Aki sedang asik memakan bekal di ruang tengah. Ia bergidik ngeri membayangkan jika bekal yang ia terima adalah kue Red Velvet satu loyang.
Berapa uang jajan yang harus ia kumpulkan untuk membeli sepotong kue Red Velvet? Namun Aki tak mau berlama-lama memikirkannya,lalu kembali makan dengan gembira.
Di tengah keasikannya menyantap 'bekal' yang sangat luar biasa, bel pintu berbunyi mau tak mau ia harus beranjak dan membukakan pintu nya.
Brak!
Pintu depan di banting tanpa perlu Aki membukanya, terlihat dua siluet pemuda dengan asap dimana-mana. Nafas Aki tercekat melihatnya, segera ia menyalakan kipas angin yang membuat asap tadi perlahan hilang.
"SIAPA YANG BERANI-BERANINYA MENGHILANGKAN ASAP KESUCIAN KU!" Teriak salah satu siluet tadi. Teriakannya membuat Aki terdiam, bukan takut hanya saja ia jarang mendengar seseorang teriak kepadanya.
Plakkk
Dengan geram pemuda satunya lagi memukul kepala teman luar biasa nya itu lalu memakinya dengan seruan "Jijik!" setelah itu masuk ke dalam kamarnya tanpa menyapa ataupun melirik Aki sedikit pun.
"Cewek"
Shaki menoleh dan melihat seorang pemuda yang hanya berbeda 5 cm dengannya terus menerus tersenyum lebar, tiba-tiba pemuda itu bersujud di lantai sembari mengangkat tangan.
"Terima kasih tuhan, akhirnya kau mengabulkan doa ku," lalu ia bergumam tak jelas dan mengaminkannya.
Setelah itu, ia berjalan menghampiri Aki seraya mengucapkan "Welcome, my Roommate!"
Entah kenapa Aki merasakan hawa tak enak di masa depan.
•••
Aki tersenyum kaku di sofa dihadapannya 2 pemuda tadi terus menatapnya secara intens. Hanya untuk bernafas saja rasanya sangat sulit, ia bingung pada tatapan mematikan ini.
"Nama lu siapa?"
Aki mendongak menatap asal suara,dengan gemetaran ia menjawab "Askana Shaki kak.."
"Aelah lu Ar jangan kaku-kaku gitu,kasian anak orang"
Mendengar hal itu membuat Aki hanya tersenyum kecut. "Kenalin nih gua Reza, yang dari tadi natap lu gak santai namanya Arza, panggil aja Air paling lu di geplak," ucap Reza dengan semangat, seperti para pahlawan yang ingin mengusir penjajah.
Tiba-tiba Arza bangkit lalu segera pergi dari ruang tengah. "Udah jangan takut begitu, santai aja kayak di puncak. Sini tangan Shaki," ucap Reza berusaha menenangkan Aki.
Perlahan Aki menyodorkan tangannya dan dibalas jabatan oleh Reza. "Kenalin nama gua Reza Artamevia kelas 11-5 dengan impian muda foya-foya, tua kaya raya dan mati masuk surga. Semua bilang apa? Amin," Sontak Aki tertawa mendengar guyonan dari kakak kelas nya.
"Eungg Nama Ak- Saya Askana Shaki kelas 10-2"
"Ga punya impian?"
"Ada kak"
Shaki membenarkan posisi duduknya menjadi rileks. "Impian saya adalah selalu menghirup O² dan membuang CO² secara teratur "
Baik Aki maupun Reza terdiam. Aki kembali tegang apakah perkataanya salah?
"Gud dek. Kakak bangga padamu!" seru Reza yang membuat keheningan tadi sirna lalu mereka bercanda dan adu argumen yang membuat ruang tengah sangat hidup.
•••
Mereka bertiga sedang makan malam di meja makan. Reza maupun Erza tidak ada yang membuka topik untuk membicarakan sesuatu. Ketiganya diam membuat suasana sangat sepi.
"Ekhmm, akhirnya Reza bisa makan empat sehat lima sempurna. Makasih banget ya Aki"
"I-iya kak,"balas Aki seadanya karena yang ia masak hanya spaghetti siap saji dengan beberapa potongan sosis juga telur dan dua gelas susu hangat untuk kedua kakak kelasnya.
"Lu ga suka susu?" tanya Reza tiba-tiba yang membuat tubuh Aki sedikit tersentak. "I-iya"
"Emangnya ngapa? Ahh gua tau! Karena susu itu bikin gemuk jadinya lu gak mau minum kan? Ngaku deh. Pantesan tubuh lu kurus gitu," tuduh Erza kepada Aki.
"Yaelah lu za. Baru ketemu beberapa jam belum sehari nih lu mau bikin anak orang nangis?" Balas Reza yang tidak terima Aki diomeli.
"Lu nolongin dia? Wow jadi Roommate baru kita ini akan menjadi jodoh sehidup semati lu?"
"Kalau iya kenapa? Kalau enggak kenapa? Lu cemburu?" Bentak Reza.
"Satu tahun seatap dengan lu baru liat lu Semarah ini. Kasian gak tega ya ngeliat Dede gemes ini gua omelin?"
"Jaga mulut lu!" ancam Reza dengan mata yang menyorot tajam.
Tubuh Aki tidak henti-hentinya gemetaran melihat pertengkaran yang terjadi di hadapannya. "Kak.."
"Diam!" Bentak Erza yang mendengar suara Aki. "Lu tadi ngebentak? selama satu tahun gua seatap dengan lu baru liat gua lu semarah ini," balas Reza.
Brakk
"Sialan!" teriak Erza setelah memukul meja makan lalu ia pergi dari meja makan, entah kemana.
"Shaki gapapa kan?"
Aki menoleh kepada Reza. "Iya, gapapa kok kak"
"Gua balik ke kamar dulu ya. Makasih banyak makan malamnya sama mohon maaf untuk yang tadi"
Reza kembali ke kamarnya dengan sedikit mengacak rambut Aki. Aki terdiam bukan karena sikap Reza kepadanya namun ia sedang memikirkan bagaimana membuat Erza bersahabat dengannya.
-Tbc
GA NYANGKA BAKAL ADA KONFLIK SECEPAT INI
Menurut kalian lebih baik Roommate itu seperti apa?
Silahkan komen disini
-Rainy
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate
Teen FictionSeorang gadis tinggal seatap dengan kakak kelas? Inilah awal kehidupan Aki dan kedua kakak kelasnya yaitu Arza lelaki badboy namun diam-diam sangat menyukai boneka unicorn dan Reza titisan lambe turah. . . . . . . . . . . . . . Amazing cover by @ari...