01. Kenal

9 2 0
                                    

Ingin rasanya aku melupakanmu dan mencari orang yang baru, tetapi kenapa hati ini terus menolak?

-Naufal Alexander Reyhan.

***

Hari ini adalah hari paling disukai seluruh murid kelas XI-MIPA 1. Karena dari jam pelajaran pertama hingga pulang adalah pelajaran olahraga, yang artinya mereka semua bisa bebas.

Guru-guru pun mengidzinkan murid-murid yang lain tidak belajar dikarenakan banyak rapat-rapat tentang acara pensi yang diadakan bulan depan.

"Han, lo gak cape apa daritadi main basket mulu?" Tanya Karin disela minumnya.

"Gak," jawab Hana, "Lo kalo mau istirahat, gih duluan." Lanjut Hana sambil terus men-dribble bola basket.

"Yaudah gue ngantin dulu," lalu Hana hanya mengangguk. "Lo kalo mau nyusul gue di warung Pak Jaeng." Lanjut Karin hingga ia pergi ke kantin.

Hana memang suka basket, ia mahir dalam bidang olahraga. Bukan hanya pintar dalam hal pelajaran. Makannya dia sangat dibanggakan kedua orang tuanya.

Banyak keluarganya yang membangggakannya juga, tetapi karena suatu peristiwa, Hana menjadi orang yang berbeda.

"Sendirian aja," ujar siswa yang lagi meminum Aqua botol sambil menatap kedepan.

"Lo kalo ngomong sama gue, arah matanya ke gue." Ketus Hana kesal.

"Pengen banget emangnya gue liatin?" Lalu ia nengok menatap mata biru Hana.

"Dih ke-PDan lo." lalu Hana pergi dengan men-dribble basket.

Cowok tadi hanya tersenyum tipis lalu ia mengejar Hana dan mengambil basket yang ada di tangannya.

"Heh ngapain sih, disana masih banyak basket yang nganggur!" Kesal Hana.

"Gue maunya ini,"

"Balikin gak!"

"Ngga mau."

Hana yang kesal memutuskan mengambil basket baru daripada harus bertengkar dengam cowok angkuh itu.

Tiba-tiba cowok angkuh itu menarik pergelangan tangan Hana yang membuat Hana berbalik.

"Maaf. Nih, gue balikin." lalu ia mengasih basketnya ke Hana.

Hana hanya menerimanya tanpa mengucapkan kata 'terima kasih'.

"Gue baik kan? Udah dikasih gak bilang makasih." Cowok itu lalu menahan tawanya karena Hana hanya diam seribu bahasa.

"Makasih." Ketus Hana.

"Mata lo kenapa? Kok merah?" tanya cowok itu.

"Tuh yang kemaren pulpen tolol emang." kesal Hana sambil menyeka keringat.

Cowok itu terkekeh lalu tersenyum simpul. "Lo dari dulu sampe sekarang sama ya." Lalu dia memutus kan untuk pergi ke tempat duduk.

Hana bingung. Dari dulu? Bagaimana dia tau sifat Hana dahulu? Sedangkan dia baru ketemu cowok itu kemarin.

Hana pun mengikuti cowok itu duduk. "Lo siapa sih?"

Cowok itu hanya tersenyum simpul.

"Lo bener-bener gatau gue ya?" Tanya cowok itu kepada Hana.

"Iya gue tau kok lo terkenal disekolah ini, tapi gue kan baru dateng disini, kaya kata lo kemaren. Gue baru disini." Jawab Hana seakan-akan melampiaskan amarah karena kemarin.

Broken Start.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang