#7

294 50 2
                                    

"Bagaimana aku bisa tidak seperti yang lain ketika kau bersikap mudah dicintai seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana aku bisa tidak seperti yang lain ketika kau bersikap mudah dicintai seperti ini."
.
.
.
•••

Kedua manusia itu masih saling terdiam dalam keramaian cafetaria tersebut. Bobby tengah sibuk dengan beberapa kertas, sementara yoojung sedang melahap cake nya sambil memandangi bobby yang sedari tadi mendiamkannya.

"Aku mengikuti kau kemari bukan untuk melihatmu berkutat dengan semua kertas itu, sir."ucap yoojung menyindir. Bobby masih terdiam bahkan mendengar suara yoojung pun sepertinya tidak.

Kriiit...

Suara gesekan antara kursi dan lantai terdengar. Bobby yang sedaritadi berkutat dengan dunianya pun mulai terusik, lantas ia pun mendongak mendapati gadis di depannya berdiri sambil melempar pandangan kesal ke arahnya.

"Ah iya, aku melupakanmu. Sampai mana kita tadi?"tanya bobby pada yoojung yang kini merubah ekspresinya melongo.

"Kita bahkan belum memulai percakapan kita sir."Yoojung berucap dengan malas. Ia kembali duduk di kursinya sementara bobby membereskan beberapa lembar kerjanya di atas meja setelah itu ia menyeruput minumannya dengan tenang kemudian fokusnya ia arahkan pada gadis di depannya."Jadi, sudah siap sir?"tanyanya lagi dengan lirikan tajam.

"Baiklah, aku akan mendengarnya. Apa yang ingin kau katakan?"tanya bobby dengan suara tenang dan pandangan datarnya.

"Kau yang mengajakku kemari untuk berbicara, sir."jawab yoojung kesal. Bobby hanya mengangguk lalu tatapannya pada tumpukan kertas itu.

"Bisakah kau ikut seminar ke luar kota? Mr. teddy merekomendasikanmu untuk ikut seminar itu karena menurut beliau kau akan sangat menyukai dan dengan senang hati jika mengikutinya."

Yoojung melebarkan matanya tak percaya,"Mr.teddy!! Oh my god!"ucapnya sangat senang.

"So, kau harus bersiap untuk besok pagi."ucap bobby tenang. Yoojung berdehem lalu melirik bobby acuh.

"Apa aku mengatakan bersedia untuk ikut?"ucap yoojung jual mahal. Berharap dosennya itu mau membujuknya, pasti dia akan ikut. Ini adalah impiannya.

"Jika kau tidak bersedia, baiklah. Aku akan mengajak brenda-"

"Stop! Stop! Apakah aku bilang tidak?"sela yoojung cepat. Ia menatap bobby kesal kemudian ia memakan kue dengan lahap sebelum memulai berbicara lagi."Kau tidak sabaran sekali, sir."tambahnya mencibir.

Serendipity✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang