Cahaya mentari menembus jendela dan menyinari wajah gadis itu. Tetapi cahaya itu tetap saja tak bisa menariknya keluar dari alam mimpi.
"RAAAA!! BANGUN! SUDAH BERAPA KALI EMAK BILANG KALO KAMU TUH CEWE! CEWE ITU BANGUNNYA HARUS PAGI!" teriak seorang wanita sambil siap-siap menyiram anaknya itu dengan ember berisi air.
"Uuhhh, 5 menit lagi maaa."
"BANGUN NGGAK?! KALO NGGAK EMAK SIRAM NIH!"
"OK OK MA, VINRA BANGUN!" seru anaknya itu.
Ia segara berlari dan melakukan 'ritual' tiap pagi.
~[×]~
Masih setengah mengantuk, Evinra menaruh tasnya.
"Hoaaaahhmmm, ngantuk banget."
Seseorang tiba-tiba merangkulnya dari belakang, sontak ia menoleh pada sahabatnya, Zyund Alexander.
"Pagi Raaa!"
"Pagiii," kata Evinra, lalu menguap lagi.
"Ngantuk? Nih," Zyund memasukkan sesuatu dalam mulut Evinra.
Tak bisa menahannya, Zyund mengeluarkan senyuman jahilnya. "Gimana? Enak kan?"
"ASEEEEEMMM BANGETTTT."
"Tapi nggak ngantuk lagi kan? Di iklan sih katanya bikin gak ngantuk," Ia menunjukkan bungkusan permen yang dibelinya di warung.
"Iya sih, thanks Yun."
"Sama-sama," ia menunjukkan senyuman killer yang memikat banyak kaum hawa. "Tapi jangan panggil gue 'Yun', kan udah gue bilang panggil aja 'Alex' kek yang lain."
Evinra yakin senyuman tadi sudah membuat banyak 'fans' Zyund klepek-klepek.
"Gapapalah, biar gak mainstream," sungut Evinra tidak mau kalah.
"Serah lo dah."
Evinra menyunggingkan senyum kemenangan.
Tangannya berusaha meraih botol minumnya, tetapi benda yang dicari tidak terlihat dimanapun.
"Shit, botol minum gue ketinggalan."
Kakinya mulai melangkah untuk membeli air di kantin.
"Eh, Ra, mau kemana? Kantin?" tanya Zyund.
"Iya."
"Ikuuuuuttt."
Mereka pun keluar kelas dan berjalan di koridor yang penuh dengan siswa.
"Anu Zyund, bisakah kita berbicara sebentar?" pinta seorang gadis yang mendekati mereka dari belakang.
"Sori Ra, ntar gue nyusul," ucap Zyund.
Evinra hanya membalasnya dengan anggukan.
"Gini nih gak enaknya temenan sama cowo paling populer di sekolah," batinnya.
Ia membalikkan tubuhnya, dan baru akan kembali berjalan ke kantin ketika ia menubruk seseorang.
"... Lo gak berubah ya," kata orang itu.
Evinra yang terkejut sontak melihat ke arah orang itu.
"Lo?! Ngapain lo disini?!!!"
"Sekolah," kata orang itu.
"Kenapa dari seluruh sekolah yang ada di muka bumi, dia harus sekolah di sini?!"
Seakan bisa membaca pikirannya, orang itu berkata, " karena gue kangen sama lo,"
Curhatan Author:
Bukan, ini bukan Author Note, tapi Curhatan Author. Author Note itu mainstream. #gajeYeyyy chapter pertama selesai, meskipun pendek pake banget lagi.
Jangan protes kenapa pendek, kan ini baru prolog :v.
Jangan lupa voment yaw ( ͡° ͜ʖ ͡°).
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is It?
Teen FictionEvinra Briana, gadis biasa dengan kehidupan biasa. Seperti hari biasa lainnya, ia menemui hal-hal yang telah menjadi kesehariannya. Tetapi hari ini berbeda, Hari ini, di menemui masalah terbesar dalam hidupnya. "Lo yakin dia bukan stalker? Dia ngiku...