(20)

2.6K 219 12
                                    

Author's POV on

Dengan tidak semangat (namakamu) berjalan melewati koridor untuk menuju ke kelas nya. Pikiran nya masih penuh dengan kejadian kemarin , mungkin bagi orang awam kejadian itu hanyalah biasa tetapi tidak bagi dirinya yang sama sekali tidak pernah dibentak oleh siapapun apalagi sampai pada kekerasan fisik.

"(Nam)." Sapa seseorang saat (namakamu) sudah memasuki kelasnya.

Tetapi , (namakamu) tak mengindahkan sapaan tersebut dan tetap berjalan melewati orang tersebut.

Orang itu pun menarik pelan tangan (namakamu) , "Hey."

"Eh?" Ucap (namakamu) tersadar dari lamunan nya.

"Saaih?"  Lanjutnya sambil menautkan alis---bingung.

"Ngelamunin apasih hm? Tadi di sapa ga dijawab."

"Ehh , gapapa kok." Ucap (namakamu) memberikan fake smile nya.

"Gausah dipikirin yang kemaren . Inget kata kak sohwa."

"Iya ih. Yaudah aku duduk dulu ya? Oh ya aku pagi ini gabisa nemenin ke kantin , gapapa kan?"

"Yaudah gapapa , sana duduk. Aku sama adam."

Setelah (namakamu) duduk di samping shindy , saaih pun melanjutkan jalannya yang sempat tertunda menuju kantin bersama adam.

"BEBEB SAAIH!!" Teriak seseorang , siapa lagi kalau bukan abigail.

Saaih tak menggubris abigail , dan memilih tempat duduk setelah ia memesan makanan tadi.

"Ih , kok bigail di cuekin sih bebeb mah." Ucap abigail sambil memanyunkan bibirnya.

"Lo tuh apa apaan sih! Risih tau gak!" Bentak saaih

"Ihhh , bebeb mah gitu ish."

"BODOAMAT! Amat aja gak bodo kaya lo!" Bentak saaih sambil berdiri.

"Pergi yo dam. Muak gue disini!" Lanjutnya lalu melangkah meninggalkan kantin yang ramai karena perdebatannya dengan abigail tadi.

Sesampainya di kelas emosi saaih langsung hilang saat melihat (namakamu) tertawa. Moodnya seakan kembali lagi dengan sangat cepat.

"Saaih , ngapain disini? Ini udah masuk , gamau masuk?" Tanya guru bahasa indonesia yang mengajar kelas saaih.

"E-eh ibuu. Ini baru mau masuk bu hehe."

"Itu tadi dia liatin (namakamu) bu jadinya ga kedip!" Ujar adam dan seketika membuat seluruh kelas menjadi riuh.

"Sudah sudah , semuanya diem dan kamu saaih segera duduk." Ujar sang guru.

Saaih pun mengangguk dan berjalan menuju bangku nya.

*****

Bel pulang telah berbunyi 5 menit yang lalu. Saaih , adam , shindy dan juga (namakamu) masih duduk duduk di pinggir lapangan ditempat duduk yang sudah disediakan.

"Eh , main yuk. Kerumah siapa gitu. Gabut nih dirumah" ajak adam.

"Iya , gue juga home alone." Timpal shindy.

"Ayok aja , sekalian ngerjain matematika yang tadi aja , besuk ada pelajarannya." Ucap (namakamu).

"Dirumah gue aja hayukk , gue lagi free ga ngedit." Usul Saaih.

"Yang ada nanti kita main dirumah lo , gajadi ngerjain." Kata adam.

"Ihh , gapapa . Seru tau , udah kangen juga sih sama mereka." Ucap (namakamu) antusias.

"Baru juga kemaren ke sana!" Sindir shindy.

"Oalahh , jadi sekarang sering kesana tohh." Kompor adam.

Lucky X SaaihalilintarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang