Hari Sial

1.3K 22 0
                                    


Disebuah rumah tepatnya disebuah kamar.  Ada seorang gadis yang sedang memandang bulan yang bersinar dilangit sana.  Ia adalah Swara Godadia,  ia memandang takjub bulan itu.  Tiba-tiba gadis lain datang, yang tak lain adalah Ragini Godadia,  kakak dari Swara.

"Swara...  Yuhu!!! Aku bawa White Cocolate...  "Serunya heboh berputar-putar membawa coklat berbentuk persegi. Saking riangnya,  ia tidak sadar kalau disitu ada meja,  jadi akhirnya oa tersandung dan jatuh, untunglah jatuh kekasur.  Tapi Swara hanya menatap sekilas lalu menatap bulan itu lagi.  "Sial! Kakaknya jatuh,  bukan ditolongin..  Apalah.. Ini malah tetap fokus kebulan?  Apa yang kau lihat dibulan hah? "

"Bulannya bersinar sangat terang,  cantik pula..  Apa disana ada alam peri? " Ragini langsung tertawa terbahak-bahak. 

"Hahahaha...  Apa?  Alam peri???  Hahaha... Hei..  Kau ini habis tidur dimana,  kenapa ada alam peri segala?  Ya Ampun Swara..  Alam peri itu tidak ada!!! Itu hanya ada di dalam dongeng anak-anak saja! " Tegas Ragini memakan coklat yang ia potong.

"Kalau ada? "

"Tidak mungkin!! Kau ini kebanyakan baca dongeng ...! "

"Akh sudah..  Diamlah!  Lebih baik kau pergi dan makan atau minum sesuatu agar kau diam!" Ragini yang merasa diusir pun segera berdiri dan pergi. 

"Otakmu benar-benar sudah konslet Swara! " Gumam Ragini sambil berlalu.

"Tuhan,  aku ingin ke alam peri...  Walau hanya sebentar..  Aku yakin alam peri itu ada..  Atau jika tidak, aku ingin bertemu peri dan meminta nya membawaku ke alam peri. " Doa Swara sambil mengatup kan tangan.  Ia pun membuka tangan dan berbalik, "Dimana Kak Ragini? " Ia segera turun dan menuju ruang tamu.

"Ya Ampun!!!  Apa yang kau lakukan??? " Ucap Swara berkacak pinggang terkejut dengan Wafel,  Bolu,  puding,  dan ladoo yang ada di sekitar Ragin,  tak lupa jus mangga di depan Ragini. Oh ya coklatnya kemana?

"Tadi Katanya aku disuruh makan ..?  Jadi aku makan saja ini semua..! " Swara menganga,  ia berpikir sebenarnya perut kakaknya ini terbuat dari karet elastis atau bagaimana?

"Perutmu itu elastis atau bagaimana? " Ragini menggeleng. "Akh terserahlah..  Makan saja itu semua aku mau tidur! " Swara berbalik dan berjalan menuju kamar,  namun ia kembali menoleh. "Sisakan untuk hari lain! " Swara kembali berjalan.

Tapi,  ia menghentikan langkahnya, saat sadar jika coklat putihnya tidak ia lihat di sekitar Ragini.  "Tunggu,  mana coklat putih tadi? "

"Sudah habis! " Ucapnya santai sambil mengunyah wafel

"Hahh ?? Habis??? " Shyok Swara. "Errrhhhh kenapa kau tak membaginya padaku? "

"Karna kau sedang sibuk bercerita dengan bulan..jadi ya..  Aku makan saja sendiri... " Swara meremas tangannya kesal.  "Kau kenapa? "

Tanpa menjawab Swara berjalan terlebih dahulu ke kamarnya. 

***

Pagi harinya,  Swara sedang terburu-buru untuk pergi ke kampusnya,  pasalnya ini sudah jam 06.30.

Ia berlari dari kamar ke ruang makan dengan terburu-buru membawa tas selempangnya.  Ragini yang sudah siap di depan mobil pun menoleh mendengar teriakan Swara, serta ocehan ibunya, Anandhi.

"Ibu,  aku berangkat ya..? " Anandhi yang sedang menaruh sesaji di depan patung dewa menoleh,  dan menghampiri Swara.

"Makan dulu ya.. " Swara menggeleng. "Nanti kau bisa sakit.. "

"Aku sudah terlambat bu.. "

"Satu suap saja..  Hari ini kau ujian kan? " Swara menggeleng lagi.

Raanee In My Dil - Ratu dihatiku - (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang