6. Sepeda

273 34 1
                                    

Mereka berdua duduk dengan canggung dimobil, seperti biasa Jisoo hanya menatap jendela dan Taeyong selalu melirik ke arah Jisoo.
"Ka- kamu mau mendengarkan musik?"

"Uuh? Yaa" Jisoo menoleh dan mengangguk

Taeyong lalu menyalakan musik dimobilnya, "apa yg kamu suka?"

"Huh? Aku? Bolehkah menggunakan ponselku saja?" Jisoo mengeluarkan ponsel pink nya dan menyerahkan pada Taeyong

"Tentu saja" Taeyong mengangguk dan tersenyum sambil menerima ponsel Jisoo
"ini yg aku harapkan, aku ingin tahu seperti apa selera musikmu"

Jisoo mulai memilih musiknya
PLAY : BIGBANG - IF YOU

I'm looking at her, getting farther away
She becomes a small dot and then disappears
Will this go away after time passes?
I remember the old times
I remember you

"Aku belakangan ini menyukai musik bigbang"

"Wah seleramu cukup keren Jisoo"

"Kamu juga menyukai musik Bigbang?"

"Aku jarang mendengarkan musik"

Jisoo mengangguk kemudian bersenandung, perlahan-perlahan Taeyong ikut bernyanyi

"Jisoo"

"Uh ya Taeyong ada apa?"

"Kamu terlihat canggung saat bersama ku, tapi saat dengan Yuta bahkan Baekho kamu terlihat akrab?"

Jisoo menoleh "Apakah terlihat mencolok?" Taeyong mengangguk

"Sebenarnya aku mendapat sedikit trauma, waktu di Amerika aku dekat dengan teman yg sudah memiliki pacar dan kekasihnya cemburu dan membenciku saat itu"

Taeyong menoleh. Lalu Jisoo melanjutkan
"Bukan hanya canggung saat dekat denganmu, aku bahkan canggung dengan Seungjae. Aku hanya menjaga jarak pada pria yg memiliki kekasih. Bukan aku merasa sok cantik atau semacamnya. Aku hanya tidak ingin perempuan lain terluka karna aku berteman dengan kekasihnya, aku juga pasti akan melakukan hal yang sama jika aku memiliki kekasih tidak ada persahabatan pure antara laki-laki dan perempuan salah satunya pasti akan jatuh"

"Benar, tidak ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan, dan yg terjatuh adalah aku.
Aah jadi karna aku berkencan dengan Jennie jadi kamu merasa canggung dan harus menjaga jarak. Akhirnya aku mengerti. Syukurlah kamu tidak benci padaku"

"Aku pikir kamu benci padaku" Jisoo dengan cepat menggeleng lalu keduanya tersenyum.

"Kenapa kamu sampe punya pikiran kaya gitu yong? Kamu orang yang baik"

"Engga apa-apa. Makasih ya jis"
Tidak terasa setelah 1 jam perjalanan akhirnya mereka sampai dirumah Jisoo.

Taeyong turun untuk membukakan pintu mobil Jisoo. Tapi Jisoo lebih dulu membukanya membuat kening mereka berbenturan cukup keras karna keduanya sama sama terburu-buru. "Awww" Jisoo jatuh terduduk dan Taeyong mundur kebelakang mereka sama-sama kesakitan dan memegang keningnya terlihat memerah.

Jisoo berdiri didepan gerbangnya dan Taeyong berdiri didepan mobilnya. Keduanya sama sama terdiam.

"Taeyong makasih udah nganterin aku" Jisoo membuka suaranya "iya sama sama jis" lalu keduanya terdiam lagi... canggung

Lalu Taeyong terkekeh melihat kening Jisoo. Jisoo bingung "why?"

"Keningmu" Jisoo memegang keningnya dan merasa sakit lalu dia tertawa "hei seharusnya kamu juga ngaca" keduanya tertawa dengan keras.

The Truth | TaesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang