau...DI (N/K)!? mengapa tidak memberi kabar dulu!? K-kapan kau-"
Perkataannya terpotong saat seijuro menempelkan jari telunjuknya di bibir gadisnya. Gadis'nya'? Ya, mereka telah berpacaran dan sudah memasuki 2 tahun lebih. Benar-benar langgeng ya?

Akashi Seijuro aslinya adalah orang Jepang yang pindah ke Indonesia karena urusan bisnis ayahnya. Sudah 5 tahun ia di Indonesia dan ia bisa menguasai bahasa dalam 1 setengah bulan saja.

"Apakah kau melupakan sesuatu?" Tanya pria itu dengan nada lembut.
"A-oh..iya! Ayo masuk." Lalu ia segera pergi ke dalam, merona. Si surai merah muda itu terkekeh atas kelakuan kekasihnya dan masuk kedalam.

Setelah Seijuro menumpang mandi, mereka berdua makan malam, dilanjuti berbincang-bincang di ruang TV.

Hujan masih mengguyur permukaan bumi. Entah dari kapan suhu jadi menurun. Pasangan tersebut mencoba menghangatkan diri. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk bersantai di kamar milik (nama).

Mereka pun berselimutan untuk mencari kehangatan.

'Dia di kamarku.. dia di kamarku!! OH TUHAN BAGAIMANA INI!?' batinnya, sedikit cemas. 'Ah dia tidak pernah melakukan aneh kepadaku sedikitpun sih. Ia pria yang sangat sopan, dan menghargai privasiku. Yah walaupun dia senang sekali memeluk dan menciumi ku (kecuali bibir). Akhh!! Setidaknya!' Ia memejamkan matanya erat-erat agar pikiran cemasnya hilang. Ya memang, kau pemalu maka dari itu kau sangat tertutup.

"Hm? Ada apa, my Empress?" Seijuro yang menyadari ekspresi kekasihnya menjadi bingung.

Nickname yang diberikan Seijuro membuat gadis itu memerah. "Ah tidak.. Aku hanya kedinginan." Ia bergumam.

Tapi sang Emperor mendengarnya dengan jelas.

Menyeringai, mengerti maksud dibalik semua itu karena sifat absolute-nya. Walaupun 'adiknya' sudah tidak mengontroli tubuhnya lagi, namun sifat absolute-nya akan selalu menjadi bagian dari hidupnya.

"Tenang saja, aku tidak akan melakukan yang aneh-aneh padamu, permaisuri ku~"goda Seijuro. Ada nada candaan di kalimatnya itu.

"AH! Bukan begitu! Aku hanya kedinginan! Itu saja! " kekeh (nama) mengembungkan pipinya. Tetapi wajahnya merona.

'Lucunya' batin Seijuro 'jika aku kanibal dan raksasa, aku akan menelan tubuhnya itu hidup-hidup agar dia selalu bersamaku selamanya dan kemanapun ku pergi.' Oke. Itu yandere tingkat Ganesha, mas Juro.

Gemas, Seijuro dengat cepat menarik tubuh gadis surai hitam itu ke dekapannya.

"Woah!" Gadisnya mendengking terkejut. Kepalanya didekap ke dada sang Emperor. Ia menyerodok dan menghirup aroma shampoo gadisnya. Ia merasakan kupu-kupu di perutnya. Lalu mengecup kepala sang kekasih berkali-kali sembari memainkan rambutnya. Korban kecupan mautnya hanya memerah bak surai milik Seijuro.

"Hmm.. Bila begini kan hangat. All I wanna do is to cuddle with you. Mengerti?" Tanyanya dengan tatapan sayang.

 Mengerti?" Tanyanya dengan tatapan sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"J..Juro-" "Tenang saja, aku tidak akan berbuat nakal." Ia meyakinkan.

"I-i-iya.."singkat (nama) dengan gugup.

Seijuro terkekeh, menyodorkan hidungnya ke pipi Empress-nya lalu menciumi dan menggigit lembut pipinya gemas.

"Ow..! Hei! Hentikan! Nanti pipiku merah!" Protes (nama).

"Tapi pipimu sudah merah jauh sebelum aku menggigitmu. Bahkan hingga ke kuping." Seringai ia dengan puas.

"..." (Nama) tak bisa berkutik. Hanya menyembunyikan wajahnya ke dada bidang Seijuro, membuat si Mr.Absolute itu tertawa geli atas kemenangannya. Tertawa? Beruntungnya kau bisa menyaksikan sisi uniknya yang satu ini.

"Uh.. Juro-" "shhh..tidurlah. Sudah malam, aku akan disini bersamamu saat kau bangun di pagi hari. Tidurlah permaisuri ku."

"Tapi kau-" lagi-lagi kalimatnya dipotong. "Shh.. Shh." Seijuro mengecup kedua kelopak mata gadisnya itu, menarik kepala raven milik kekasihnya ke dada, dan mengelus pelan rambut hitamnya.

Lalu Seijuro membetulkan selimut untuk menutupi tubuh mereka dan melanjutkan aktivitas sebelumnya.

Mata (nama) jadi memberat, tak tahan. Menghirup aroma khasnya membuat gadis itu tenang.
"Oyasuminasai.. Aku menyangimu" lalu ia terlelap di pelukan sang Emperor.

Manik merahnya sedikit melebar, (a/n : karena pertama kalinya km ngomong bhs Jepang hehe) lalu tersenyum dengan perasaan yang tidak bisa dilontarkan dengan kata-kata.

"Oyasuminasai."mendaratkan kecupan di kepala raven kekasihnya. "Dan aku sangat menyayangimu."

Lalu ia memejamkan matanya, Mengeratkan pelukannya.


'Mine.'





Fin~

°•×•°

Jadi gimana? Ini pertama kali- maksud aku 'pertama kalinya' bikin fanfic. Hehe maaf ya terlalu ooc. Lagi gaada inspirasi tapi pengen juga kali" bikin fanfic. Maaf klo gaya bahasanya aneh ya, reader-san.

Kritik-saran diterima :3
-Rajwa-

Akashi X Reader [Soft Side]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang