Spent Time with You

369 66 19
                                    

Day 28

Hari ini adalah hari Minggu, hari di mana semua orang beristirahat dan melepas lelah setelah satu minggu bekerja.

Tidak terkecuali Daniel. Hari ini Daniel bangun pagi untuk berolahraga. Jogging keliling komplek, rutinitas Daniel pada hari minggu.

Daniel membuka pintu apartemen dan disana ada Jihoon yang sedang menyiapkan sarapan untuknya.

"Niel mandilah. Aku sudah menyiapkan sarapan, makanan favoritemu. Oyah, temani aku ke supermarket ya! Banyak bahan makanan yang habis."

"Baiklah, aku mandi dulu ji."

Jihoon POV

"Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin! Semangat Ji! Aku harus kuat agar dapat menghadapi ini semua."

Jihoon mengintip ke dalam kamar tidur mereka, suara shower yang masih menyala, menandakan Daniel yang masih berada di dalam kamar mandi. Jihoon berpikir untuk membereskan tempat tidur mereka.

"Astaga Niel.. Kenapa kau tidak memakai baju?" Jihoon terkejut melihat Daniel yang keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang melilit di bagian pinggangnya. Jihoon reflek menutup matanya dan meneguk kasar salivanya, tanpa sadar pipi Jihoon mulai merona.

Entah sudah berapa lama mereka tidak berhubungan intim. Jangankan berhubungan intim, entah kapan terakhir kali Jihoon melihat otot perut Daniel yang tercetak keras dan kencang disana.

"Ah, a-aku tidak tahu, kau berada di kamar, tadi aku lupa membawa baju ke dalam kamar mandi, Ji." Jawab Daniel sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ya sudah, cepat kau pakai bajumu. Aku akan keluar."

Daniel sudah memakai baju casual dan berjalan ke arah ruang keluarga dengan rambut yang masih basah.

"Kemarilah Niel. Aku akan mengeringkan rambutmu. Duduklah disini." Jihoon sudah menyiapkan hairdryer di tangan kanannya dan menepuk nepuk sofa agar Daniel mendekat ke arahnya.

"Tidak Ji.. Tidak perlu, nanti juga akan kering dengan sendirinya."

"Kemarilah Niel , aku akan membantumu.Ya ya ya. Kali ini saja.." Jihoon memohon sambil mengerucutkan bibirnya dan memberikan puppy eyesnya.

Daniel mendudukan dirinya di sofa. Dan Jihoon mulai mengeringkan rambut Daniel. Aroma mint menguar dari rambut Daniel. Aroma kesukaan Jihoon.

"Niel~ah biasakan untuk mengeringkan rambutmu. Kau mempunyai kebiasaan keramas sebelum tidur dan lupa untuk mengeringkannya. Itu akan membuatmu pusing dan juga rambutmu akan cepat rontok dan rapuh."

Daniel menjawab dengan menganggukan kepalanya.

"Selesai.. Sekarang kau sudah terlihat lebih tampan, Niel" Jihoon tanpa sadar mengelus pucuk kepala Daniel. Jarak mereka yang sangat dekat membuat keduanya diam terpaku dan saling memandang.

"Ah maaf, Niel" Jihoon langsung menjauhkan tangannya. Wajah Jihoon memerah dan langsung memalingkan mukanya agar Daniel tidak dapat melihatnya.

"Tidak apa Ji, ayo kita sarapan terlebih dahulu." Daniel beranjak dari sofa dengan kupingnya yang memerah.

Daniel POV
"Kenapa wajah Jihoon memerah seperti itu? Apakah dia demam?"

Jihoon ternyata menyadari kuping Daniel yang memerah. Jihoon tersenyum kecil sambil menenangkan debaran jantungnya yang belum berhenti dari tadi. Sudah lama Jihoon tidak merasakan perasaan seperti ini.

Setelah sarapan mereka lalu berangkat ke Supermarket yang tidak jauh dari apartemen mereka.

__Let's Get A Divorce__

Let's get a divorce 💔 [NIELWINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang