Suatu hari aku pernah bertemu seseorang, dia baik, hangat, perhatian dan tentunya selalu suka tebar senyuman.
Beberapa hari berikutnya, aku bertemu lagi dengannya. Masih sama dengan sikap awalnya, hanya saja sekarang ada yang berbeda darinya. Saat aku memperhatikannya dari jauh, dia seperti seorang yang tak punya jiwa dengan tatapan kosong dan wajah kusutnya. Tetapi semua itu berubah saat ada orang lain yang selalu disapanya. Dia kembali menjadi seorang yang baik, hangat, perhatian dan murah senyum.
Berhari hari setelah hari itu aku sudah tidak pernah melihatnya. Aku takut terjadi sesuatu dengannya. Hampir setiap malam aku selalu berdoa kepada Tuhan agar selalu menjaganya. Hingga suatu senja aku bertemu lagi dengannya. Masih ditempat yang sama dimana aku selalu memperhatikannya, dari jauh.
Aku menghampirinya. Duduk didekatnya. Dia menyadari kehadiranku namun dia tetap bungkam. Hingga setelah senja tergantikan oleh malam, dia baru mau membuka mulutnya.
"Kau merindukan ku ya, sampai tiba tiba berani datang menemuiku?"
"Ti-tidak." Kataku kikuk. Jujur aku tidak tahu apa yang sedang dia maksud.
"Maaf ya karena aku tidak pernah memunculkan diri dihadapanmu lagi. Aku tahu kau selalu memperhatikan ku dari jauh."
Aku hanya diam.
"Boleh aku pinjam pundakmu?"
Aku hanya mengangguk.
"Kau tau, seseorang yang selalu suka tebar senyuman itu adalah seorang yang jiwanya kesepian. Seperti aku.
Kau tau, kenapa aku selalu baik dengan orang orang disekitarku, selalu perhatian dengan mereka, selalu murah senyum tanpa aku kenal orang itu? Karena aku hanya ingin mereka hidup bahagia. Tidak seperti aku.
Kau tau, kenapa manusia itu harus hidup mandiri? Karena Tuhan ingin kita tidak bergantung dengan orang lain yang belum tentu mau menjadi tumpuan kita. Seperti halnya aku. Aku terlalu memberikan semuanya pada orang itu namun akhirnya dia malah meninggalkanku."
Aku masih enggan membuka mulut karena aku merasa seseorang yang sekarang menyandarkan kepalanya dipundakku memang benar benar butuh seorang teman bicara.
"Mungkin orang lain tidak tahu bagaimana aslinya diriku. Aku hanya akan memberitahukan itu hanya kepadamu.
Aku adalah orang yang sangat kesepian. Bahkan keramaian disekitarku tidak mampu membuatku merasa tidak sendiri. Aku selalu iri dengan orang yang memiliki teman dekat, mereka bisa bercerita sepuasnya. Aku tidak punya siapapun didunia ini, keluarga, teman, bahkan bayanganku sendiri sudah lama pergi. Dan sekarang aku punya kamu, kamu yang menjadi alasan aku bertahan sampai kita bisa bertemu seperti saat ini.
Aku tahu kamu juga seorang yang kesepian seperti aku. Aku tahu kamu juga butuh teman bicara sama sepertiku. Aku hanya ingin memberimu sedikit nasehat agar kamu tidak berakhir sepertiku.
Kamu tidak perlu terlalu berlarut larut dalam kesedihan. karena kamu bisa saja kehilangan orang orang disekitarmu yang sayang padamu.
Kamu tidak perlu melupakan semua masa lalumu, semua itu cukup kamu simpan dan jangan pernah kamu kenang. Kecuali jika kamu memang benar benar merinduinya.
Kamu boleh bergantung pada orang lain, tapi jangan memberikan semuanya. Cukup hal tertentu yang kamu berikan, misal pertemanan. Itu akan sedikit menjauhkanmu dari yang namanya sakit.
Kamu harus selalu bersyukur atas apa yang kamu punyai sampai saat ini . Karena tidak semua orang diberi kehidupan panjang.
Berjanjilah padaku kalau kamu akan menjadi orang yang kuat menghadapi berbagai masalah, karena kamu punya Tuhan yang selalu mau mendengar semua kata curhat."
"Aku berjanji. Tapi kalau aku benar benar lelah dengan semua ini bagaimana?"
"Kamu hanya perlu menangis, keluarkan semua keluh kesahmu pada seseorang yang kamu percaya. Jika belum lega, ingatlah bahwa Tuhan selalu ada didalam hati kita."
"Iya. Terima kasih untuk nasehat dan semuanya."
"Aku menyayangimu, sama seperti orang orang disekitarmu. Berbahagialah selalu. Aku pergi dulu, kamu jangan rindu."
Setelah kalimat itu keluar dari mulutnya, dia benar benar bungkam lagi. Aku menoleh kearahnya, dia sekarang menutup mata.
Untuk selamanya.
"Semoga kamu selalu bahagia disana."
***
Semoga tulisan ini bermanfaat, dan semoga kalian bahagia selalu.
Tertanda,
Orang yang jiwanya kesepian
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisahku Tanpa Judul
RomanceTentang aku yang hanya bisa mengungkapkan rasa lewat kata. @airyakei