Aku Tahu

319 54 2
                                    


Kyungsoo prov

Setelah perkuliahan selesai, aku langsung pulang dan tentu diantar oleh kekasihku kim donghyuk

Saat ini aku dan donghyuk sedang ada diruang tamu, sekedar menonton tv dan bercanda saling melempar senyum, tiba-tiba terdengar suara rusuh, aku yakin itu abangku dan yah.... Temennya itu sikai

Tiba-tiba abang melihat kearahku dan dia hanya menyuruh kai untuk keatas

"dek sini, abang mau ngomong"

"disini aja kali bang, eoh iya kenalin ini.... "

"ga usah basa-basi.... Ikut abang"

Yah bang suho emang ga bakal setuju kalau aku pacaran, malah dia sering nyuruh aku pacaran dengan kai, katanya apalagi yang dilihat dari kai dia tampan pinter semua wanita dikampus banyak yang suka juga dan bla bla bla

"apa sih bang"

Kali ini abang membawaku kedapur

"ya.... Suruh siapa bawa namja kerumah"

"abang sendiri bawa namja"

"yakk...."

"bang, kyungsoo udah gede dan kyungsoo bisa pilih mana yang pantas buat aku"

"kamu ga pernah hargai perasaan kai kyung, empat tahun, dia ngejar kamu dan kamu,,, "

"sudah aku katakan aku tak suka, aku tak mencintainya"

"lalu... Donghyuk kamu cinta mati begitu"

"abang... Bukan begitu"

"lalu??? Pengalihan untuk kai, supaya dia tak mendekatimu lagi"

"buk-an"

"lalu??? Apa kyung, abang malu kai itu orang baik dan kau sia-siain"

"baik saja tak menjamin bang, dan aku risih deket-deket dengannya, aku ga nyaman, aku ngehargain dia deket-deket karna dia temenmu bang"

"risih??? Memangnya dia pernah ngapain kamu"

"tidak, aku ilfeel aja kalo liat dia, ah entahlah... Pokonya benci titik"

"baiklah nanti abang sampein sama kai, buat jauhin kamu dan kalau bisa cari yeoja tercantik dikampus"

"terserah abang dan kawan abang saja"

Selalu bertengkar karnanya, lagian kalo aku suka dari dulu udah aku terima

"eoh kai ngapain disini"

Mampus kai dari kapan berdiri disitu,  aku sedikit melihat kearahnya, entahlah senyumnya sulit diartikan

"maaf bang ganggu, tadi mommy nelfon aku harus pulang"

"latihan debat gimana kai"

"bisa besok aja bang, kalo mau kerumah aja, atau besok diperpustakaan aja"

Wajahnya tersenyum tapi kalimatnya datar, bukan seperti kai biasanya, biasanya dia menyapaku dan sediki memberi gombalan

"ya sudah, hati-hati dijalan"

"salam buat tante bang"

"iya"

Mwo??? Aku dilewat begitu saja, ini bener-bener bukan kai, iya bukan kai
Setelah saling salam perpisahan dengan abang dia keluar begitu saja, mana kai yang dulu, kai yang suka gangguin aku

"woiii ngapain ngelamun, urus sana pacarmu didepan"

"bang, itu tadi kai kan"

"bukan, arwahnya"

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang