Bagaimana aku tidak jatuh cinta jika setiap harinya dijaga seperti permata dan diperlakukan layaknya seorang putri Raja
******
" Ka.. Lo tega gak sih biarin cewek sendirian di jalanan?," Azka menjauhkan ponsel dari telinganya demi melihat nama Nadine yang tertera di layar ponsel.
"To the point please." jawab Azka dengan suara serak khas bangun tidur.
"Hehe. Jemput gue dong ka, gue lagi di Gramedia ini abis nyari novel".
Demi apapun, Azka baru tidur selama 30 menit dan sekarang disuruh nyetir,? Berjalan keluar rumah saja rasanya malas.
"Ayolah ka. Lagian ngapain sih dirumah?, Mending jalan sama gue biar gak keliatan banget jomblonya".
"Kesana tadi naik apa? Yaudah pulangnya juga naik itu aja."jawab Azka malas.
"Oke jadi lo tega ngebiarin gue naik angkot,nanti kalau gue di beg-".
"Iya gue kesana".
Klik. Azka mematikan telpon secara sepihak, keinginan untuk melanjutkan tidur sudah lenyap seketika, sedangkan Nadine merasa bangga sendiri dengan ide cemerlang yang mampu membuat Azka menghentikan aktivitas tidurnya
Setelah hampir 2 jam menunggu, akhirnya bola mata Nadine menangkap keberadaan Azka, Nadine melambaikan tangan guna memberi tau keberadaannya pada Azka, Azka yang melihat itu pun langsung berjalan menuju kursi yang diduduki Nadine
"Anjir lama banget, karatan gue disini." protes Nadine kesal karena sudah 2 jam menunggu kedatangan Azka
"Tadi gue mandi dulu,kalau nggak mandi mana bisa gue kesini, gue nggak mau mati gara-gara jemput lo,nggak keren banget najis".
"Wah parah.. jadi lo nggak mau mati demi menyelamatkan gue?," Nadine memasang muka sok terkejut
"Ya nggak lah, rugi banget gue mati demi cewek nyebelin yang suka ganggu weekend orang kek lo".
"Udah tugas gue buat jagain Lo", ucap Nadine menirukan gaya bicara Azka detik kemudian ia melanjutkan ucapannya, " Sebatas itukah perjuangan babang Azka untuk menjaga dedek Nadine?," Nadine menggeleng-gelengkan kepalanya sok dramatis.
Azka memutar bola matanya malas,kemudian kedua tangannya mencengkram bahu Nadine" Gue nggak mau mati demi Lo, tapi gue mau bertahan hidup karena Lo ".
Anjir baper parah.
Siapapun tolong culik Nadine sekarang juga!.
"Ga usah baper juga kampret. Kelamaan jomblo sih." ledek Azka seraya melepas cengkeramannya dari bahu Nadine
Azka anjing!
Sialan ahk Tayi!
"Najis juga gue baper sama jomblo lumutan kek lo." ucap Nadine lalu meninju perut Azka dengan jurus tinjuan maut Wiro sableng yang baru dipelajarinya
"Sakit anjir, Lo mau gue mati?," ringis Azka akibat tinjuan cewek bar-bar macam Nadine
"Jangan mati dulu dong Azka ganteng,masa Lo mau mati dalam keadaan jomblo?, ntar nggak ada yang nangisin kan kesian Lo nya." tutur Nadine dengan lagak sok prihatin
"Ah anjir. Nyesel deh gue jemput lo".
"Udah nggak usah marah,ayok pulang nanti gue traktirin Lo bakso". Azka menegakkan tubuhnya spontan ketika mendengar kata 'bakso', sakit akibat tinjuan Nadine pun hilang begitu saja, "Tapi abis itu Lo beliin gue novel ya," lanjut Nadine.
"Sialan". Umpat Azka lalu beranjak menuju motor kesayangannya, sedangkan Nadine mengekori Azka dengan tawa kerasnya .
******
"Abis ini mau kemana?," tanya Azka pada Nadine yang masih serius menghabiskan baksonya .
"Tumben nggak ngajak langsung pulang?".
"Tadikan Lo sendiri yang bilang mau jalan sama cowok ganteng kayak gue".
"Najissss ".
"Kerumah gue aja ya,sekalian ajak Rizky sama Rafly," Ucap Azka yang disetujui oleh Nadine.
******
"Abis darimana aja?". Tanya Rizky."Biasalah ky, sekarang kan emang lagi zamannya yang bikin janji telat datang," sindir Rafly.
Azka bergidik ngeri melihat raut wajah kedua sahabat gobloknya menjadi menyeramkan,sepertinya mereka kesurupan setan valak
"Abis darimana?," Tanya laki-laki paruh baya yang baru muncul.
Ada apa ini?, kenapa mereka menanyakan hal yang sama?
"Apa pantas malem-malem gini berduaan sama anak gadis orang?".
Azka bungkam,selama ini orang rumah tidak pernah mempermasalahkan tentang kedekatannya dengan Nadine pasalnya dia sudah terlampau sering mengajak Nadine jalan-jalan dan mampir kerumahnya sebelum mengantar Nadine pulang
Kenapa semua orang dirumah ini mendadak menyeramkan?, apa mungkin sepeninggalannya tadi rumah ini dimasuki makhluk tak kasat mata,sehingga merasuki orang yang ada didalamnya?
"AZKAA DIANGGARAAAA".
"Abis jalan." jawab Azka seadanya.
Nadine yang sedari tadi berdiri disamping Azka menegang,lidahnya kelu,kemudian ia merasa jemarinya digenggam erat oleh Azka, Nadine merasakan kehangatan menjalar di tubuhnya.
"Siapa suruh gandengan?" .
Sontak. Nadine berusaha melepaskan genggaman tangan Azka,namun Azka mengeratkan genggamannya sehingga jari mungil Nadine tidak kuasa memberontak.
"Ap-"
"Iya iya tau kok udah besar juga,lagian Papah bercanda", potong pria paruh baya itu dengan cepat, "Rafly sama Rizky yang punya ide," lanjut Papah Azka
"Terus Papah setuju?," tanya Azka tidak habis fikir dengan papahnya yang sudah mulai terkena virus kegoblokan dua sahabatnya.
"Iya dong, ternyata hasilnya memuaskan juga bisa liat wajah pucat kalian berdua Hahahaha".
Azka mendelik kearah dua biang kerok yang tengah nyengir-nyengir tanpa dosa
"Sialan".
******
Vote+comennya sayangkuhh
Gajel bat ya?? Sadar kok akuh,wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
What's wrong with my love?
Teen FictionBagaimana aku tidak jatuh cinta jika setiap harinya kau selalu ada, bukankah cinta ada karena terbiasa? terbiasa bersama salah satunya.