Beginning

75 3 0
                                    


Cinta itu tak pernah salah. Pasangan yang hanya salah satunya saja yang mencintai dan satunya tidak mencintai itu lah yang salah. Mencinta dan dicinta ? Haruslah seimbang.

 
Seorang gadis mungil dengan gaun hitamnya nampak elegan dan dewasa sedang duduk di sebuah restaurant terkenal di Korea Selatan. Di depannya ada seorang lelaki yang baru saja menempatkan dirinya pada meja yang sama dengan gadis tersebut.

" Mianhaeyo saya terlambat, ada sedikit urusan bisnis dan macetnya jalanan membuat saya terlambat, Bae-ssi, " ucap lelaki berkemeja putih dengan setelan jas hitam sedang memperbaiki letak kacamatanya.

" Irene saja dan jangan terlalu formal, panggil saja Irene, Oppa." Ucap Irene sambil tersenyum, senyum yang agak dipaksakan tapi dibuat terlihat normal.

Bagaimana tidak? Ia sudah duduk lebih dari setengah jam untuk menunggu orang tersebut datang. Tapi tidak mungkin Irene marah karena yang Ia tunggu adalah seseorang yang ingin dijodohkan padanya untuk kesekian kalinya.

" Baiklah Irene-ah, kenalkan sekali lagi, Lee Hyun Bin. Panggil saja Hyunbin, " ujar lelaki tersebut sambil menahan senyum dan muka bersemu merah karena dipanggil Oppa. Malam itu mereka habiskan dengan menikmati menu yang disajikan dan saling bercerita tentang diri masing-masing.

Di meja lain di tempat yang sama terlihat seorang lelaki tampan lari tergesa-gesa menuju meja tengah restaurant. Dengan paras tampan nya, membuat Ia terlihat menarik dan diperhatikan semua orang tak terkecuali Irene dan Hyunbin.

" Maafkan aku terlambat, sepertinya aku tak punya waktu lama untuk duduk makan denganmu. Sebaiknya pulang saja, " ucapnya kemudian membalikkan badan untuk segera pergi. Wanita cantik itu terperangah dan seketika marah terhadap lelaki tersebut.

"Yaaa, Taehyung !! Aku sudah menunggu satu setengah jam lebih dan kau malah menyuruhku pulang sekarang ? " ucapnya sambil mengambil gelas lalu menumpahkan isi gelas tersebut ke punggung lelaki bernama Taehyung dan segera pergi dari tempat tersebut sambil menghentakkan kaki dengan bibir kerucut. 

Taehyung menengadah ke atas menyisir rambut dengan jari-jari indahnya sambil menghela nafas, memperlihatkan keindahan dirinya pada semua orang yang ada di restaurant tersebut. Beberapa orang sesekali mencuri-curi pandang terhadap wajah tampan tersebut. Ia melangkahkan kakinya yang jenjang ke meja kasir untuk membayar pesanan gadis tadi dan segera melenggang pergi dari restaurant tersebut.

Taehyung masuk ke mobil sport mahalnya dan langsung mendapat ceramah dari sahabatnya Park Jimin.

" Bisakah kau tak melibatkan aku lagi, Tae ? Kau tahu ini sudah yang ke-10 kali kau disiram. Mengapa tidak jelaskan saja kalau kau tak menyukainya dan kalian berakhir dengan baik. " Yang diceramahi tak memperdulikan dan hanya melepaskan jas nya yang sudah basah sambil melemparkannya ke arah Jimin, berharap sahabat disampingnya ini bisa diam sejenak.

Jimin mengembuskan nafas kasar melihat perilaku sahabatnya ini. Benar ucap Jimin, ini sudah ke-10 kalinya Ia melihat kejadian ini. Bagaimana setiap kali melihat pakaian mahal Taehyung basah karena disiram oleh gadis-gadis yang akan dicalonkan Nyonya Kim untuk menjadi istri sahabatnya ini. Tetapi Taehyung terus menolak dan membuat marah setiap gadis yang telah diajak makan malam dengannya.

Jimin mengerti kenapa Taehyung begini. Jimin sendiri pun kalau berada diposisi Taehyung akan menolak untuk dijodohkan walaupun calon yang ditawarkan Nyonya Kim semua berasal dari keluarga terpandang di Korea Selatan. Belum lagi menyangkut luka lama Taehyung yang tak kunjung sembuh meski sudah lebih dari setahun terlewati membuatnya tak pernah ingin berdekatan dengan gadis manapun.

" Baiklah sepertinya kita harus beristirahat sebentar, " ucap Taehyung sambil memasang senyum kemudian dengan cepat mengendalikan setirnya melaju menjauh dari restaurant ke sebuah Bar di pusat kota Seoul.

                                     ~~~

" Hei, bro sudah lama tak kesini, " ucap seorang lelaki yang sedang bersender dimeja bartender dengan memegang segelas minuman beralkohol ditangannya.

Taehyung tertawa tanpa menjawab pertanyaan lelaki tersebut dan segera memesan minuman beralkohol tinggi juga untuknya. Alis lelaki yang bernama Hoseok itu pun berkerut dan beralih memandang Jimin yang menyapanya dengan hangat.

" Lagi? Aku benar-benar tak percaya kali ini kau menolak gadis yang merupakan anak terkaya ke-3 di Korea Selatan. Hebat Tae, " ucap Hoseok sambil menepuk pundak Taehyung berkali-kali dan memberi tanda jempol kepada Taehyung. Taehyung hanya meringis tanpa membalas perkataan Hyung-nya yang sudah Ia kenal sejak bersekolah di bangku menengah atas.

Disisi lain, di meja paling ujung ruangan tersebut seorang lelaki sedang duduk sambil sibuk memperhatikan layar persegi panjang miliknya untuk berbunyi. Ia sesekali menatap layar persegi panjang tersebut menunggu panggilan dari seseorang, namun nihil. Layar persegi panjang tersebut hanya menunjukkan layar hitam yang memantulkan wajah lelaki berkulit putih pucat tersebut yang sedang tersenyum tipis, kemudian menengguk habis isi gelas terakhirnya. Gadis sexy yang berada disekelilingnya pun tak Ia hiraukan karena sibuk menunggu panggilan tersebut.

Dari kejauhan nampak ketiga lelaki yang tadi berada di meja bartender melangkah ke arahnya dengan sebotol penuh berisi cairan alkohol dengan kadar tinggi, Vodka. Ia tak bergeming dan tak menyadari bahwa gadis-gadis sexy yang sedari tadi duduk bersamanya tergantikan oleh ketiga lelaki tersebut.

" Mau minum bersama, Min Yoongi-ssi ? " kata Taehyung sambil meletakkan satu botol Vodka dengan senyum merekah di wajahnya. Yoongi tersenyum tipis seraya menggangguk dan melayangkan tatapannya pada ketiga orang yang sedang berdiri di depannya. Ia sekilas menyipitkan matanya menatap kurang percaya dengan apa yang Ia lihat di depannya. Ketiga orang yang sangat berpengaruh di Korea Selatan mengajaknya minum bersama.

Tak bisa dipungkiri dari gaya ketiganya sudah menunjukkan bahwa mereka merupakan orang terpandang. Akan tetapi, Min Yoongi - lelaki berparas pucat tersebut juga termasuk salah satu orang terpandang di Korea Selatan, hanya saja Ia tak sebanding dengan mereka. Malam itu pun mereka habiskan untuk berbincang ringan sambil melupakan masalah masing-masing dengan minuman beralkohol di depan mereka.

Hai, readers:)
Maaf aku anak baru nih dlam bikin ff
Smoga kalian suka ya

Be My FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang